Prolog

225 37 17
                                    

"Bara..... Udah siang!!! Bangun!!! Kamu nggak sekolah apa!!! Sudah jam setengah 7 entar kamu telat!!! Bara!!!". berteriak

"Bentar lagi bu... 5 menit lagi. Bara masih ngantuk bu. Hoammm". menguap

"Bara!!! Bangun atau ibu siram pake air keras!!!".

"Ah ibu nggak asik... Bara masih ngantuk bu". berdiri lalu berjalan sempoyongan

"Kamu itu sudah besar, tapi kelakukan nya masih seperti anak kecil saja" teriak ibu sambil membersihkan kamar.

===$$===

Halo namaku Bara . Yah lebih akrab dipanggil Bara sih ( mending nggak usah bilang deh -,- ) Yang mau nyiram aku pake air keras tadi itu adalah ibu angkatku yang dulu pernah bekerja sebagai pengasuhku. Yap benar sekali, aku adalah anak yatim piatu. Kedua orangtuaku meninggal gara - gara perampokan 2 tahun yang lalu. Yah miris memang, saat itu usiaku masih 11 tahun, perampokan itu membuat aku kehilangan mereka.

# Flasback on

"Bara lari... Biar ayah yang ngatasi perampok ini. Kamu selamatkan dirimu. Cepat Bara.. Cepat!!!

"Tapi ayah, aku mau sama ayah sama ibu".

"Udah nggak papa Bara sayang... Kamu keluar selamatkan dirimu. Ibu nggak mau kamu kenapa - napa".

"Enggak... Aku nggak mau Bu. Aku mau selamatin ayah dan ibu".

"Bara!! Ingat, ayah akan selalu jadi 'sayap pelindungmu' ayah akan terus sama - sama kamu. Ayah dan ibu nggak akan pernah ninggalin kamu. Jika ibu dan ayah harus pergi, ingatlah nak. Ibu dan ayah akan selalu menjagamu, walau dengan cara yang berbeda".

"Iya nak... Pergilah bersama dengan Bibi. Pergilah nak".

"Baik bu... Tapi jaga dirimu baik baik ya ayah,ibu". menangis

"Saya akan membawa Bara pergi tuan. Jaga diri tuan dan nyonya baik baik".

"Iya pergilah Bi... Jaga Bara baik baik".

# Flashback off

Hmm.... Tapi ya sudahlah. Peristiwa itu sudah berlalu & aku sudah melupakannya juga nggak perlu diungkit - ungkit lagi

===$$===

"Bar.... Hari ini kita enaknya ngapain ya Bar? Males banget sekolah". kata Reno, duduk sambil memakan roti bantal

"Hmm.. Ngapain ya? Bosen banget sekolah. Gitu - gitu aja isinya. Pingin yang berbeda gitu". ucap Bara

"Iya ngapain ya.... Bolos yuk. Terus kita ke atas bukit disana, pemandangannya bagus banget. Kita bisa lihat seluruh desa". ucap Gilang menunjuk bukit

"Hmm... Boleh juga. Jangan lupa bawa ukulelenya. Nggak asik kalau kesana nggak nyanyi - nyanyi". ucap Bara

"Iya aku bawa nih... Tapi seragam kita gimana? Terua entar kalau ketahuan gimana?".

"Nggak bakalan ketahuan Ren... Kita loncat dari tembok belakang sekolah. Nggak usah khawatir, percaya sama Bara dong".

"Ya udah kalau gitu kita sepakat ya". toss

Akhirnya aku & kedua sahabatku pergi ke bukit itu. Mereka adalah Reno & Gilang, sahabatku dari kecil. Mereka teman satu perjuanganku. Kita selalu melewati masa - masa kecil kita sama - sama

Dari mereka bertiga, akulah yang paling ganteng. Bhahaha... Bercanda doang :v Kita semua ganteng karena kita cowok, kalau kita cantik kan bahaya. Bisa bisa kita masuk infotainment deh.

Kita bertiga suka petualangan. Mulai dari daki gunung, daki bukit, daki hatimu juga pernah :v ( lupakan -_- ) Kita ada cita - cita mau memecahkan misteri, tapi entahlah mau misteri apa yang dipecahin. Masak ya hantu? Nggak asik. Sudah terlalu mainstream

Perjalanan kita tempuh dengan kendaraan gratis no bayar yaitu jalan kaki. Ya jalan kaki sambil nyanyi - nyanyi nggak jelas. Tiba dibukit kita melihat hutan yang misterius

==========================

Hallo ^_^ Aku lagi bikin cerita baru nih ber genre Fantasy

Tapi mungkin aku agak lama postnya soalnya mau nerusin ceritaku yang sebelumnya

Jangan lupa voments :v


Lorong WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang