Tik Tik Tik
Aku duduk menatap keluar jendela, menatap pohon besar di seberang gedung.
Berpangku wajah sembari memakan pocky, aku memperhatikan tiap detail dari pohon besar itu. Akar yang keluar dari tanah, Batang yang berwarna cokelat tua, daun yang kecoklatan dan tali yang menggatung di dahannya.
Mataku langsung terfokus ke tali itu, tali yang terikat simpul seperti akan digunakan untuk bunuh diri itu terlihat sangat mencolok di pohon yang daunnya hampir habis. Tak lama, entah dari mana, seseorang pemuda berbaju putih muncul dan mendekati tali itu.
Terkejut. Aku berdiri dari dudukku dan tak sengaja menjatuhkan ponselku, reflek aku menatap ponselku yang tergeletak di lantai sebelum kembali menatap pemuda itu. Aku sangat terkejut ketika mendapati tali itu sudah melingkar di leher sang pemuda.
"Jangan!" Aku berteriak panik, pemuda itu mendongak dan tersenyum sebelum mengucapkan sesuatu tapi dengan jarak sejauh ini aku hanya bisa melihat gerak mulutnya saja.
Aku mencengkeram kuat bingkai jendela sembari berteriak mencoba menghentikannya. Setengah tubuhku sudah berada di luar jendela, seolah ingin meraihnya namun jelas tak mungkin, tapi aku tetap mencoba, terus berteriak mencegahnya seolah ia adalah seseorang yang sangat berarti bagiku.
Senyum miris terlukis di wajahnya sebelum ia menghentikan waktu hidupnya.
.
.
.
"TIDAK!!!"
Nafasku terengah ketika aku membuka mata, dadaku sesak tak karuan dan air mataku mengalir lembut dari mata.
Aku menatap sekeliling. Ini kamarku. Aku menatap tanganku yang terulur ke depan seolah ingin meraih sesuatu dan merasakan cairan di pipiku.
Aku diam dan mencoba mengingat.
"Tadi... Apa aku bermimpi?"
.
.
.