ALONE 4

1.1K 50 6
                                    

Aku masih pada posisiku mencoba menebak siapa yang berada di belakangku ku beranikan untuk melihat kebelakang, dan lihat apa yang kutemukan

" Hai... nama lo Lauren kan?" katanya dengan tersenyum sambil menunjuk ku dengan jarinya yang kubalas dengan anggukan kecil." kenalin nama gue Angelou, lo bisa panggil gue Angel" ucapnya dengan menyodorkan Tangan nya kearahku. Aku hanya diam di posisiku Tampa membalas sapaan atau menyambut uluran tangannya, katakan kalau aku sombong atau apa lah itu, tapi inilah aku, aku bertekat untuk tidak Mau dekat dengan siapa pun yang berada di sekolah ini.

Karena aku tak kunjung berreaksi dia pun menurunkan uluran tangannya dengan kerutan disekitar keningnya.

"oh okey kalau lo gak mau kenalan Sama gue" ucapnya dengan mengangkat tangannya seperti seorang penjahat "gue cuma mau ngajak lo kekantin, kalau lo mau lo boleh ikut gue" ucapnya lagi.

" gak aku gak mau kekantin, kamu boleh pergi" ucapku.

" okey.... gue pergi deh" ucapnya sambil beranjak pergi.

'dia gadis yang baik'

berselang beberapa menit dia pergi baru lah aku beranjak dari kursi ku menuju keluar kelas aku berniat pergi ke toilet untuk buang air kecil, sesampai di pintu toilet aku berbalik badan karena merasa ada yang mengikuti ku tak kusangka yang mengikuti adalah Nabila tapi dia tidak sendiri dia bersama kedua teman nya yang pasti nya tidak aku kenali mereka mendekatiku dengan memasang tampang songong yang paling aku benci sehebat apa sih dia sampai sebegitu PD nya memasang wajah songong di depan orang yang baru dikenalnya.

" Hei lo anak baru gue peringati yaa , jangan cari masalah Sama gue, lo baru sehari ohhh... bukan baru beberapa jam berada di sekolah ini udah buat gue malu di kelas tadi " ucapnya nya dengan gaya sok cantik n sok berkuasa.

" and satu lagi di sekolah ini gue yang berkuasa senior- senior aja takut sama gue dan buat lo, lo gak ada apa- apa nya di banding gue jadi ini peringatan pertama dan terakhir buat lo,berhubung lo anak baru, kali ini lo gue maafin" ucapnya nya dengan tingkat ke- PD an yang sangat amat tinggi, emang aku pikirin apa, bodo amat mah dia siapa juga gak penting banget.

"udah siap?" Tanya ku dengan wajah Tampa minat

" sorry aku gak perduli kamu itu siapa atau kamu punya jabatan apa di sekolah ini, yang perlu kamu tau aku gak akan ganggu kamu kalau kamu gak ganggu ketenangan aku, jadi kita akhir aja pembicaraan yang kurang penting ini."

"lo tu yaa di bilangin malah nyolot, liat aja apa bisa gue lakuin biar lo gak betah berada di sekolah ini"

" lakuin apa yang kamu mau lakuin, itu urusan kamu bukan urusan aku." ucap ku lalu masuk ke dalam toilet.

" lo lihat aja gue buat perhitungan Sama lo" ucapnya dengan emosi yang masih dapat kudengar dari dalam toilet.

" udah lah Nab gak penting juga cewek aneh Kayak gitu lo urusin lagian gue lihat yaa kayak nya tu cewek gak bakal macam-macam deh apa loh gak lihat tingkah nya aneh gitu, luapain aja masih ada yang lebih penting kali" kudengar suara yang berbeda oh pasti itu salah satu dari kedua teman si Nabila tadi.

" oh iya yaa lo benar juga Met ngapain juga gue urusin cewek aneh Kayak dia kayak gak ada yang lebih penting aja, yaudah yok kita cabut aja ngapain lama lama di sini, malah bikin gue tambah emosi" kata Nabial, lalu kudengar langkah kaki menjauh , ternyata mereka sudah pergi.

mengingat perkataan mereka tadi membuat ku tersenyum pahit

" udah lah Nab gak penting juga cewek aneh Kayak gitu lo urusin"

"oh iya yaa lo benar juga ngapain juga gue urusin cewek aneh Kayak dia kayak gak ada yang lebih penting aja"

'aneh' itu kata yang sering orang katakan bila bertemu dengan ku, sedikit miris mendengar nya tapi yasudah lah toh aku tidak perduli dengan mereka, terserah mereka mau bilang apa.

