[1] Hutan Misterius

134 21 0
                                        

"Kita harus selesaikan misi ini, kita nggak boleh kalah dan kita harus bisa keluar".

"Tapi Bar gimana caranya? Hutan ini terlalu berbahaya Bar". kata Gilang

"Kita harus ikutin petunjuk yang ada... Kita harus yakin".

"Bar, aku takut terjadi apa - apa sama kita bertiga". ucap Reno

"Kita semua harus yakin.. Percaya sama Tuhan Yang Maha Kuasa".

"Oke kalau gitu... Aku akan ikuti kamu Bar".

"Iya aku juga".

Mereka lalu berjalan menyusuri hutan misterius itu. Hutan yang cukup aneh bagi mereka bertiga. Hutan itu seperti mengandung sejuta keanehan di dalamnya. Disana terdengar suara aneh hewan - hewan yang seperti sedang mencari mangsanya. Ketiga sahabat itu berjalan ketakutan menyusuri gelapnya hutan itu. Cahaya remang remang menyertai perjalanan mereka. Ketiga sahabat itu berjalan, tak jarang kaki mereka tersandung akar pohon yang muncul dari permukaan tanah. Suara burung hantu semakin mencekam kegelapan hutan itu. Udara yang dingin membuat mereka menggigil kedinginan ditambah lagi seharian perut mereka kosong belum ada satu pun makanan masuk ke dalam tubuh mereka.

"Bar.. Laper nih, seharian kita belum makan. Sudah jam berapa ini?". ucap Reno

"Yah kamu.. Kita harus bisa keluar cepet cepet dari sini, kalau kita ingin selamat". ucap Gilang

"Eh.. Coba lihat jam tangan ku deh, jarum jam nya berputar putar tak beraturan. Berarti hutan ini ada pengaruh kekuatan mistisnya, kita tidak bisa menentukan waktu disini".

"Serius? Coba aku lihat?". ucap Reno

"Nih.. Kalau nggak percaya". menyodorkan jam ditangannya

"Eh iya.. Jam nya berputar putar tak tentu. Tamatlah riwayat kita, Bar". ucap Reno

"Kalau gini caranya gimana kita bisa keluar dari sini? Adakah orang lain selan kita disini?". ucap Gilang

"Ya nggak ada lah, Lang. Kamu itu ada ada aja. Ini hutan aneh. Cuman kita bertiga disini. Kalaupun ada orang, pasti dia orang jadi - jadian". ucap Reno

"Hust.. Jangan pada berisik. Entar kalau penghuni hutannya ini keluar, kalian berdua dimakan. Kenyang entar perut mereka". ucap Bara

"Heh.. Kalau ngomong suka ngaco, kalau kejadian beneran gimana?". ucap Reno 

"Ya udah makanya diem.. Tas kalian udah lengkap semua kan isinya?". ucap Bara

"Iya udah lengkap..". ucap kedua temannya

"Kalau begitu kita teruskan perjalanannya".

===$$===

Malam di hutan itu dinginnya sangat mencekam tulang mereka.  Di sudut langit malam itu, ada cahaya terang yang menembus kabut. Terpancar juga beribu cahaya kecil di langitnya yang gelap gulita. Terlihat indah memang jika dipandang mata, tapi suara suara hewan hutan itu sangat mengerikan. Mereka bertiga hanya merasakan kesunyian di dalam hutan itu. Mereka tak tau harus berapa lama lagi mereka berada di hutan yang penuh dengan kutukan itu. Mereka tak tau, bahaya apa yang akan mengancam nyawa mereka

"Bar.. Kita istirahat disini aja ya. Lututku nggak kuat lagi nih". ucap Reno

"Iya bar.. Kita bikin basecamp disini aja. Besok kita lanjutin perjalanannya". ucap Gilang

"Ya udah deh... Aku bawa tenda di tas. Kita makan sambil bikin api unggun disini'. ucap Bara

"Ya udah, aku cari kayu bakar buat bikin api unggunya. Kayaknya nggak hujan, jadi gampang cari kayu kering. Pinjem senter dong". ucap Gilang

Lorong WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang