It's Me

53 6 2
                                    

Aku Sovia Andinita A, jangan ditanya 'A' itu apa karena aku tak suka mengungkitnya. Aku mempunyai kakak perempuan yang pendiam dan suka menyendiri, bukan karena ia mempunyai gangguan tapi itu memang sifatnya, tapi kalau bersama keluarga atau orang terdekatnya ia bakal berubah 180° menjadi anak cerewet bahkan kelakuannya seperti anak kecil. Yang paling aku benci darinya, ia selalu menganiayaku, kadang aku ditendang saat diam, kadang kepalaku dikasih kakinya, kadang aku dicakar seperti peliharaannyatapi bukan berate ia membenciku melainkan itu tanda rasa kasih sayangnya kepadaku, yah itulah kakakku yang paling aneh

Bundaku ia adalah orang tua yang sangat baik, sayang pada anaknya, selalu ada saatku butuh walau ia harus berperan sebagai ayah juga dengan bermodal menjadi seorang penjual kue, jangan salah kue buatan bundaku sangat enak, sekali makan pasti ketagihan

Ayahku?, ia meninggalkanku disaat aku masih membutuhkan kasih sayang dari seorang Ayah, meninggalkan aku dan kakakku disaat umur kita masih kecil dan tidak mengetahui apa-apa, terkadang aku merasa iri dengan teman-temanku yang memiliki keluarga lengakap dan memdapatkan rasa kasih sayang dari kedua orang tuanya

Tapi Bunda selalu berpesan agar kita jangan berkecil hati karena tidak mempunyai Ayah, kita harus bangkit dan menunjukkan pada semuanya bahwa orang dengan keluarga yang tidak sempurna bisa dan berkehidupan pas-pasan bisa menjadi seorang yang sukses dan diakui oleh semua orang

Untuk urusan sahabat, dari dulu sampai sekarang sahabatku aneh semua, mungkin diantara mereka tidak cocok mendapatkan predikat menjadi seorang SAHABAT. Saat aku SD aku mempunyai 6 orang sahabat tetapi hanya satu yang mengerti perasaanku, sisanya mereka selalu membullyku, memanfaatkanku dan terkadang menjauhiku karena ibuku yang protektif kepadaku, saat SMP aku mempunyai teman yang baik dan pengertian, mereka juga mengerti perasaanku, tapi salah satu dari sahabatku melakukan hal yang sadis seperti lagunga Afgan.

Saat aku baru merasakan cinta seperti anak-anak labil lainnya yang biasa disebut dengan cinta monyet, sahabatku menikungku tapi bukan menikung biasa melainkan seperti tikungan tajam dan bukan hanya sekali melainkan dua kali Dan kisah cintaku?

Aku baru menyukai 2 orang saja, tapi itu tak berjalan sempurna, kalian tau kan sebabnya dan ibuku juga tak mau aku mempunyai pacar sebelumku lulus sekolah. Tapi saat aku menginjak Masa Putih Abu-Abu aku merasakan hal yang aku rasakan saat aku berada di bangku SMP, perasaan yang bisa dibilang cinta pada pandang pertama, tapi kurasa perasaanku itu hanya terbalas dialam mimpi saja, karena ia adalah orang yang sangat perfect dan dikenal oleh seluruh sekolah, sifatnya yang baik, ramah dan tegas membuatnya disenangi oleh semua orang , sedangkan aku hanya anak penjual kue yang mendapatkan beasiswa yang tak terkenal sama sekali, itulah yang membuatku enggan mendekatinya dan kurasa itu adalah mimpi yang tak bisa kucapai, mimpi yang sangat mustahil untuk bisa menjadi nyata.

Haruskah aku mengubur perasaan yang aku rasakan selama ini? Atau menerusi mimpiku yang tak bisa menjadi kenyataan?

DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang