Chapter 5

232 13 3
                                    

Oh Sehun (EXO) x Kim Ha Na (OC)

-x-

Berdiri di depan pintu kamar sang Tuan majikan.

Adalah satu hal terbaru yang masuk dalam list 'Something that I Hate' milik Ha Na. Jujur saja, jika boleh memilih, disuruh memberi makan anak-anak singa yang sedang kelaparan atau disuruh memberi makan seorang paman-paman sok tampan, maka Ha Na lebih memilih persepsi yang pertama.

Huh! Paman sok tampan itu sungguh sangat menjengkelkan. Tak ada rasa prihatin sedikitpun. Bukannya diberi waktu istirahat karna sang gadis baru saja melewati masa-masa sulit, ia malah disuruh mengantarkan makanan dan ditambah dengan embel-embel 'Antar ke kamarku'

Ha Na bingung. Ia yang tak bisa membuat kue, ia yang selalu menggosongkan air, malah disuruh membawa pancake dan secangkir teh ke hadapan sang Tuan majikan?

Oh Tuhan... tak adakah pekerjaan yang lebih mengerikan dari ini?

Tapi untungnya Ha Na punya bibi Park yang mau membantunya dalam membuat pancake. Dan Ha Na juga punya teman baru yang mau membantunya -dengan kurang ikhlas- dalam hal membuat teh. Jadi, Ha Na tak perlu repot-repot untuk menghancurkan dapur Tuan Oh. Ia hanya perlu duduk manis di depan meja makan dan menunggu pesanan sang Tuan yang dibuatkan oleh mereka, bibi Park dan Chanyeol.

"Ini!"

Saat Chanyeol, si teman baru mendatanginya dan memberikan hidangan pesanannya diiringi dengan wajah yang memiliki arti 'Gue bukan babu lo!', ia hanya mampu mengulas senyum. Memberikan senyum termanis yang ia punya dan melantunkan sebuah kata sopan yang bisa dibilang sebagai balasan atas kerja keras yang telah Chanyeol lakukan.

"Gomawo."

Setelahnya, ia mengangkat nampan berisi pancake dan juga teh tersebut. Kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar megah milik sang Tuan majikan.

Dan sekarang. Di sinilah Ha Na.

Berdiri di depan pintu kamar sang Tuan majikan.

Ha Na bingung. Masuk atau tidak? Ia begitu memikirkan dua buah kata yang memiliki arti dan pemahaman yang berbeda tersebut.

Masuk, kalau Ha Na masuk itu artinya ia akan bertemu dengan paman sok tampan berwajah sedatar papan dan ada kemungkinan ia akan dihina-hina atau dianiaya di dalam kamar. Sedangkan Tidak, artinya ia akan balik ke dapur, bertemu dengan teman baru atau sekedar berbincang-bincang hangat dengan sang teman, tapi Ha Na yakin satu hal, setelah berbincang-bincang hangat ia pasti akan mendengarkan ultimatum sang majikan yang mengatakan, "KAU KU PECAT!!"

Jadi, Ha Na kembali bingung. Masuk atau Tidak?

Ini bahkan pertanyaan yang sangat sulit ketimbang pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kertas ujiannya.

Ukh! Kalau saja ini Kuis seperti yang ada dalam televisi yang sering ia tonton. Maka ia akan memilih 'Bantuan teman' dan segera menelpon sang teman sembari berkata, "Jae Bin-ah, bisakah kau menggantikanku mengantarkan makanan ini?"

Tapi sayang, ini hanyalah fantasy bodoh yang selalu bermunculan disaat Ha Na sedang bingung.

Huh! Ha Na menyerah dengan pemikiran-pemikiran yang kadang membuatnya pusing. Ia berjalan mendekat. Menatap ukiran cantik yang terpampang jelas di depan pintu besar tersebut. Ia menggerakkan tangannya dengan kaku hanya untuk sekedar menarik kenop pintu. Bahkan saat tangannya memegang kenop pintu, ia masih sempat-sempatnya berfikir, "Apa aku akan dianiaya?"

Cklek!

Pintu sukses terbuka dengan posisi Ha Na yang menunduk takut. Menyembunyikan wajah manisnya dengan helaian rambut panjang dan juga poni rata miliknya. Ia berjalan perlahan-lahan, tak memperhatikan area sekitar. Fokusnya hanya pada nampan yang sedang ia pegang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang