Doctor and wolf

Laila

Ha..ha..ha tak perlu seperti itu nak'' sofie mengelus lembut bahu laila
'Untuk apa itu??'' Tanya sofie melirik kotak obat di tangan kiri laila
'Ahh..aku mau menganti perban di bahu ku' laila mengangkat bahu kanan nya pelan
'Biar aku bantu,ayo ke kamar mu' ajak sofie lagi
'Ti_tidak perlu nyonya Sa_saya bis__''
'No..no..no manis..tidak ada penolakan ayo,tunjukkan kamarmu'
Laila hanya bisa menurut dan mengajak sofie ke kamar nya.
30 menit sudah sofie dan laila di kamar nya dan mereka berjalan ke ruang keluarga tentu nya dengan paksaan sofie juga..,sesampai nya di sana markus sudah duduk manis sambil memainkan Iphone nya..
'Markus??' Pangil sofie pelan saat sudah duduk di hadapan markus
Markua memasukkan Iphone nya ke saku dan menatap ibu nya
'Kenapa Bahu Laila???' Tanya sofie tajam,dan dia sudah berkenalan dengan laila tadi
'Itu kejadian hampir 1 minggu yang lalu,dia di serang rogue saat melindungi lopez'
'Melindungi Lopez??' Sofie mulai tak mengerti
'Lopez,sempat menghilang dan di temukan oleh laila,dan mencoba mengembalikan nya saat di tengah perjalanan mereka di serang'
Markus menjelas kan dengan santai tanpa celah..sedikit pun SINGKAT,PADAT,DAN JELAS
'Dan kau membiarkan Luna mu cidera??' Tanya sofie tak percaya
'Dari mana ibu tahu??' tanya markus pasal nya dia belum memberi tahu apa pun pada ibu nya itu.
'Aku tahu semua tentang mu..anak Batu' ,markus hanya mendengus mendengar panggilan ibu nya itu
Laila binggung mendengar pembicaraan di depan nya..'Luna?? Siapa itu??,'