Perjalanan pulang tak pernah terasa seperti ini.
Baru pertama kali aku mendapat pekerjaan. Senyuman di bibirku melebar ketika klienku mengatakan bahwa aku akan mulai besok. Walaupun aku hanya menjadi tutor, tetapi bayarannya cukup banyak untuk seorang mahasiswa sepertiku.
Sudah cukup lama aku menginginkan sebuah pekerjaan. Dan akhirnya aku mendapatkannya. Ternyata kerajinan dan ketekunanku dalam belajar terbayarkan juga, bahkan di waktu yang terbilang cukup dini.
Aku menghela nafas lega, ‘Akhirnya, sebuah pekerjaan…’ batinku.
Aku memandang ke layar handphone-ku lagi, membaca keterangan mengenai siapa yang akan kumentor. Namanya Akashi, seorang pemuda berumur 17 tahun dan… Tunggu, 17??
“Dia murid SMA?” aku berkata dengan kencang. Well, tidak seharusnya aku kaget dengan ini tetapi… Aku tidak menyangka bahwa aku akan mengajar seorang pemuda SMA lagi…padahal aku baru saja lulus. Sebuah tawa keluar dari bibirku. ‘Semoga saja dia tidak menganggapku sok pintar…’ aku menghela nafasku.
Selain umurnya yang sangat berdekatan denganku, ada hal lain yang mengagetkanku.
“Dia tinggal di… West T*kyo Avenue??” mataku melebar, ‘B-bukannya itu nama tempat tinggal Senri-sensei, penulis terkenal itu!?’ A-ah… semua ini terlalu menyenangkan..! Selain mendapat pekerjaan, kemungkinan aku akan bertemu dengan idola dan perempuan pujaanku, Senri-sensei!
Tetapi… aku penasaran…
Siapa klienku? Mengapa ia tinggal di Avenue seorang penulis tenar itu? Mungkinkah dia…s-sepupunya? Anaknya?? Atau… “K-kekasihnya!?” tak sengaja aku meneriakkan bagian terakhir itu, menyebabkan beberapa pejalan kaki melihat ke arahku. Aku menutup mulutku, sebuah rona muncul di pipiku saat aku mempercepat jalanku.
Mempermalukan diriku sendiri di depan umum… Ha… Habit yang buruk. ‘Tapi untuk latihan!’ kataku dalam hati, mencoba untuk berpikiran positif. Ya, aku harus berlatih untuk bertemu klienku DAN mungkin idolaku besok!
Ah… Aku tidak sabar..!
YOU ARE READING
Muslihat
Random"Di saat semuanya berjalan begitu mulus dan mendekati kesempurnaan, suatu hal dengan mudah dapat mengancurkannya..." Amatsuki Kiyan baru saja pindah keJepang untuk menjalankan kuliahnya di Universitas ternama di sana. Dan hidupnya berjalan dengan in...