ALONE

Prolog

Malam ini hujan turun sangat deras, suara petir terdengar sangat menakutkan di telinga ku, aku sedang berbaring di tempat tidur ku, memegang erat selimut yang kupakai sambil merapalkan doa semoga hujan ini segera berhenti.

Aku sangat ketakutan karena hujan listrik pun mati hingga semua lampu di rumahku padam, aku hanya sendirian, di rumah ..... entahlah mungkin mereka sangat sibuk hingga mereka lupa dengan ku.

Saat ini aku hanya punya handphone sebagai sumber cahaya, aku termasuk orang yang tertutup, hingga handphone hanya kugunakan sebagai simbol, jangankan memiliki teman di sosial media jumlah kontak di handphone ku saja dapat dihitung dengan jari, karena itu saat ini aku bingung ingin melakukan apa.

Segala pikirkan buruk menghampiri otakku hingga air mataku tak dapat ku bendung lagi, aku memang tertutup dan terkesan kaku tapi aku tidak lemah apa lagi dengan hal seperti ini, tapi kadang kala aku merasa hanya seorang diri hingga membuat ku terlihat lemah.

Aku, nama ku Lauren Valencia Hustan umur ku kini menginjak 17 tahun, ya nama belakang ku Hustan karena papa ku bernama Nick Valiano Hustan dan mama ku bernama Amela Revanti Hustan, papa bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang mebel yang cukup ternama di Yogyakarta yang bernama 'VH' yang dibangun nya sendiri,dan mama memiliki butik yang sudah dibangunnya sebelum menikah dengan papa yang bernama Butik AME yang memiliki banyak cabang di seluruh indonesia .

Kedua orang tua ku memiliki pekerjaan yang hebat menurut ku, dan otomatis aku adalah anak yang memiliki kemampuan ekonomi yang sangat berkecukupan tapi tidak dengan kasih sayang yang kudapatkan.

Aku sudah biasa dengan hidup ku yang sangat tertutup tapi sebenarnya jauh di dalam lubuk hati ku aku ingin memiliki warna warni kehidupan, tidak hanya abu-abu bahkan buram.

Aku berusaha melupakan ketakutan ku malam ini kurasa menenangkan diri dengan berpikir positif pilihan terbaik.

Lalu aku pun terlelap.

Next...