3 - Failed Streaming

222 15 4
                                    

Tiga.

Kehidupan fangirl penuh mozaik yang menyakitkan, bukan menyenangkan. Namun, sekalinya menyenangkan, itu sungguh indah.

---

Kelas akan berisik seperti kebakaran, jika Ailsa, Naomi, dan Rachel datang. Tapi itu adalah hal baik pemecah keheningan. Meski ribut dan sering dikata gila, mereka tidak apa apa. Karena itu sudah biasa dan mereka sudah kebal menghadapi cemoohan sampah tak berguna itu.

Hal pertama yang membuat Ailsa, Naomi, dan Rachel histeris di kelas adalah, notifikasi Oppa mengupload foto di Instagram. Kedua, kabar tentang Oppa main drama atau film. Ketiga, kabar datingnya Oppa dengan artis lain, apalagi jika datingnya dengan artis yang tidak mereka suka. Dan keempat, streaming.

Hari ini biasanya Oppa Ailsa update Instagram. Dia kemungkinan besar akan update selama seminggu sekali, bahkan pernah dua minggu sekali. Mereka terlalu update tentang kabar kecil seperti waktu update Oppa.

Ada yang aneh. Jika dilihat dari update-an foto terakhirnya, itu dua minggu yang lalu. Tapi, sekarang harusnya waktu dia update, kenapa belum mengupload foto atau video?

Apa Oppa tak punya kuota?

Apa Oppa tak punya uang buat beli kuota?

Bahkan aku yang tidak diidolakan saja selalu punya kuota. Ah tidak, maksudku aku ada kuota, tapi tidak selalu, kan aku memakai wifi rumah. Jadi itu akan menghemat uang dan kuota.

"Sekarang Oppa gue pasti update. Karena gue udah liat, dia update terakhir itu dua minggu yang lalu. Masa dia tidak update hari ini." Gerutu Ailsa yang sedang sibuk mengotak-ngatik handphonenya.

"Ck, mungkin dia lelah. Atau jangan jangan dia gapunya kuota? Wkwkwk" Naomi berdecak dengan nada meledek Ailsa.

"Sembarangan. Kalau tidak punya kuota, mereka pasti memakai wifi seperti kita. Mereka kan banyak uang, masa gapunya pulsa sih? Terus duitnya buat apa? Oh iya gue lupa, kan duitnya untuk menghidupi kehidupan gue dan untuk tunjangan masa depan anak anak kita." Ucap Rachel dengan mendramatisir ucapannya itu.

Kehidupan Kpopers penuh drama.

"Eh kampret, ucapan lo mengiyuhkan banget Chel. Gue sebagai teman, curiga, lo itu masih normal atau engga."

Ailsa menggeleng kepalanya tanda tidak kuat menghadapi Rachel yang penuh drama itu. Wkwk

"Ailsa tercintah, kita itu sama sama ga normal, oke?"

Siswa lain di kelas hanya menatap sinis obrolan tidak penting mereka. Tatapannya mengatakan--mereka benar benar gila--dan Rachel yang melihat tatapan sampah itu melayangkan tatapannya yang mengatakan--gue bakal bunuh kalian semua, sekarang!--.

"Woy brisik aja lo, ini bukan pasar!"

Lihat. Salah satu teman mereka berteriak yang tidak penting. Ailsa, Naomi, dan Rachel hanya tersenyum pura pura baik saja, nyatanya? Mereka menyimpan pikiran--terus? Gue peduli?--

"Hm." Naomi hanya berdeham membalas teriakan tidak penting itu. Sama sekali tidak penting.

ㅎㅎㅎ

Sekarang adalah pelajaran Pak Rudi, PKN. Pak Rudi sungguh jahat dan kejam, ah tidak, dia killer. Dan saat pelajaran itu, semua handphone dikumpulkan di depan meja guru. Ketika Pak Rudi sedang menerangkan pelajaran di papan tulis, tiga handphone bergetar secara bersamaan.

Drrt.

Ya. Kena. Itu adalah handphone Ailsa, Naomi, dan Rachel. Teman sekelas langsung menujukan pandangannya kepada tiga orang itu dengan tatapan malas dan sinis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fangirl's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang