PART 2

1.3K 65 14
                                    

***
Disini alurnya maju mundur cantik ya! Kkkkkk

***
Donghae POV,

December 2023

"Apa kabar choim"
"Dia baik"
"Kau kesini bersamanya?"
"Anio"

***

November 2017

Aku dan dia dalam rangka persiapan album baru setelah menyelesaikan tugas militer kami. Sebenarnya album kali ini sudah jauh hari kami persiapkan, dan baru akan rilis winter kali ini.

Malam itu aku pergi dengannya. Hanya sekedar bermain basket. Aku senang dia mengajakku keluar malam ini. Pertama kalinya kami berdua hangout setelah usai wamil.

Dia terlihat lebih sexy dengan keringat yang membasahi tubuhnya. Ya ampun, aku bahkan sudah sering melihatnya saat latihan dance. Namun tetap saja aku mengagumi sosok disampingku ini.

Aku masih tersenyum saat melihatnya mengelap keringat diwajahnya dengan handuk. Namun ketika aku mengulurkan tanganku untuk membantunya, satu kalimat yang membuat duniaku seakan hancur saat itu juga keluar dari bibirnya.

"Aku akan segera melamar choim setelah album kita keluar! Bagaimana menururmu?"

Semua terasa kosong. Dunia seperti berhenti berputar.

"Mwo?"
"Aku sudah berjanji padanya, aku akan melamarnya dan menikahinya setelah selesai wamil. Bukankah umurku sudah 32, dan waktunya untuk menikah? Kau juga berfikir sama denganku bukan?"

***

"5 tahun, sudah lama ya!"
"Iya...."
"Oya, malam ini natal, apa kau tidak pergi ke gereja?"
"Kau sendiri masih bekerja dimalam natal, masih percaya dengan harapan dimalam natal?"

***

December 2018

Saat itu malam natal, aku pergi ke gereja bersamanya. Tidak, bukan hanya kami, dia bersama keluarga kecilnya yang terbentuk 2 bulan yang lalu. Aku pikir winter kali ini adalah yang terakhir aku melihatnya. Setelah kami menyelesaikan tour album baru, ia menepati janjinya untuk menikahi kekasihnya. Saat itu aku hanya ingin meminta satu permohonan, bila boleh aku menjadi egois sekali ini saja, aku ingin dia berada disisiku, bersamaku, selamanya.

"Apa yang kau minta? Kau terlihat serius sekali"

Aku menatapnya, rasanya ingin menangis, tapi air mataku rasanya sudah habis saat aku melihat dia dan kekasihnya mengucapkan janji suci kala itu.

"Kau!"
"Aku?"

Tentu saja dia terkejut dengan jawabanku. Aku ingin jujur padanya, sebelum..... aku pergi dari kehidupannya, selamanya.

"Maksudku, kau sendiri apa yang kau minta?"
"Paboya, bukankah permintaan tidak boleh diberitahukan pada orang lain?"
"Lalu kenapa kau bertanya padaku?"
"Siapa tahu kau mau memberitahukannya padaku! Kau kan idiot"

Ya, dia memang benar, aku idiot, aku memang bodoh karena tidak bisa melupakannya dan masih sangat mengharapkannya.

***

"Tidak, karena itu, aku tetap bekerja saat natal tiba"

Dia menyesap chocolate moca ditangannya. Begitupun aku. Rasanya sedikit canggung mengobrol dengannya setelah 5 tahun tidak bertemu.

"Kau pergi begitu saja, tanpa memberitahuku, bahkan kau tidak pernah menghubungiku. Dan kau juga tidak memberitahu kepada siapapun tempat tinggalmu sekarang, kau keterlaluan!"
"Bukankah kita bertemu lagi sekarang? Tunggu, ini kebetulan atau kau kesini memang untuk mencariku? Hahahaha..."
"Hah kau terlalu percaya diri! Tapi mungkin karena kita mempunyai telepathy?"

WINTER WITHOUT YOU (BOY X BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang