27. Underground

1.9K 142 2
                                        

Leon menggali tanah dengan bantuan dari Kazuto. Dan tak butuh waktu lama, mereka berenam tiba di lorong bawah tanah. Sebuah lorong yang berdinding hijau tua yang membuat kesan horor, juga dengan adanya suara besi berkarat yang terseret di deretan lorong itu. Sebuah penjara bawah tanah, mereka berjalan sambil melihat beberapa pintu besi yang terlapisi sihir dan mencoba merasakan tempat kediaman kristal E.N.D. itu.

"Disini cukup seram, aku tak menyangka dibawah kota kecil terdapat penjara bawah tanah Kerajaan Drean." Kata Lyra sambil menengok ke dalam lubang pintu-pintu besi yang ada dikanan dan kirinya.

"Penjara bawah tanah Kerajaan Drean cukup terkenal. Rumornya, penjara Kerajaan ini sama dengan setengah dari kerajaannya sendiri." Kata Reine menjelaskan mengapa lorong itu cukup luas.

"Tapi, hampir seluruh sel hanya berisi sarang laba-laba dan debu saja. Apakah Kerajaan Drean sangat ramah dan baik ya? Aku bahkan tak meli-" Ucapan Lyra terpotong. Ia terlihat kaget saat melihat salah satu sel itu.

"Lyra? Kenapa berhenti?" Tanya Chloe mencoba untuk menengok apa yang sedang Lyra lihat.

"Ssh!" Lyra menyuruh Chloe untuk diam sejenak. Dan mempersilahkan Chloe untuk melihat kedalam sel. Begitu Chloe melihat kedalam sel, ia memiliki ekspresi kaget yang sama dengan Lyra.

"7 orang. Dalam satu sel? Dan 3 wanita?" Kata Chloe dengan nada pelan lalu pergi meninggalkan sel itu.

"Pakaian yang mereka kenakan cukup berkelas bagiku." Kata Lyra menengok ke pakaiannya sendiri.

"Mereka memenjarakan bangsawan?" Tanya Gray.

"Kurasa tidak. Mungkin ada alasannya tersendiri." Kata Reine.

Tap! Tap! Tap!

"Hei, aku merasakan ada yang bergerak!" Kata Leon dengan pelan sambil merentangkan tangannya isyarat untuk menyuruh yang lain berhenti bergerak. Suara besi yang bergesekan dengan dinding penjara itu terdengar, semakin lama semakin nyaring.

"Musuh? Atau teman?" Tanya Kazuto mengarahkan busurnya menuju asal suara itu.

"Aku... pernah merasakan langkah kaki ini. Tapi... aku tak yakin kalau ini teman." Kata Leon menyentuh lantai lorong itu dengan telapak tangannya.

"Kalau begitu, kita buat dinding pemisah saja." Kata Gray memundurkan langkahnya.

"Pared rígida de alta!" Kazuto membuat dinding diantara dirinya dengan asal suara itu. Hingga, suara itu terdengar semakin kecil.

"Cubierto!" Reine melapisi dinding yang Kazuto buat dengan lendir yang berbentuk seperti karet.

"Ayo, kita harus terus berjalan." Kata Reine meneruskan langkah kakinya.

"Ruptura de la tierra!" Tiba-tiba, Leon menghantam permukaan dinding dengan tangan kosong, hingga dinding itu hancur kembali.

"Hei! Leon?" Panggil Lyra.

Leon membalikkan badannya menghadap Lyra. Ia tiba-tiba melangkahkan kakinya secepat mungkin dan menghantam Lyra dengan keras. Lyra terpental dan menghantam salah satu sel hingga dinding yang ia tabrak hancur.


"Leon! Apa yang kau lakukan?!" Kata Chloe terlihat marah.

Leon hanya terdiam, sedangkan suara langkah kaki seseorang datang semakin dekat. Dan begitu ia menampakkan dirinya, tampak wajah yang pernah mereka semua lihat.

Seseorang yang menaruh kutukan manipulasi pada Leon.

"Kau!" Kazuto terlihat kaget sekaligus kesal dengan orang yang datang itu.

Witch and WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang