End of Us [EXO D.O Fanfiction]

[Sequel] Imperfection

Imperfection

PG-15 | Romance

Do Kyungsoo (D.O of EXO) | Han Eunri (OC)

Byun Baekhyun (Baekhyun of EXO) | Park Miyoung (OC) | Kim Yeonsoo (OC)

Kuronami Ryusuke (OC) | EXO Members

"All those your imperfections are perfections for me."

.

.

.

Gadis itu duduk diam di depan laptop-nya. Bingung apa yang hendak dia lakukan. Hingga akhirnya dia kembali membuka folder-folder berisi banyak foto. Memindahkan foto-foto tersebut ke folder dengan nama Edited dan mulai mengedit satu per satu. Dia menyeruput kopinya pelan, lalu melanjutkan mengedit.

"Hmm ... setelah ini apa yang akan kulakukan, ya?"

Bergumam sendiri. Apartemen itu sepi sekali. Hanya ada gadis itu, dan kehidupannya sendiri. Dia telah menjadi hikikomori  (penyendiri/antisosial) untuk rentang waktu satu setengah tahun belakangan ini. Setelah dia sukses menggagalkan pernikahannya sendiri. Dia bahkan tak terluka sama sekali.

Saat itu memang hari pernikahannya, seharusnya dia berjalan ke altar dalam balutan gaun pengantin dan bergandengan dengan ayahnya. Namun yang terjadi, dia berjalan sendirian dengan celana jeans, kaus dibalut kemeja kotak-kotak biru, sneakers, dan rambut yang dikuncir asal saja. Benar-benar membuat seluruh tamu undangan terkejut.

Gereja itu benar-benar gempar. Masalahnya, ini pernikahan antar anak-anak konglomerat. Gadis itu mencapai altar, berbicara dengan nada tinggi (bahkan tanpa mic pun, dia dapat didengar oleh semua orang). "Aku tidak ingin menikah! Lebih baik kalian pergi dari sini. Karena tidak ada yang akan menikah. Aku tidak akan menikah, sungguh!" dia bersumpah.

"Aku tidak akan menikah dengan dia. Lelaki ini!" gadis itu menunjuk seorang pemuda dengan jas pengantin lengkap. "Aku ini bodoh. Pergi begitu saja tanpa mempertimbangkan perasaannya. Aku sudah memiliki kekasih, tapi kami berpisah. Temanku memberitahukanku apa yang terjadi, adik sepupuku juga. Karena itu aku tidak ingin berpisah."

"Kekasihku itu–tidak–mantan kekasihku itu seorang yang terkenal. Kalian tahu EXO? Do Kyungsoo adalah orangnya. Aku tidak akan menyakitinya lebih dari ini. Entah aku harus menunggu sampai kapan. Tapi aku tak peduli. Karena ... karena Do Kyungsoo mencintaiku, dan aku tidak bisa tidak mencintainya."

"Kuronami Ryusuke, gomennasai (maaf). Hontou ni (sungguh). Aku tidak bermaksud untuk memberimu harapan palsu."

"Wakatta (aku mengerti)," pemuda dengan jas pengantin itu tersenyum miris. Dia memang merasa miris sekali nasibnya ini. Harusnya ini hari pernikahannya, tapi gadis yang dicintainya bahkan tak pernah melihatnya sedikit pun. Jangankan melihat, melirik saja tidak.

Gadis itu menautkan alisnya. "Wakaru janai (kau tidak mengerti)! Kimi wa wakaru janai (Kau sama sekali tidak mengerti)!"

"Wakatta. Omae wa ore ni suki janai. Demo, ore wa omae ga suki. Zutto zutto suki dakara. (Aku mengerti. Kau tak menyukaiku. Tapi, aku menyukaimu. Aku selalu menyukaimu.)"

Gadis itu mengacak rambutnya. Dia sedikit frustasi belakangan ini. Satu setengah tahun berlalu, namun tak ada perubahan yang signifikan. Satu-satunya perubahan yang terjadi adalah ... tubuhnya berubah semakin kurus dan kurus. Dia bahkan berpikir kalau dia terlihat seperti tusuk gigi.