Chapter Twelve

5.8K 837 58
                                    

Semenjak kejadian di Astronomy Tower, Draco seperti menjauh dari Kara. Membuat Kara makin frustasi saja. Ia hanya duduk di perpustakaan sendirian, membaca buku tentang Quidditch, selalu seperti itu.

Kara tidak sadar bahwa Draco selama ini selalu memperhatikannya, mengawasinya. Tapi Draco tidak mau dekat-dekat dengan Kara. Saat Draco ingin mendekati Kara, selalu bayangan tentang tugas yang harus ia jalani terlintas di kepalanya. Membuat ia langsung mengurungkan niatnya.

Kara semakin sedih. Sahabatnya sudah menjauhinya, dan sekarang Draco ikut-ikutan menjauhinya? Rasanya Kara ingin sekali mengantukkan kepalanya berkali-kali ke tembok.

Draco berjalan ke Kamar Kebutuhan, Kara dibelakang mengikutinya. Draco lagi-lagi berdiri diam di depan lemari besar. Kara perhatikan, Draco selalu berdiri di depan lemari itu jika sedang pergi ke Kamar Kebutuhan.

"Kenapa mengikutiku, Kara? Kan sudah kubilang, aku tidak suka diikuti."

Nada suara Draco yang dingin membuat Kara bergidik ngeri. Beda sekali dengan suaranya saat berada di Astronomy Tower.

"Kenapa kau ikut menjauhiku, Draco?"

Suara Kara sepertinya terdengar bergetar. Draco masih berdiri membelakangi Kara.

"Aku sekarang sangat kesepian. Sahabatku menjauhiku dan sekarang kau yang menjauhiku."

Rasanya ingin Draco berbalik dan memeluknya, tapi ia tidak bisa.

"Jadi, semua yang terjadi kemarin bukanlah apa-apa bagimu? Semua yang terjadi di Astronomy Tower?"

"Stay away from me, Campbell."

Empat kata cukup membuat Kara terisak, berlari meninggalkan Kamar Kebutuhan. Rasa sakit yang teramat sangat menghantam dada Kara, begitu pula dengan Draco.

Sudah cukup. Kara lelah. Semua menjauhinya. Ia benci. Benci dengan semuanya. Ini tahun paling buruk sepanjang hidupnya. Rasanya ia ingin cepat-cepat mengakhiri tahun ini.

"Kara."

"Apa?" jawab Kara galak, tanpa menoleh.

"Ini aku, Ron."

Kara menoleh dan mendapati Ron yang sedang menatapnya iba.

"Mau apa kau kesini, Ron? Kau bilang kau sudah tidak ingin berteman denganku lagi, kan?"

Ron menggeleng. "Aku ingin meminta maaf, Kara."

Kara tersenyum. "Aku sudah memaafkanmu, Ron."

"Mengapa kau menangis?" tanya Harry yang datang tiba-tiba.

Kara kaget ketika melihat Harry datang secara tiba-tiba. Diikuti Hermione yang berada di belakangnya.

"Aku juga minta maaf, Kara." kata Harry.

Hermione langsung menubruk dan memeluknya.

"Aku juga minta maaf, Kara. Ini semua salahku!"

Kara hanya membalas pelukan Hermione sama eratnya. "Aku sudah memaafkan kalian. Tenang saja."

Setelah itu Hermione melepaskan pelukannya. Mereka saling berpandangan dan saat itu tertawa. Mereka duduk lalu mulai mengobrol. Demi Merlin, Kara sangat rindu mengobrol dan bercanda gurau dengan sahabatnya ini.

Complicated (Draco Malfoy Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang