Tanpa terasa mataku mulai tertutup lalu terlihat cahaya putih dan terdengar sayup-sayup suara yang sangat indah dan suara itu membuatku seperti terhipnotis untuk mengikutinya ke tempat sumber suara itu berasal
Lalu pandanganku tiba-tiba saja tertutup oleh kabut putih. Sambil ditemani nyanyian yang indah itu aku digiring ketempat yang sepertinya tak asing bagiku. Dan setelah aku sadar akan kejadian yang baru saja terjadi padaku aku mendapati tubuhku saat ini memijak tanah yang berbeda
"Ada Kabut"
Kabut tipis mulai menyelimuti badanku. Hawa dingin malam ini mulai menusuk tulangku hampir seperti membuat beku darahku.
"Hutan ini sepertinya tak asing benar-benar tidak asing"
"Tapi kenapa malam ini tak terasa gelap seperti ada banyak cahaya"
"Ya dewa, aku baru ingat ini kan hutan pinus pulau rimba kenapa aku kemari"
"Dan kemana semua orang kenapa aku sendirian disini"
Aku mulai penasaran kenapa aku digiring kemari, dan siapa yang akan ku temui.
Kakiku terus berjalan tak tentu arah pemandangan yang terhampar di depanku terasa tak nyata seperti dunia baru."Oh astaga bunga ini bersinar"
"Batang pohon ini juga bersinar"
"Hah Jamur ini bahkan berkedip"
"Banyak kunang - kunang pula Wah..."
"Indahnya dewa alam ciptaan mu tapi ini lebih tampak seperti sihir"
Jujur saja memang ini kedua kalinya aku ke hutan ini tapi seperti banyak yang berubah Jalannya, suara bisingnya semua berubah, ataukah karena aku memang yang tak terlalu hafal dengan daerah ini. Tapi aku yakin dulu tidak seindah ini. Ah entahlah.
Tapi jalan mana yang harus aku lalui untuk kembali aku tak tau dewa
Pertama kali aku kemari, aku bersama amak. Namun sekarang aku sendirian
Dewa tolong hamba, kemana hamba harus melangkah dan kemana engkau akan membawaku, dimana amak dan lainnya.Suara langkah seperti kuda berderu berulang kali dan semakin lama semakin mendekat
"Hiyaaa'...."
"Akkh....."
"Minggir..."
"Brukk"
"Aduuh"
Bokongku sakit sekali setelah aku jatuh terduduk dan rasanya seperti ada beberapa tulangku yang patah, ini semua karena tiba-tiba dengan jarak yang telah cukup dekat dengan bagian belakang tubuhku, muncul sebuah pasukan berkuda mereka bertiga atau tidak berempat entahlah, dan hal ini membuat pakaian putihku kotor terkena lumpur.
"Kau mau mati ya"
Setelah mereka hampir menabrakku bukannya minta maaf atau menolong ku berdiri orang yang saat ini berhenti tepat di depanku ini malah mengeluarkan suara dampratan sambil berteriak.
Aku yang masih kesakitan mencoba berdiri sambil membersihkan beberapa lumpur yang menempel di pakaian ku yang putih.
Dan akhirnya baru jelas kulihat wajah seorang penunggang kuda yang tadi hampir saja menabrakku, dia seorang lelaki berpakaian serba biru tua dengan hiasan seperti mahkota putih berkilau melingkar di kepalanya yang tertutup oleh rambutnya yang bergelombang panjang berwarna coklat sedang menatapku marah dengan kedua alis coklat tebal nya mengerut dan hidung nya yang mancung dan terlihat kemerahan itu megenduskan asap putih menandakan suhu yang saat ini benar-benar dingin. Kuperhatikan juga bahwa dia saat ini sedang menunggangi seekor kuda dengan membawa seorang perempuan yang sedang tak sadarkan diri dibelakangnya.
Aku baru sadar jika semua orang disana juga berpakaian serba biru setelah aku melihat gadis yang berada di kuda yang sama juga dua orang dibelakang kuda mereka memakai pakaian biru hanya saja sang gadis memakai gaun biru muda dan tampak anggun sedangkan dua orang dibelakangnya menggunakan biru tua seperti warna orang yang sedang membonceng gadis ini
"Siapa kau?"
Tiba-tiba saja kata kata itu terlempar saja keluar dari dalam mulutku. Dan entah mengapa aku sangat ingin mendengar jawaban dari orang yang saat ini berada disampingku.
"Siapa kau bilang?"
"Yakk perempuan tidak tau diri, kau tidak memberi hormat pada sang pangeran"
Kedua orang dibelakang sang penunggang pertama membentakku beriringan karena pertanyaan yang baru saja keluar dari mulutku
"Sang pangeran?"
Tiba-tiba saja sekujur tubuhku kaku seperti...
Part ke 3 nya selesai tambah gaje ya...
Akhirnya, setelah lama vakum aku kembali nulis karena Coment dari seseorangSusah banget ya ternyata nulis itu
Apalagi buat pemula kayak aku
Jadi jangan lupa buat vote dan Coment sebagai penambah semangat
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Hilang
FantasySuara itu kembali Dengan menghamburkan gema yang berulang-ulang Kenapa aku kemari dewa Kemana semua orang Bukankah ini hutan pulau kami Tapi kenapa jalan dan suara malamnya berbeda Tapi indah Keindahan yang pastinya ciptaan sang dewa Aku harus t...