Naruto?

526 51 4
                                    

Pertama, maafkan saya baru nge-update. Jujur aja sebenarnya gue lupa kalo ternyata gue punya fanfic yang udah gue tulis dan udah dipost. Asli lupa. dan gue baru inget pas buka wattpad yang udah ga gue buka selama 2 bulan ini.....

Jadi, sekarang baru gue next! (Ehe), tapi maap maap aja nih. Gue type nulis yang pendek pendek. Jadi... Ya gitu.(-o-)/

There is chap 2! Yuk mare(*^ω^*)

Chapter 2
-Naruto?-

Jalan yang selalu dilewatinya, suasana yang selalu dirasakannya, tempatnya berpijak, orang disekelilingnya,sifatnya yang dingin, selalu sama. Tak pernah berubah. Dan karena itulah kehidupannya itu monoton. Membosankan.

Sasuke turun dari dalam mobil, Pagi yang cukup biasa, menurutnya. Masih dengan style yang sama dengan masing-masing tangan berada disaku samping celananya,wajah datar,dan rambut hitam legam dengan rambut belakang yang melawan gravitasi, mengingatkan kita semua dengan pantat ayam.

Blazer yang digunakannya terlihat berkibar karena angin membuat para siswi sibuk bergirangan sambil menatapnya. Sasuke acuh dan berjalan menatap lurus kedepan.

Ketukan sepatu beradu dengan lantai sangat terdengar jelas dikoridor saat Sasuke berjalan diatas lantai itu. Semua siswa maupun siswi berhenti berjalan maupun bercengkrama, semua yang berada didekatnya hanya menatapnya atau hanya meliriknya. Karena para siswa SMA konoha tak ada yang mau mencari masalah dengannya. Dan para siswi hanya ingin memperhatikan ketampanan yang dimiliki sang Uchiha Sasuke dan pastilah saat Sasuke melewati mereka mulut mereka semua langsung bersuara.

Sasuke sampai didepan kelasnya dan membuka pintu geser secara perlahan. Kelasnya masih cukup sepi hanya ada seorang pemuda. Pemuda yang sama seperti pagi-pagi yang telah Sasuke lewati. Pemuda itu selalu saja lebih pagi dibandingkan Sasuke. Selalu.

Sasuke masih berdiri didepan pintu menatap orang yang selalu lebih pagi dibanding dirinya. Pemuda itu pasti sudah duduk dipojok belakang dekat jendela dan mata itu..mata itu pastilah menatap keluar jendela.

Orang yang sasuke tatap masih tak bergeming, tak sadar bahwa seorang Uchiha Sasuke sedang menatapnya.

Sasuke menghela napas pelan. Memutar balik badannya dan berjalan meninggalkan kelas. Pemuda itu, kenapa selalu pemuda pirang itu. Dengan kejadian kemarin sore cukup membuat sasuke malas melihatnya.

Sasuke berjalan dikoridor, keheningan tercipta saat tidak ada seorang pun dikoridor. Tetapi sasuke tak memperdulikannya karena Isi kepala sasuke sedang sibuk berpikir kenapa dirinya harus menghindari untuk bertatap muka dengan pemuda itu. Padahal dirinya tak perlu bersusah payah menghindarinya seperti ini dan seharusnya ia sudah duduk ditempat duduknya dan sudah membaca buku dengan tenang sampai pelajaran dimulai.

Sasuke masih melamun sambil berjalan sampai tiba-tiba suara shikamaru menghentikan lamunan sasuke.

"Ada apa? Kok tidak kekelas?" tanyanya sesudah menguap lebar didepan sasuke.

"Hanya ingin." jawab sasuke pendek dengan muka datar. Shikamaru terdiam.
"Begitu? Ah iya sa-

Bruk

"Maaf! Aku sedang buru-buru. Maafkan aku!"

Terjadi begitu cepat, orang yang menabrak Sasuke dari belakang hingga badan sasuke condong kedepan--hampir menabrak shikamaru- tadi telah pergi--berlari dengan sangat cepat dikoridor yang masih sepi.

Shikamaru mengangkat sebelah alisnya menatap orang yang menabrak sasuke tadi. "Naruto?" ucap shikamaru pelan. Shikamaru masih menatap tubuh Naruto dari kejauhan sampai tubuh naruto hilang ditikungan koridor. Setelah itu shikamaru mendengar decihan dari mulut sang uchiha.

"Kenapa lagi dia?" tanya shikamaru sambil menggaruk belakang kepalanya,bingung.

Sasuke menatap shikamaru "tidak tahu." ucapnya tak perduli. Tapi.. Dalam sekejap tadi, Sasuke sempat melihat raut wajah khawatir Naruto saat menabraknya. Dan itu membuat sasuke kepikiran.'Bisa juga dia berwajah seperti itu.' Karena biasanya si Naruto Uzumaki itu walapun suka tersenyum tapi pada dasarnya dia orang yang tidak perduli pada apapun. Dan semua orang di sekolah tahu itu. Itulah sebebnya orang-orang disekolah tak menyukai Naruto. Karena naruto selalu melakukan hal semaunya membuat siswa siswi memandang sebal dirinya.

Tapi sebenarnya, alasan Naruto tak punya teman karena adanya gosip tak mengenakkan yang menyebar tentang dirinya disekolah ini. Dan entah kebenarannya, sasuke juga tidak tahu dan sebenarnya juga tidak ingin tahu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Selama pelajaran jam ke satu dan dua Naruto masih belum kembali kekelas. Walaupun hal seperti ini sering terjadi, namun kali berbeda.

Karena, setelah terakhir kali Naruto menabrak Sasuke pada hari itu, Naruto tak pernah datang kesekolah lagi.

Hawa keberadaan Naruto hilang tanpa jejak. Sebenarnya hal ini sudah ramai dibicarakkan se-saentro sekolah. Banyak sekali gosip gosip tentang pemuda pirang itu. Dan yang terdengar ditelinga Sasuke adalah Naruto telah pindah sekolah, itu yang didengarnya dari Shikamaru.

"Sudah hampir sebulan, kah?"

Shikamaru mengangkat alisnya bingung, lalu menguap "apanya yang sebulan, sasuke?"

Sasuke memandang Shikamaru, "yaa, kau tahu. Sibocah pirang itu."

"Siapa yang kau maksud? Aku sedang malas bermain tebak-tebakan, sekarang."

"Naruto." kata Sasuke

Setelah mendengar kata Naruto, Shikamaru terdiam. Dia memandang langit biru diatasnya. Makan siang diatas gedung sekolahnya memang nyaman.

"Kau--------" Angin berhembus kencang, mambuat daun-daun pohon yang memang sedang musim semi berterbangan membuat bunyi bergemerisik.

"Bicara apa kau tadi, Shikamaru?" tanya Sasuke sambil menyibak rambutnya dengan jari-jarinya pelan.

Shikamaru menyibakkan tangannya, "Tidak. Aku tidak berbicara." katanya sambil tersenyum.

Sasuke memandang Shikamaru sarkastik, karena tadi ia merasa Shikamaru berbicara.
"Oh, begitu?" tanya Sasuke memastikan dan Shikamaru mengangguk menjawab pertanyaan Sasuke.

*trang nong treng nong* (anggap lah itu bunyi bel, temanku)

"Ayo kembali." kata Sasuke lalu beranjak dari tempatnya ia berjalan menuju pintu saat dirasa Shikamaru masih belum bergerak dari tempatnya tadi Sasuke memutar badannya. Ia menatap Shikamaru yang sedang memandang langit. 'Kenapa dia?' pikir Sasuke. Sasuke mengangkat bahunya acuh, memasukkan tangannya kedalam saku celana lalu meninggalkan Shikamaru begitu saja disana.

Sebenarnya, Shikamaru mendengar Sasuke. Tetapi ia masih disini. Masih memandang langit. Entah kenapa saat Shikamaru mendengar nama Naruto hatinya berkecamuk. Perasaan yang tak mengenakan hati. Tapi yang menjadi pertanyaan Shikamaru adalah 'kenapa Sasuke memikirkan Naruto?.'

Shikamaru berhenti memandangi langit berganti memandang pintu yang baru saja Sasuke lewati tadi.

"Kau cukup mengganggu, Sasuke." Kata Shikamaru dalam keheningan.

-To Be Continue- ¯\_(ツ)_/¯

Dark ChainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang