prolog

906 22 1
                                    

LEONARDO VETRA, seorang ahli fisika, mencium aroma daging terbakar. Dia tahu yang terbakar itu adalah tubuhnya sendiri. Dengan penuh ketakutan dia menatap sosok hitam yang membungkuk kepadanya. "Apa maumu?"
"La chiave," jawabnya dengan suara parau. "Kata kuncinya."
"Tetapi ... aku tidak-"
Penyusup itu menekankan benda itu lebih kuat sehingga benda panas itu masuk lebih dalam lagi ke dada Vetra. Terdengar suara mendesis yang keluar dari daging yang terpanggang.
Vetra menjerit kesakitan. "Tidak ada kata kuncinya!" Dia merasa dirinya sebentar lagi hampir pingsan.

Mata orang itu melotot, "Ne avevo paum. Itu yang kutakutkan." Vetra berusaha untuk tetap sadar, namun kegelapan telah menyelimutinya. Satusatunya hal yang membuatnya senang adalah dia tahu orang yang menyerangnya itu tidak akan memperoleh apa yang dicarinya. Sesaat kemudian, sosok itu mengeluarkan sebilah pisau dan mendekatkannya ke wajah Vetra. Pisau itu terayun dengan cermat dan menyayat seperti pisau bedah.

Demi kasih Tuhan!" jerit Vetra. Sayang, sudah terlambat.[]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGELS AND DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang