Salaryman!Levi x University Student!Reader

4.5K 433 50
                                    

~ Halo semuaaaaa! Ini one-shot pertama yang Author buat disini. Author buat untuk semua fans Levi-heichou! :) Ide ceritanya pure dari Author sendiri. Oke gausah lama-lama deh ya, langsung baca yuk! Jangan lupa comment, vote dan share yah kalau menurut kalian ini bagus :) Thank you XD~

--

Malam itu tak seperti biasanya kau tiba lebih dulu di apartemen sebelum Levi. Ya, Levi kekasihmu. Seorang salaryman berusia 30 tahun yang wajahnya sama sekali tidak terlihat seperti lelaki seumurannya. Kau mengenalnya melalui salah satu media sosial 1 tahun yang lalu. Kau sudah tinggal bersamanya selama 6 bulan.

'Levi pasti bakal pulang sangat larut malam ini..Sebaiknya aku segera mandi dan menyiapkan makan malam sebelum kembali melanjutkan thesisku' gumam dirimu dalam hati.

--

Kau sudah bersiap dengan apronmu sekarang. Malam ini kau berencana memasak omlet! Makanan kesukaan Levi! Kau sangat bersemangat, semua bahan sudah siap dan saatnya mengolahnya menjadi omlet ala chef [name].

"Hei, kau sedang apa brat" tiba-tina dua tangan mendekap lembut pinggangmu. Kau sangat kaget dan hampir menjatuhkan telur yang sedang kau pegang.

"L-Levi..hei,sejak kapan kau tiba?! Kau membuatku kaget!" ujarmu sambil berusaha menenangkan jantungmu yang hampir copot sedetik yang lalu.

"Baru saja aku tiba, aku tidak bisa menahan diriku untuk memelukmu saat kau mengenakan apron seperti ini. Ini pemandangan yang jarang aku lihat saat aku pulang kerja, biasanya aku hanya bisa melihat wajah lelahmu didepan MacBook kesayanganmu [name]. Selain itu kau wangi sekali [name]" ujar Levi panjang lebar sambil menyematkan kecupan dipipi sebelah kananmu.

Sudah dipastikan mukamu memerah sekarang, untuk beberapa saat kau terdiam dan bingung apa yang harus kau lakukan. Levi melihat wajahmu memerah, sepertinya dia memang berniat menggodamu sejak awal. Levi menurunkan dekapan tangannya ke bagian bawah tubuhmu, kecupannya beralih ke lehermu. "L-Levi..tidak sekarang! Biarkan aku menyelesaikan masakanku dulu"

"Hei, berhenti bertingkah polos seperti itu [name] kau malah membuatku semakin ingin 'melakukannya' sekarang [name]" Levi tersenyum dan mengusap kepalamu lalu pergi ke kamar meninggalkanmu untuk berganti pakaian.

"Levi"

"Ya?"

"Kalau kau mau, kau bisa mandi dulu sembari menunggu masakannya matang"

"Oke brat"

Tak berapa lama Levi keluar kamar menuju meja makan dengan hanya menggunakan handuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Kau sudah duduk manis di kursi meja makan dan sangat terkejut melihatnya.

"L-Levi.. kau harus pakai bajumu nanti kau masuk angin!" ujarmu
"Aku sudah sangat lapar, aku akan menyelesaikan makanku dengan cepat. Berhentilah protes, padahal kau sangat menikmatinya kan?" ujar Levi sambil memulai memakan omlet buatanmu yang sudah kau siapkan untuk dirinya. Itulah Levi, dia melakukan apapun seenak jidatnya tapi entah mengapa kau sangat mencintainya.

'Sial' pikirmu dalam hati. Levi memperhatikanmu, dia melihatmu tak berhenti memandangi dada bidangnya saat dia berjalan. Dia tidak seperti lelaki seumurannya. Walaupun tingginya hanya terpaut 10 centi dari tinggimu ( kau lebih pendek darinya xp) tapi dia memiliki otot yang bisa membuat setiap wanita yang melihatnya meleleh. Kau berusaha memulai pembicaraan selama makan, Levi lebih banyak mendengar ceritamu. Dia pendengar yang baik. Dia senang mendengar semua ceritamu tentang kegiatan kampusmu hari itu.

--

"Levi, kalau sudah selesai makannya cepat pakai baju sana! Biar aku yang membereskan semuanya!"

"Tch, brat. Pastikan tidak ada kotoran yang tertinggal di piring!"

"Iya iya"

Kau membereskan semua piring kotor dan membawanya ke wastafel membelakangi Levi yang masih ada di meja makan. Kau tidak melihatnya, diam-diam Levi kembali mendekap pinggangmu dari belakang sambil berbisik " Aku bercanda, kau bisa membereskan itu nanti [name]. Ada yang perlu dibereskan terlebih dahulu disini" Kau merasakan sesuatu mendesak bagian belakang tubuhmu.

"L-Levi.."

Jantungmu berdegup dengan kencang saat ini,wajahmu memerah lebih merah daripada saat awal dia mendekapmu tadi, Levi perlahan mengecup lehermu dan mulai menyibak t-shirt yang kau kenakan keatas dengan kedua tangannya dari belakang. Ada sensasi aneh yang menjalar ditubuhmu.Tanganmu refleks memegang tangannya.

"L-Levi, jangan disini.."

"Dimana saja asal denganmu It's ok honey"

Levi membalikkan tubuhmu menghadap ke dirinya, sekarang wajah merahmu sudah tidak bisa disembunyikan lagi.

"Tch, hentikan memerahkan wajahmu setiap kau berada didepanku [name]"

'Hei, bagaimana bisa? Kau orang yang paling aku cintai, kau selalu mengagetkanku dengan hal seperti ini. Bagaimana bisa aku tidak tersipu' bisikmu dalam hati.

Levi mulai mencium bibirmu. Perlahan dia mulai memasukan lidahnya ke mulutmu dan mengeksplor semua bagian dari mulutmu. Kau terlihat sangat menikmatinya, kau membalasnya dengan menawarkan lidahmu ke mulutnya.

"Hmmph" hanya itu yang terdengar dari mulutmu saat ini.

Kau memeluk Levi dengan sangat erat seakan mengisyaratkan agar semua ini tidak cepat berlalu. Tak berapa lama kau merasakan sesuatu mulai mendesak bagian diantara pahamu.

"L-Levi..k-kamar"

"Tch, brat. Aku tidak akan membiarkanmu menyelesaikan thesismu sebelum kau menyelesaikan 'thesis'ku ini nanti"

Tanpa diperintah, Levi mengendongmu ke kamar dan menyelesaikan 'semuanya' disana..

--

Pagi harinya

Kau bangun lebih awal dari Levi, hal pertama yang kauingat pagi itu adalah : Semalam kau tidak mengerjakan thesismu sama sekali! Karena kau malah berakhir diatas kasur dengan kekasihmu ini, dia masih tertidur. 'Wajahnya terlihat polos saat tidur' pikirmu sambil mengecup keningnya.

Levi terbangun.

"Brat, ini masih pagi loh.. kau sengaja bangun lebih pagi ya? Kau tidak puas semalam?"

Levi merangkulmu hingga wajahmu berada di dadanya. Kau mencoba melepas rangkulannya dan mencium dagunya. 

"Kau harus bersiap berangkat ke kantor Levi"

"Tidak, hari ini aku libur." ujar Levi sambil kembali merangkulmu semakin erat dan membisikkanmu sesuatu.

"Dan aku pastikan hari ini kau juga libur mengerjakan thesismu [name] karena kau tidak akan mampu mengerjakannya setelah ini" ucap Levi sambil tersenyum nakal.

"Levi!"

--

END











Salaryman!Levi x University Student!Reader (Modern AU) | One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang