Our Memories

4.1K 195 19
                                    

Nah, Oneshot ini sebelumnya sudah pernah aku post di Facebook dengan judul yang sama (kalo gak salah) tapi tokohnya member super junior. dengan kata lain, Fanfiction-nya korea. Cuma, sekarang cast nya aku ganti dengan cast yang biasa. Justin Nicole, Zayn, Wero bla-bla silahkan temukan sendiri dengan cara membacanya wkwkwk

Dan yang harus kalian PERHATIKAN adalah BULAN dan TAHUN yang ada. Biar ngerti ceritanya. Soalnya oneshot ini punya alur maju-mundur.

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

November, 2013

Gadis berambut panjang itu memasukkan tangannya ke saku mantel ketika angin musim gugur kembali berhembus. Sepertinya nanti malam akan hujan, membuat angin yang berhembus lumayan dingin. Seharusnya, angin musim gugur itu menyejukkan, kecuali ketika akan mendekati awal musim dingin, anginnya akan terasa mulai menggigit.

Tanpa sadar dia tersenyum ketika cafe yang ditujunya sudah mulai terlihat. Dia semakin mempercepat langkahnya, dan ketika tangannya terulur untuk menarik pintu cafe itu, ada sebuah tangan yang mendahuluinya. Dia mendongak, dan tersenyum ketika melihat pemilik tangan itu.

"Hei, Zayn."

"Ladies first," ujar laki-laki bernama Zayn itu, sambil membuka pintu cafe untuk gadis itu.

"Terima kasih."

Gadis bernama Nicole itu melangkahkan kakinya memasuki cafe, dan langsung merasakan tubuhnya menghangat. Sepertinya perbedaan suhu di dalam dan di luar cafe cukup signifikan. Dia baru akan mengedarkan pandangannya mencari orang yang akan dia temui ketika seorang gadis berambut pendek sebahu melambaikan tangan padanya.

"Ayo, dia sudah datang." Nicole menarik tangan Zayn menuju meja yang berada di dekat jendela, menampilkan rumput-rumput kecokelatan yang ada di luar cafe.

"Astaga! Kenapa kalian lama sekali, hah?!" gerutu gadis itu.

"Aku terjebak macet," jawab Zayn sambil duduk di dekat jendela, sedangkan Nicole mengambil tempat di sampingnya.

"Aku seperti orang bodoh duduk sendirian di meja besar ini."

"Berhentilah menggerutu, Wero." Nicole membalas dengan santai.

Gadis bernama Weronika itu mendengus. "Kalian semua memang menyebalkan. Berjanji akan datang tepat waktu, tapi terlambat sampai membuatku bosan."

"Aku tidak bilang akan datang tepat waktu," ujar Zayn membela diri.

"Sepertinya aku juga bukan orang itu," Nicole tetap menyahut walaupun matanya sibuk menekuni buku menu.

"Yah, bukan kalian. Tapi laki-laki yang sedang berjalan ke arah sini."

Nicole menutup buku menu, lalu mencari sosok yang dimaksud Wero. Setelah tahu, dia langsung mendengus. Laki-laki itu adalah Justin. Justin Bieber. Heran kenapa Wero percaya pada ucapan laki-laki itu.

"Kau benar-benar tepat waktu Mr. Bieber," ujar Wero dengan nada manis yang dibuat-buat.

Justin tersenyum lebar, lalu duduk di hadapan Nicole. "Maaf. Ada sedikit masalah di kantor."

Nicole tak kuat menahan dengusannya. "Cih, sepertinya kau sangat sibuk PresDir."

Mata Justin beralih pada Nicole. "Wah, kemajuan pesat hingga kau lebih dulu tiba dariku."

Nicole mencibir mendengar ucapan Justin. Dia ingin membalas ucapan laki-laki itu, hanya saja dia terlalu malas untuk melakukannya kali ini. Jika dia memulai debat dengan laki-laki itu, percayalah, tidak akan ada habisnya dan orang-orang di sekitar mereka yang akan sengsara.

Our MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang