Singa sebagai raja hutan, mengumpulkan para hewan di hutan untuk sebuah perundingan penting. "sudah kumpul semua ?" tanya Singa. " sudah" jawab para hewan. " rumah kita, tempat tinggal kita, tempat kita mencari makan telah di ambil alih oleh manusia" ujar Singa . "kita kepanasan" sahut rusa. " kita kedinginan" sahut ular. "kita lapar" sahut gajah. Tiba-tiba semua hewan menoleh ke gajah. "apa ? kenapa ? apa kalian tidak lapar ?" tanya gajah pada semua hewan. " iya, oke kita juga lapar" lanjut Singa. "iya, enak banget sih manusia, main ngambil alih aja tanpa tanggung jawab" omel Angsa. "gara-gara manusia, istri dan 2 anak saya tewas tertimpa ranting pohon yang di tebang manusia sembarang" curhat Tupai. "suami saya juga tewas melindungi saya dan telor ini saat penebang pohon menebang pohon kami" cerita Ular sambil bersedih. "telah banyak yang tewas untuk melindungi hutan ini, aku tidak memiliki masalah kalau manusia mau bertanggung jawab, tapi ini tidak ada yang mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka buat" ucap kesal Komodo. "ayo kita beri mereka pelajaran' usul Burung Dara. "iya ayo" ucap semua hewan. "bagaimana kalo kita kembali ambil alih tempat tinggal mereka. Kita pergi ke pemukiman manusia, lalu kita cari tempat tinggal dan makan di sana. Bagaimana ?" usul Harimau. "setuju, kita semua setuju. Bagaimana dengan raja ?" tanya Rusa. "jika kalian setuju, ok. Besok pagi sebelum matahari terbit kita datang ke pemukiman manusia" ujar Singa. "hore.." sahut gembira semua.
Saat pagi tiba
"tolong..tolong.." . "siapa sih pagi-pagi begini teriak-teriakan ? aa....."
Semua anggota hewan saat itu sedang menyerang ke pemukiman manusia, semuanya berteriak minta tolong. Sebagian ada yang dapat menyelamatkan diri dan sebagian lainnya tewas di terkam hewan buas.Terdengar suara buka pintu
"oh, bagus deh kelas kalian sudah bersih" ucap Bu guru. "memangnya ada apa bu ?" tanya Revan. "tau gak ? Gara-gara kelas kalian yang penuh sampah dan kotornya minta ampun, OB kita jadi di rawat di UGD" omel Bu guru. "kok bisa ?" tanya Agung. "iyalah. Gara-gara kelas kalian kotor dan penuh sampah, OB kita yang bisa ngambil sampah di kelas kalian di gigit nyamuk dan akhirnya kena DBD" jelas Bu guru. "astagfirullah" ucap Nofal. "udah ibu mau ngajar di kelas lain dulu" ucap Bu guru sambil meninggalkan pergi. "eh parah banget ini OB kita, kesian boy gara-gara kelas kita dia jadi sakit" kata Apray. "iya, mulai sekarang kita harus rajin bersihin kelas" ucap Lutfi. "eh Fajar, Uki dan Aisah meninggal" ucap Afifah yang histeris. "hah ! kenapa ?" tanya sekelas kompak. "katanya daerah rumah mereka kemaren di serang hewan buas" jelas Afifah. "rumah mereka di daerah pantai itu kan ?" tanya Annisa. "iya" jawab Afifah. "oh..pantesan.." jawan Dyah, Fena, Nadia, Septi, Imas, Rizky, Aceng dan Anzas dengan serentak. "jawabnya kompak amat kaya paduan suara aja, hihihi "ledek Silvi. "pantesan kenapa ?" tanya Hasnah. "daerah yang deket pantai itu deket juga sama hutan dan hutan yang deket pantai itu pada di tebang' jelas Dyah.
"oh aku tau. Jadi hutan itu di tebang, terus para hewan menyerang manusia manusia soalnya mereka kelaparan ga bisa nyari ga bisa berlindung juga dari cuaca, makanya mereka nyerang manusia buat makan sama buat nyari tempat berlindung, gitu" jelas Ami. "oh iya ya benar juga ya" ucap Rahma. "tuh nzas, ceng, ki. Jangan suka ngabisin buku, semakin banyak kalian ngabisin buku semakin banyak pohon di tebang semakin banyak hewan yang punah dan semakin banyak juga manusia yang di terkam hewan. " ujar Karina.
"iya tuh, gara-gara banyak pohon yang di tebang, kalo hujan jadi banjir" ucap Ferika. "kok ?" tanya Amara. "iyalah, kan airnya ga ada yang nyerap ke pohon, kalo hujan terus ga ada pohon airnya cuma bisa merembes ke tanah terus balik lagi ke laut ga bisa di serap ke pohon, kan ga ada pohonnya" jelas Ferika. "bener tuh kata Ferika" dukung Hasnah. "jangan lupa juga untuk tidak membuang sampah sembarangan, mungkin si Sofwan dan Mala nasibnya sama kali tuh sama OB kita, karena sampah numpuk, nyamuk jadi banyak terus mereka di gigit terus kena DBD dan akhirnya meninggal, gitu kali" jelas Nofal. "iya bener. Di sana tuh lapangannya kotor, banyak selokan dan selokannya tuh penuh sampah. Mungkin itu kali penyebab Sofwan sama Mala meninggal" cerita Silvi. "tuh Anzas kalo makan jangan buang sampah sembarangan, nanti nyamuknya marah di gigit mati loh. Hahaha " ledek Silvi dan anak sekelas pun tertawa. "iya-iya engga" jawab Anzas cemberut. "mungkin ini kali maksud Sofwan sama Mala menghantui kita untuk ingetin kita supaya engga buang sampah sembarangan" ucap Annisa. "iya-iya" jawab anak-anak. "iya tuh, gara-gara pohonnya sedikit jadi penuh asap banget polusinya udah gitu panas pula" keluh Rahma. "yaudah, hari Sabtu nanti kita ke Pak RT daerah lapangan itu, kita izin sama Pak RT buat bersihin tuh lapangan, terus kalo udah di izinin, kita beli bibit pohon sama siapin peralatan cangkulnya buat memperbaiki hutan yang gundul. Jadi kita sabtu izin ke Pak RT terus pulang dri Pak RT kita beli bibit pohon dan siapin peralatan buat reboisasi deh pohon-pohon deket pantai. Pasti nanti kita di bantuin warga-warga juga kok" usul Nofal. "boleh tuh boleh" jawab Anzas. "ok kita setuju" jawab sekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temanku Jadi Hantu
Short StoryBeberapa teman yang meninggal karena kesalahan sendiri dan orang lain