"Kalau rantai pengikat kehidupan itu rapuh, apa yang akan kau lakukan?"
Sasuke terdiam. Masih dengan wajah stoicnya, ia melengos melewati seseorang yang baru saja bertanya padanya.
Seseorang yang baru saja dilewati sasuke itu hanya tersenyum dan kembali menatap keluar jendela dari tempat duduknya.
×××××××
Sasuke, Sasuke Uchiha seorang pemuda kelewat super datar adalah ketua osis di SMA Konoha. Terkenal dengan kejeniusannya dan kompeten dalam tugasnya. Menurut sasuke, kehidupannya ini biasa saja. Tak baik juga tak buruk. Dan dia juga tak perduli sebenarnya.
Dia hanya harus menjalaninya seperti biasa, dan ingin menjadi manusia yang biasa biasa saja. Tetapi dengan wajah kelewat tampan, kehidupannya pastilah takkan biasa. Yakkan?
"Sasuke!" Suigetsu,teman dekat sasuke. Pria yang sering sekali mencampuri kehidupan sasuke. Tetapi sasuke tak pernah mempermasalahkannya dan tak pernah absen didekat sasuke jika diluar kelas. Mungkin jika mereka sekelas maka jadilah burung beserta sayapnya.Selalu bersama.
"Hn."
"Dari tadi aku mencarimu tahu! Tadi aku mencarimu dikelas,dan hanya menemukan naruto disana.Kita ada rapat kan? Jang-" ucapan panjang lebar suigetsu terputus dengan suara cempreng seorang perempuan berambut pink,Sakura.
"Sasukeeeeeeeee~~akhirnya ketemuuu, ayo kita rapat osis! Sudah mau dimulai,lho!" Sakura menarik lengan sasuke secara centil dan membawanya keruangan khusus tempat diadakannya rapat osis.
"Dasar centil." maki Suigetsu pelan dan mengikuti dari belakang kedua orang yang telah ia anggap teman itu.
"Baiklah! Rapat osis ini akan kita mu-"
Graak. Suara pintu menginterupsi kalimat Nara shikamaru,sang wakil ketua osis. Semua orang didalam ruangan memandang sosok berambut pirang didepan pintu.
Sosok itu hanya memandang balik rekan rekan osisnya dalam diam. Sampai pada akhirnya shikamaru menyuruhnya untuk duduk dan melanjutkan kembali rapat yang akan dimulainya.
"-Yak! Jadi festival olahraga yang kita minta disetujui oleh pihak sekolah telah diterima. Kita akan mengadakannya lusa, hari selasa. Jadi, kita akan melakukan progress yang telah kita buat kemarin kemarin dan melakukannya dengan sempurna. Dan rapat ini untuk melanjutkan apa apa saja olahraga dan acara yang akan kita ikut lombakan nanti." Shikamaru memandang teman temannya secara berurut dari ujung sampai ujung.
Rapat berjalan dengan lancar saat semua anggota osis mengemukakan pendapatnya, terkecuali pemuda berambut pirang yang duduk dan yang lagi-lagi hanya memandang keluar jendela. Tetapi semua anggota osis sudah tau akan sifat sipirang dan tak mempermasalahkannya--atau juga bisa dibilang mengacuhkannya.
Pemuda berambut pirang itu terus saja menatap keluar jendela sampai pada akhirnya suara tepuk tangan shikamaru terdengar ditelinganya. Seperti biasa, shikamaru mengakhiri rapat osis dengan bertepuk tangan.
Rapat baru selesai saat matahari benar benar akan menghilang. Semua orang yang ada diruangan khusus rapat osis telah pergi kecuali pemuda bersurai pirang--Atau ia sengaja menunggu rekan-rekannya untuk pergi duluan.
Dirasa ruangan sudah sepi,tak ada siapa pun. Pemuda pirang barulah berdiri dan berjalan keluar ruangan saat tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"Naruto." pemuda pirang itu berbalik, menatap rekan osisnya,Nara shikamaru. Naruto hanya tersenyum kecil.
