Karanina--yang akan melanjutkan tahun keenamnya di Hogwarts--kali ini sudah berada di dalam Hogwarts Express bersama ketiga sahabat baiknya; Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Weasley. Mereka berempat berada di asrama yang sama, Gryffindor.
"Hey, Kara." panggil Harry saat Kara sedang membaca Hogwarts, a History.
"Hm?" jawab Kara acuh tanpa mendongak.
"Kau masih ingat kan, waktu kita menyelidiki Malfoy saat di Borgin and Burke?"
"Ya. Lalu kenapa?" jawab Kara, masih tak acuh.
"Apakah kau melihatnya dengan jelas, Kara?" tanya Harry, nadanya penuh harap.
Kara menggeleng. "Tidak, kenapa sih memangnya?"
Harry menghela nafas pelan-pelan. "Aku rasa sekarang dia adalah seorang Death Eater."
Hermione mendecak sebal sambil memutar bola matanya. Tubuhnya bersandar sambil tangannya dilipat di depan dada.
"Oh, shut up, Harry! Kan sudah kubilang bahwa semua itu tidak benar," ujar Hermione.
"Ya, Harry. Jangan berbicara ngaco," timpal Ron.
"Tapi, kau kan melihatnya sendiri, Hermione. Mereka seperti sedang melakukan pertemuan atau apalah."
"Aku sudah berkata bahwa aku tidak tahu pasti apa yang kulihat," jawab Hermione.
Harry diam, tidak menimpali kata Hermione lagi. Kara pun sudah menutup bukunya, lalu melihat pemandangan dari jendela.
Semua menoleh ke arah Harry saat Harry beranjak dari tempat duduknya. "Aku mau keluar sebentar."
Tapi, Kara tahu. Pasti ada sesuatu yang Harry lakukan. Karena Kara melihat Harry diam-diam mengambil jubah gaib miliknya. Kara hanya geleng-geleng kepala dan kembali mengedarkan pandangannya ke arah jendela.
***
Setelah melewati perjalanan selama beberapa jam, akhirnya mereka sampai juga di Hogwarts."Where's Harry?" tanya Hermione sambil memandang sekeliling--mencari Harry.
"Kurasa dia sudah turun duluan," jawab Ron acuh.
Kara mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Aku mau mencari Harry," ucap Kara.
"Tidak usah, Ra. Mungkin saja dia sudah turun duluan."
Kara menggeleng sambil menyelipkan rambutnya di belakang telinga. Ia masuk kembali ke dalam kereta dan menuju kompartemen anak Slytherin. Kompartemen Draco Malfoy.
Ia membuka pintu dan, benar saja. Ada Harry terbaring di lantai sedangkan Draco berdiri menatap Harry marah.
"Apa yang kau lakukan, Malfoy?" tanya Kara yang lalu beranjak mendekati Harry dan membantunya berdiri.
"Ajarkan kepada sahabatmu itu sopan santun," ucap Draco tajam lalu pergi meninggalkan mereka.
"Kau tak apa-apa, Harry?" tanya Kara sambil menyentuh wajah Harry yang agak lebam.
"Aw! Ia menginjak wajahku, Kara."
Kara menghela nafas. "Ya sudah, ayo kita turun. Nanti aku berikan es untuk lukamu itu."
Harry mengangguk dan mereka turun dari kereta itu bersama.
Saat masuk ke dalam gerbang, Professor Flitwick mengabsen mereka. Kara bisa melihat Draco Malfoy sedang berdebat dengan seseorang, yang Kara tidak tahu siapa, bahkan ia belum pernah melihatnya. Namun, Professor Snape pun datang lalu berkata sesuatu kepada orang tersebut. Orang tersebut pun pergi.
Draco menatap Kara lalu tersenyum sengit. Kara hanya geleng-geleng kepala. Kara menoleh saat Harry menepuk pundaknya pelan.
"Ayo. Kenapa diam saja?" tanya Harry.
Kara menggeleng sambil tersenyum kecil. "Tidak apa-apa. Oh iya, sini aku obati dulu lukamu itu."
Harry mengangguk. Lalu mereka berdua masuk ke dalam Hogwarts. Tempat yang sudah mereka anggap rumah sendiri.
***
Setelah Kara selesai mengobati luka Harry, mereka pun segera menuju Great Hall untuk makan malam. Rasanya, perut Kara sangatlah lapar.
"Hey, darimana saja kalian?" tanya Hermione saat Kara dan Harry baru duduk.
"Dan, whoa, apa yang terjadi dengan wajahmu Harry?" tanya Hermione lagi. Harry hanya menggeleng.
Lalu, Professor Dumbledore yang merupakan kepala sekolah Hogwarts mulai memberikan sambutan. Ia berkata bahwa sekarang Hogwarts dijaga oleh beberapa Auror, karena tahun kemarin semua sudah melihat bahwa Voldemort telah bangkit kembali.
Professor Dumbledore juga menyampaikan bahwa Professor Snape yang tadinya merupakan guru Ramuan, dipindahkan ke pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Semua murid terlihat kaget saat tahu bahwa Professor Snape akhirnya mengajar posisi yang selama ini ia inginkan. Sedangkan, Ramuan diajar oleh guru baru, yaitu Professor Slughorn.
Mata Kara tidak sengaja menatap ke arah meja anak Slytherin. Matanya langsung melihat Draco yang sedang melamun, sepertinya sama sekali tidak memperhatikan apa yang Professor Dumbledore sampaikan.
Kara menghela nafas. Kara tau bahwa ada sesuatu yang Draco sembunyikan. Terlihat jelas di matanya bahwa ia sedang tertekan. Baru kali ini, Kara melihat seorang Draco Malfoy seperti itu.
Tunggu, kenapa Kara menjadi perhatian seperti ini kepada Draco Malfoy? Kara menggelengkan kepalanya pelan, berusaha mengenyahkan Draco dari pikirannya.
Professor Dumbledore sudah selesai dengan pidatonya dan semua murid diperbolehkan ke asrama untuk beristirahat.
Kara pun segera menuju kamarnya. Ia sekamar bersama Hermione, Parvati, dan juga Lavender Brown.
Kara merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Ia menutup matanya dan berharap hari esok akan menyenangkan.
***
a.n
HELLO
cerita baru lagi wkwk. yg more complicated maaf bgt tp udh aku apus. tp tenang yg ini gabakal diapus kok, ini udh di draft lm bgt jd ya jgn khawatir
oh ya aku bakal update seminggu tiga kali; Senin, Kamis, Sabtu
semoga suka ya chapter pertama! btw ada potterhead ga disini? HEHE

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated (Draco Malfoy Fanfiction)
Fanfiction[Update setiap Senin, Kamis, Sabtu.] Karanina William Campbell kembali lagi ke Hogwarts untuk tahun keenamnya. Yang tidak ia sadari adalah, akan banyak masaah yang terjadi pada tahun keenamnya ini. Dan semua berawal dari musuhnya, Draco Malfoy. Akan...