Setelah menyelesaikan kegiatan ku di toilet aku pun kembali ke kelas karna pelajaran selanjutnya akan segera di mulai aku gak mau terlambat dan jadi bahan tontonan mereka.

berjalan menuju kelas harus melewati kantin terlebih dahulu, behubung kelas 11 IPA 2 yaitu kelasku berada di bangunan sekolah bagian barat berarti aku harus melewati kantin yang berada di bagian barat setidak nya itu lah yang aku tau.
aku melewati kantin yang lumayan ramai itu dengan santai dan tidak melirik ke arah mana pun berjalan lurus menuju tujuan walau pun aku sadar kebanyakan orang yang ada di kantin menatap penasaran ke arahku tapi aku tidak amabil pusing dengan itu, aku binggung padahal sebentar lagi bell akan berbunyi tapi mereka masih berada di kantin dengan asiknya, ya sudahlah apa untungnya aku memikirkan itu.

" Hei lo, yang rambut panjang" tiba-tiba aku dengar ada suara berat cowok yang memanggil ku dari arah kantin yang ramai tadi.
Mau masih terus berjalan santai tampa terpengaruh penggilannya, lagian itu bukan namaku walau aku yang dia maksud adalah aku.

" hei lo, lo anak baru kan?,lo anak kelas mana?"mendengar itu tidak tau kenapa kaki ku berhenti melangkah walau pandanganku masih lurus kedepan.

"Hei lo dengar gak, gue nayak, lo budek?"tanya nya sambil melempar kacang kearahku dan sukses mengenai kepala ku, karna lemparan itu aku pun menghadap kan wajahku ke arah kantin lebih tepat nya kearah orang yang melempar ku tadi. kutatap dia dengan tatapan tanpa minat sama sekali, dan sekarang aku sadar semua orang yang ada di kantin maupun yang berada disekitar nya sedang memperhatikan ku. 'ohhh aku benci jadi pusat pehatian'

"ohh dia namanya Lauren Ir, anak baru dikelas gue" kata Rico enteng.

"Ehh gue nayak dia bukan lo, ngapa jadi lo yang jawab" ucap si Ir dengan sewot.

" Alah, mau lo tanya sampai sekolah bubar juga dia gak bakal jawab, apa lo gak liat dia aneh gitu, awal dia masuk memang gue cukup tertarik tapi lihat gerak-gerik dia gue geri sendiri tau gak, tadi juga gue gak sengaja lihat si Angelou ngajak dia kekantin bareng dan lo tau si cewek aneh ini nolak dan itu penolakan yang cukup ngeselin, tapi ni cewek bisa dibilang songgong juga baru hari pertama aja udah gini gimana kedepan nya" ucapnya Rico.

kulihat di sudut kantin Nabila dan teman-teman nya menatap ku.dengan senyum mengejek. 'huh menjijikkan'

" Sudah?" tanya ku dengan volume yang kecil tapi cukup untuk didengar oleh semua orang di kantin ini,tak lupa dengan wajah tanpa minat dan ekspesi yang sangat muak dengan perkataan mau pun wajah mereka.

"Ehh lo yaa, anak baru aja ngomong nya songgong banget, betul lo Co ni anak gaya nya belagu banget," sambil menghadap ke Rico "kamu sih Ir coba dari tadi kamu langsung kasih pelajaran sama dia, pasti dia gak akan berani kayak gini" kata cewek yang duduk di sebelah si Ir sambil memeluk tangan kiri nya dengan manja dan dengan nada kesal.
'For God's sake, kenapa masih ada species cewek Kayak ini di muka bumi'

Sedangkan Cowok yang di panggil Ir tadi duduk sambil menaikkan kedua kakinya di atas meja kantin'gak ada sopan nya Sama sekali ni orang'
dia tersenyum kearahku tapi aku tau dengan jelas itu bukan senyum yang bersahabat melainkan senyum meremehkan, oh andai aku tau apa yang dia pikirkan sekarang, oh baiklah tapi aku tidak perduli lebih baik aku segera pergi dari sini, aku muka melihat mereka.

Saat aku mulai kembali berjalan kearah kelasku aku merasa kan sesuatu yang lengket dan bau yang menyengat dari arah kepala dan tubuh ku bagian kiri, tubuhku menegang, emosi ku naik, ternyata dia mencari masalah dengan ku.

aku merasa suasana makin menegang,dan ini tidak akan selesai dengan cepat.

' sudah kuduga ini tidak akan berjalan dengan mudah, ohhh tolong lah, aku hanya ingin lulus tanpa berurusan dengan hal- hal seperti ini'




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang