SEVENTEEN Seungcheol (S.Coups) | Isn't Date

1.2K 98 1
                                    

- S.Coups (Seungcheol) Seventeen
- YN as You as Reader


YN pov

Aku berlari menuju papan pengumuman yang terletak di koridor utama sekolah, cukup banyak orang yang berdesakkan di sana

Aku menghela nafasku kasar, rasanya sangat malas aku menerobos kerumunan itu atau lebih baik aku menunggu sepi saja? Baiklah itu lebih baik daripada harus berdesakkan seperti itu

Baru saja aku mendudukan bokongku di kursi di dekat sana

"YN-aah" aku menoleh, aku mendengus melihat seseorang berlari kearahku

"Bagaimana ujianmu?" Tanyanya, aku memutarkan bola mataku dan melihat kearah kerumunan tadi berharap dia mengerti maksudku

"Menurutmu?"

Seungcheol pov

Aku berlari kearahnya
"Bagaimana ujianmu?" Ucapku sesampainya, YN hanya memutarkan bola matanya dan melihat kearah kerumunan

"Menurutmu?" Ucapnya, aku menoleh kearahnya

"Ayo bertaruh" ucapku sembari memasukkan tanganku ke kantung Blazzerku

"Untuk apa?" Tanyanya

"Jika peringkatku lebih rendah aku akan menurutimu selama seminggu" ucapku tetap dengan mengatungi tanganku

"Baik, Jika peringkatku yang rendah....." ucapnya menggantung, aku menaikkan satu alisku bertanya

"Aku akan menerima tawaran kencanmu yang selalu ku tolak" ucapnya tak mau kalah

"Kencan? Ah, aku tidak mau kencan denganmu kau terlambat nona haha. Bagaimana kalau kau bekerja untukku?" Saranku

"Mwo? Kau gila, aku tidak mau!! Lebih baik aku kencan bersama kera sepertimu daripada menjadi pembantumu!!" Ucapnya

Aku mengangguk "Baiklah kalau itu maumu, nanti sore aku tunggu di taman arra?" Ucapku berlalu pergi meninggalkannya

****

YN pov

"Ah, sial" umpatku, kenapa peringkatku harus lebih rendah dari Seungcheol? Dan kenapa aku malah lebih memilih kencan dengannya daripada menjadi pembantunya? Bodoh kau YN!!
.
.
.
.
.
Aku mengayuhkan sepedaku menuju taman, jujur aku malas sekali keluar rumah yaa walau sebenarnya peringkatku tidak terlalu parah. Memasuki posisi 100 besar saja sudah cukup untukku tidak dimarahi oleh orang tuaku

Hanya beberapa menit saja yang kubutuhkan untuk sampai ke taman yang dibilang Seungcheol tadi pagi, aku meletakkan sepedaku di satu tempat parkir khusus sepedah kayuh dan berjalan-jalan menyusuri jalan kecil ini sembari mencari keberadaan Seungcheol

Mataku terus menyusuri keberadaannya di taman ini dan terus menemukan berbagai kejadian manis di taman ini

Greb

Hampir saja aku terjatuh saat seseorang menarik ujung baju yang berlengan panjang ini dari belakang, aku menoleh

"Seungcheol?"

Seungcheol pov

Aku melihatnya datang dengan sepedanya aku tersenyum melihatnya, sengaja aku mengikutinya dari belakang

Melihat gerak geriknya aku tau dia mencariku, akupun menarik ujung baju lengan panjangnya dan ia mengahadapku

"Seungcheol?" Ucapnya, aku hanya tersenyum dan melepaskannya

"Baguslah kau sudah datang, kajja" ucapku lalu kembali menariknya, tidak aku tidak menarik tangannya

Aku menarik bagian ujung lengan baju panjangnya lagi, aku memang seperti itu atau jika dia menggunakan baju lengan pendek aku tak akan menariknya atau aku akan membiarkan dia mengikutiku dengan sendirinya

Caffe De' Ahfazz

Tempat itu menjadi tujuanku untuk memenuhi kencan kami, aku mengajaknya duduk di kursi dekat jendela

Aku mengeluarkan lembaran kertas dan pensil lalu kuberikan padanya

YN pov

Kuliat ia mengeluarkan lembaran kertas dan pensil dari dalam tasnya, aku mengeryitkan dahiku bingung

"Saat pulang tadi walikelasmu memberikanku ini agar kuberikan padamu" ucapnya memberikan lembaran itu

"Lalu?" Tanyaku

"Ssaem bilang kau harus memperbaiki bagian yang salah jika kau mau masuk 50 besar di semester berikutnya" ucapnya, aku membelalakan mataku saat melihat apa saja yang harus ku perbaiki

"Ku akui kau memang pintar Choi Seung Cheol, tapi kenapa harus hitung-hitungan semua? Kau menjebakku uh?" Ucapku kesal

"Apa hubungannya nilaimu denganku? Menjebakmu? Hah? Lebih baik aku membuatmu jatuh terasungkur daripada menjebakmu yang membuatku tak tertawa" ucapnya, aku terdiam

Seungcheol hanya diam memperhatikan ponselnya, sedangkan aku? Jangan tanya, ia memaksaku mengerjakan semua ini dari pada ia mengadukannya pada eomma dan appaku

"Ish soal sialan, kenapa susah sekali?" Umpatku, jujur aku frustasi dengan semua ini

Bukannya kencan yang romantis malah menjadi tragedi tragis, dan ini semua karenamu dasar kera menyebalkan

---

"Mau ku bantu?"
"Tidak perlu"
"Aku berusaha meringankan bebanmu"
"Apa pedulimu?"
"Aku peduli"
"Peduli apa?"
"Peduli denganmu"
"Kenapa?"
"Karena aku menyayangimu walaupun kau tak pernah menganggapku dan maaf kencan kita jadi berantakan"




Wooops kayaknya yang satu ini kepanjangan yakk? :3 dan of curse absurd pastinya
Gak papa biar jadi varokah hehe

Give me Vomment please
Give me Vomment please
Give me Vomment please
Give me Vomment please
Give me Vomment please

And buat siapa aja yang udah baca sampai sejauh ini, tolong berikan respon yang baik ^^

Thank's and see you next imagine ^^

BTS & SEVENTEEN (Short Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang