The First Meet chap. 1

71 7 5
                                    

Mohon maaf yang sebesar-be0sarnya jika saya jarang update >////< maklumi saja, ya. Masih SMP.
-----------------------------------------------------------

Kita mulai berteman dekat karena kita mempunyai dua persamaan: kita gila. Dan kita jomblo.

Iya jomblo.

Jomblo gak laku gitu.

Udah ah, kita gak perlu mbahas jomblo disini. Jomblo itu urusan sendiri-sendiri, jadi kita nggak perlu ngurusi masalah yang bukan masalah kita. Ok fine, saya (sok) bijak lagi. Back to story :v

Persamaan itulah yang buat kita akrab. Dan entah kenapa kita sama-sama ngerasa kalau kita gak hanya sebatas teman *jan ambigu ye yang baca* bukan! Bukan relationship! Kita anggap kalau kita ini adalah sahabat yang sudah menemukan orang segila dia dalam waktu yang cukup singkat selama kurang lebih 3 minggu (saya lupa kapan waktu tepatnya, jadi saya bagian ini ngarang :v) Tapi kita kurang rajin *plak* gak seh, bukan kurang rajin, tapi kadang rajin kadang enggak. Kayak mood gitu.

Contohnya nih pas pelajaran matematika. Kan ada PR pertama dari Guru matematika kita. Yang ngerjain selesai dari aku dan citra adalah aku lo. Jadi saya rajin (Ambil mic terus nyanyi Imposibble.... Imposibble... btw, suara saya gak enak. Jadi maaf kalau mengganggu :"v)

Tapi itu gak buat kita menjauh, semakin dekat malahan. Meskipun mereka (Adel dan Citra) kadang-kadang nyontek sih. But, I don't care about it, because if we already love with someone, it is too hard to say goodbye for people who we're love.

Ada satu hal yang aku tidak suka dari mereka ber-2, cowok, ya, mereka sering sekali bicara tentang "cowok" yang mereka sukai. Aku juga agak muak dan bosan jika mereka terus-menerus melihati dan membicarakan para "doi" mereka. Kadang, kalau aku bosan, paling aku ya ninggalin mereka yang heboh sendiri gara-gara "senpai noticed me" Iya, gara-gara "doi"nya mereka balas ngelihatin mereka. MUAK TAU GAK?! MUAK!

Iya sih muak, tapi aku udah terlanjur nyaman sama mereka *eakk. Jangan baper ya cit, del v:*

Aku ngerasa kalau aku, adel, dan citra bisa nemu satu "primata" lagi. Dan akhirnya, kita bertemu dengan seorang -yang kita anggap primata karena sudah bergaul dengan kita -primata yang hampir punah-

"Dia" yang baru itu agak normal, tapi ya gak tau lagi seh. Namanya adalah Nabila Kumala Gantari. Senenarnya aju udah kenal sama dia waktu pertama kali LOS, tapi gak seberapa akrab. Aku, Nabila, Valen, dan Rafi waktu itu ribut sendiri waktu ada pengumuman barang yang dibawa. Jadi aku udah gak perlu lagi kenalan sama Nabila.

Lah, karena namaku dan Nabila sama, jadi aku dipanggil (sama adel) bilai (udah tau nama ane siapa?!?!😂😂😂) , Nabilanya di panggil Nabila. Dan kalian tau? Apa kepanjangan Bilai itu?

Ayo ada yang bisa nebak???

Bilai= naBiLa jArang dibelaI

Masyaallah. Dan kenapa namaku seperti itu?!?!?! Tolong Baim ya Allah. Baim gak kuat. *plak*

Back to story~~~~

Yaa gitu deh, hal yang gak logis dibuat (buat) logis sama Adel. Adel emang gila kok :'v *sori lo del. Ini true story*

Nah, aku, Adel, Nabila, ama Citra sama-sama ikut PMR. Entah kenapa ekskul kita berempat sama. Apakah kita memang ditakdirkan untuk bertemu?? Apakah kita adalah saudara kembar yang tertukar #edisiauthorkorbansinetron??? Apakah kita adalah

Jo...



Jo...





Jomblo.

Iya. Kita berempat Jomblo. Seperti yang dibahas di atas tadi.

----------------------------------------------------
Gomenmassai!
Cerita kali ini gak sepanjang cerita kemarin >////<.
Soalnya saya sedang sibuk dengan keseharian saya sebagai pelajar. Ulangan, Tugas, dan Presentasi.
Cieeh saya curhat ke readers. Maaf ya, kalau cerita saya itu banyak yang gak nyambung ceritanya. Seperti yang saya katakan, saya aneh. Jangan lupa vote dan beri saran ya!! Terima Kasih readers ku tercintaa 💕💕💕

CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang