PROLOG
Sinar matahari menembus masuk ke kamarku melalui jendela, membangunkanku dari istirahat yang nyenyak semalaman. Aku mengerjapkan mataku dan seketika tersenyum manis melihat mereka pagi ini. Pagi yang sangat indah!
Sejak saat itu, aku selalu memiliki pagi yang indah dengan pemandangan ini. Pemandangan yang selalu aku sukai. Memandangi kedua punggung yang bergerak teratur dalam tidur mereka yang lelap di sampingku, yang sesekali bergerak mencari posisi yang nyaman untuk mereka. Oh Tuhan, aku mencintai mereka!
Aku punya satu pemandangan favorit, saat Sam kecil mengigau dalam tidurnya. Aku tak tahu apa yang ia impikan dalam tidurnya tapi saat itu dia terlihat sangat bahagia dan dia tertawa dalam tidurnya.
Ya! Dia memang bahagia. Bagaimana bisa tidak, dia memiliki ayah dan ibu yang begitu cinta padanya.Aku memandangi mereka penuh kagum dan memutuskan untuk beranjak dari tempat tidurku untuk membuatkan mereka sarapan. Rasanya seperti seluruh tubuhku menempel pada tempat tidur!
Oh God, bahkan aku masih ingin memandangi mereka, bahkan aku rasa aku sanggup memandangi mereka seharian.Aku berjalan menuju dapur dan memulai aktivitasku seperti hari-hari sebelumnya. Aku mengambil telur, keju, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat omelet. Aku tahu kalau suamiku sangat suka omelet dan segelas susu untuk sarapannya. Setelah selesai aku membuatkan bubur untuk Sam kecil. Dia suka sekali bubur, sama persis seperti ayahku.
Semua sudah siap dan aku menghidangkannya untuk mereka. Aku menuang bubur Sam dari panci ke dalam mangkuk berwarna kuning kesukaannya. Mangkuk itu lucu berhiaskan gambar kepala teddy yang besar di bagian tengahnya. Mangkuk itu juga pemberian ayahku untuk Sam.
Tak lama setelah aku menghidangkan semuanya di meja makan, pintu kamarku terbuka dan aku melihat Sam kecilku setengah berlari ke arahku, disusul dengan daddynya.
"Pagi, mommy!" ocehnya begitu sampai dihadapanku.
"Pagi, jagoan kecil! Bagaimana tidurmu semalam?"
"Aku tidur nyenyak, mom! Aku juga bermimpi tadi malam!"
"Oh ya? Tentang apa mimpimu itu? "
"Aku bermimpi kita pergi berpiknik, disana ada aku, daddy, mommy, dan adik!"
Aku tertawa mendengar ocehan Sam kecilku. Umurnya baru 3 tahun dan dia sudah pintar mengoceh.
"Sabar sedikit, jagoan! Sebentar lagi adikmu akan lahir. Sementara menunggu adikmu lahir, tumbuhlah dengan sehat agar kelak kau bisa menjaga adikmu."
"Okay, mommy! Aku tidak sabar!" Sam begitu menggemaskan.Aku sedang mengandung anak keduaku. Usianya baru saja 4 bulan dan dia perempuan. Sam memang tahu kalau aku mengandung adiknya. Dia bahkan sangat senang saat tahu akan hal itu.
Setelah percakapan kecil itu, kami makan bersama dan Sam makan dengan lahapnya. Begitu juga dengan daddy nya. Mereka bilang mereka selalu suka dengan apa yang kubuat.
Selama kami sarapan, Sam selalu saja mengoceh tentang hal tidak jelas pada kami, dan aku hanya mendengarnya dan tertawa. Begitu pula dengan suamiku.Setelah sarapan, Sam berlari ke kamarnya dan karena katanya dia ingin mandi. Aku heran mengapa Sam sudah bisa mandi tanpa bantuanku dan mengapa dia bisa se cerewet itu. Aku mengangkat piring-piring kotor menuju tempat pencucian piring yang letaknya tak jauh dari meja makan.
Suamiku berdiri dan membantuku dengan sigap. Aku mulai menyalakan kerannya dan mencuci piring-piring itu. Tiba-tiba saja ia memelukku dari belakang dengan erat. Itu kebiasaan di pagi hari yang aku sukai.
"Kau cantik pagi ini!" bisiknya ditelingaku.
"Kau menggodaku lagi pagi ini." jawabku.
Dia tertawa kecil.
"Aku sangat suka pemandangannya. Melihat seorang wanita hamil yang aku cintai sedang mencuci piring di dapurku."
"Aku juga suka saat melihatmu dan Sam saat tertidur. Wajahmu terlihat lembut."
"Apa aku tidak terlihat lembut saat aku tak tertidur?"
"Tidak, bukan seperti itu maksudku. Kau terlihat sangat tampan dan memang selalu seperti itu." jawabku sambil menata kembali piring-piring yang kucuci tadi ketempatnya.Aku berbalik menghadapnya.
"Kau sangat cantik, Amanda! Aku beruntung memilikimu. Aku juga beruntung mempunyai Sam dan adiknya yang sebentar lagi akan lahir. Kalianlah tujuan hidupku. Kini aku tahu, bahwa kebahagiaan kalian adalah tanggung jawabku dan anugrah untukku. Aku mencintaimu Amanda, selamanya dan akan selalu seperti itu. "
Kemudian ia memberikanku morning kiss sesaat.
"Cukup kau menemani aku melihat anak-anak kita tumbuh dewasa, itu adalah kebahagiaanku. Aku mencintaimu, suamiku. Selalu dan kau tahu tak ada yang mencintaimu sama seperti aku mencintaimu."
Dia tersenyum padaku. Senyum yang sama yang membuatku jatuh hati padanya. Sinar lembut yang dipancarkan oleh matanya membuatku seakan menjadi lebih hidup."Aku punya kejutan untukmu dan Sam. "
"Apa itu? " kataku penasaran. Dia selalu tahu bagaimana cara memenangkan hatiku dan Sam dengan kejutan.
"Aku mengambil cuti selama satu minggu kedepan dan aku sudah memesan tiket penerbangan untuk berlibur. Aku yakin Sam pasti akan senang."
Aku sangat bahagia! Aku memeluknya erat.
"Ini adalah kejutan yang hebat!"
"Aku tahu itu, istriku!" ia kemudian mencium dahiku lembut.
Aku tersenyum.
"AKU SANGAT MENCINTAIMU SUAMIKU!"
Teriakku dalam hati.Mereka yang akan selamanya menjadi bagian dalam hidupku.
Tidak! Mereka adalah hidupku. Aku merasa lengkap sudah bagian-bagian hidupku yang selama ini kosong. Aku menyayangi mereka tanpa akhir. Aku akan menjaga mereka dengan hidupku. Merekalah tujuan dari hidupku sekarang ini. Mereka adalah tempat dimana aku akan selalu pulang. Mereka hadir dan membuat segalanya menjadi lebih dari sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU MY BOSSY MAN
RomanceLelaki itu jangkung. Tingginya jauh berbeda dariku, membuat aku merasa sangat kecil. Lengannya kuat dan kokoh menyiratkan sudah banyak yang dikerjakamnya dengan lengan itu. Lelaki itu punya tatapan angkuh, menindas, tetapi lembut secara bersamaan. D...