"Bisa kita bicara sebentar?"
Dia berbicara padaku?!
"Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu."
Dia, berbicara padaku?!
Aku tidak salah dengar kan?!Jantungku mulai memacu lebih cepat setelah berhasil mengangguk dan mencerna apa yang ia katakan barusan.
"Baiklah nanti temui aku di depan aula sepulang sekolah."
Ia berlalu setelah mengucapkan kalimat itu. Aku masih terdiam mencerna apa yang baru saja terjadi.
'Ada yang ingin aku katakan padamu'
Apa dia? Akan mengatakan kalau dia suk-
Aku berkedip beberapa kali sebelum-
"Aaaaakh-.."
Aku segera menutup mulutku agar tidak berteriak dan membuat siswa lain menatapku.
Aku tersenyum membayangkan apa yang akan ia katakan nanti. Hanya membayangkannya saja kurasa wajahku mulai memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Caffeine
Roman pour AdolescentsAku tau kau buruk. Aku tau kau tak baik bagiku. Tapi aku tak bisa lepas darimu. Kau adalah kebiasaanku. Kau adalah candu terbesarku. Kau adalah kafeinku.