"Ada apa?" tanyanya
"Kau ini...." shikamaru mendesah.
"Ada apa, Nara?" tanyanya lagi masih dengan senyumannya yang bagi shikamaru...palsu.
"Haaah. Menyusahkan. sebaiknya kau jangan pulang larut malam. 'Dia' menyuruhku mengatakan itu padamu." ucap shikamaru dan berjalan melewati naruto. Tepat saat shikamaru berjalan disamping naruto dia berkata-
"Sebaiknya kau turuti."
Saat shikamaru melewatinya, naruto mendesah lalu berbalik melihat punggung shikamaru yang sudah mengecil dilorong sekolahnya. Senyuman yang sedari tadi menyertainya kini sudah luntur dengan wajah kekosongan.
××××××
Langit berwarna merah keoren-orenan. Sasuke memandang lama langit yang menurutnya indah. Dan melanjutkan jalannya lagi kesekolah. Ia meninggalkan sesuatu dikolong mejanya dan lupa ia bawa. Masih berjalan dipekarangan depan sekolah saat melihat shikamaru dikoridor menuju parkiran. Sasuke tak berniat memanggil, tetapi shikamaru yang malah menyapanya.
"Sasuke? Ada apa?" shikamaru menghentikan langkahnya dan memandang sasuke datar--mengantuk.
"Ada yang kelupaan. Kau baru mau pulang,Nara?" sasuke memandang dengan satu alis mata terangkat. Bingung, tadi saja dia sudah berjalan cukup jauh dari sekolah dan kembali lagi untuk mengambil barang kelupaannya, itu pastilah waktu yang cukup lama menurutnya. Dan seorang Shikamaru Nara yang pengantuk dan selalu ingin cepat pulang ini masih disekolah? Cukup aneh.
Shikamaru hanya mengedikkan bahu "yaah, ada urusan." katanya malas sambil menguap lebar.
"Oh." kata sasuke pendek, tadinya tidak mau menjawab malah. Shikamaru lalu mengangguk dan berjalan meninggalkan sasuke. "Aku duluan."
Sasuke hanya terdiam beberapa saat lalu melanjutkan perjalanan kekelasnya. Kelasnya terletak dilantai dua. Sasuke menikmati perjalanannya dengan berjalan lambat dan menatap kesekelilingnya hanya dengan melirik, dan tangan yang berada disaku celananya. Matanya berhenti melirik saat melihat seseorang yang berada lima meter darinya.
Sosok itu kian mendekat.Masih dengan tangan yang berada disaku celana, Sasuke memandang dingin sosok yang berjalan didepannya dan akan melewatinya. Tetapi bagai angin, Sasuke hanya dilewatinya tanpa berkata apapun. Meliriknya pun tidak.
Diperlakukan layaknya angin membuat Sasuke mengeram pelan. Sasuke berhenti melangkah- "Hei, kau."
Sosok itu berhenti tepat selangkah dibelakang sasuke. Keduanya tak saling menatap. Sosok dibelakang sasuke hanya menunggu perkataan Sasuke selanjutnya. Sasuke membuang napas keras, sampai pasti terdengar dengan orang yang berada selangkah dibelakangnya ini. Sasuke melangkahkan kakinya kembali "tidak jadi." kata Sasuke setelahnya.
Sasuke sekilas melihat sosok itu melewati ekor matanya saat ia berada dibelokan untuk menaiki tangga. Sosok itu masih disana. Sasuke berhenti melangkah lagi. Memperhatikan sosok itu. Sampai pada akhirnya sosok itu berbalik terdiam lalu menampakkan senyum kecilnya pada Sasuke. Sasuke buru-buru melangkahkan kakinya dan naik menuju lantai dua merasa ketahuan telah memperhatikan sosok itu.
'Dia itu....aneh.' pikir sasuke
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Chain
FanfictionKehidupan setiap manusia itu dibelenggu. Dibelenggu oleh sebuah rantai. Rantai yang telah terikat dengan sesuatu. -sasunaru-