Part 3

143 4 0
                                    

Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu Farel menjauh dari Wina maupun Fiona, dan hal itu membuat kondisi Wina bertambah parah

"Kak plis jangan gini, lo harus minum obatnya" ucap Fiona dengan air serta obat di tangannya

"Farel marah sama aku fi, aku harus gimana? Aku Cuman nggak ingin ferel dapat cewek yang nantinya membuatnya jadi urakan" ucap Wina dengan tangisan

Fiona Pov

Astaga apa yang harus kulakukan, satu sisi aku memang tidak mau menggantikan kak Wina buat Farel tapi disisi lain aku juga kasihan melihat kak Wina yang tidak ingin Farel mendapat pengganti tidak baik, tapi apa pilihan kak Win benar? Aku kan Cuman gasis tomboy dan suka bikin onar di sekolah

"Ya sudah kak Win jangan nangis lagi ya, kakak istirahat saja dulu biar nanti Fiona izinkan, gue berangkat sekolah dulu ya" ucapku lalu pergi menuju sekolahku

Hem seperinya aku harus menemui kak Farel deh daripada kondisi kak Wina lebih mengkhawatirkan lagi

"Teng Teng Teng" akhirnya bunyi lonceng pertanda istirahat telah berbunyi segera saja Aku melangkah ke kelas nya kak Farel

"Ada Ka Farel nya nggak?" Tanyaku saat sudah di depan pintu kelas kak Farel

"Wah si gadis tomboy cantik, kenapa manggil Farel mending sama abang Galih aja" ya itu adalah Galih temannya kak Win dan kak Farel tapi yang nggak aku suka dia itu genit banget pengen sekali aku menghajar muka sok ganteng nya itu

"Gue nggak ada urusan sama lo, cepat mana kak Farel" ucapku lagi dengan nada jutek

"Ya udah tunggu sebentar ya sayang abang panggilkan dulu Farel nya" argh menyebalkan

Tidak begitu lama muncullah kak Farel dengan wajah yang ya berantakan

"Ada apa?" Ucapnya dingin, wow baru kali ini suaranya terdengar seperti itu

"Ada yang ini gue bicarain sama lo" ucapku tak kalah dingin

"Oke kita ke taman" ucap kak Farel

"Eh sayang abang kok nggak diajak?"ish terdengar lagi suara si kutu kupret Galih

"Brugh" yah berhasil satu bogeman mentah dariku melayang

Farel Pov

Keputusan Wina membuatku dilanda pusing, bagaimana dia bisa mencarikan pengganti dirinya. Bahkan aku bisa mencarikan pendonor untuknya tapi dia sudah menyerah terlebih dahulu! Fiona gadis tomboy itu dia anggap pengganti yang baik dirinya, malahan gadis itu suka membuat onar bahkan setiap hari dia selalu dihukum kerena tidak mengerjakan tugas

"Ada kak Farel nya nggak?" Terdengar suara perempuan mencari ku,tidak salah lagi pasti itu Fiona

"Wah si gadis tomboy cantik, kenapa manggil Farel mending sama abang Galih aja" suara Galih temanku mencoba menggodanya

"Gue nggak ada urusan sama lo, cepat mana kak Farel" suara Fiona terdengar jutek

"Ya udah tunggu sebentar ya sayang abang panggilkan dulu Farel nya" Galih-Galih suka sekali menggodanya

Kemudian Galih menghampiriku dan mengatakan bahwa Fiona mencari ku lalu ku langkahkan kakiku menuju depan pintu dan disana sudah berdiri seorang gadis tomboy dengan topinya itu

"Ada apa?" Tanyaku dengan nada suara yang terdengar dingin, entahlah setiap kali melihat Fiona aku teringat omongan Wina yang meminta Fiona menggantikan dirinya

"Ada yang ini gue bicarain sama lo" ucapnya tak kalah dingin

"Oke kita ke taman" ucap ku, namun saat ingin melangkah suara Galih terdengar

Kekasih PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang