CHAP 3 (๑・ิω・ิ)っPermisi, cuma mau ngasih tau kalo chapter ini kayaknya panjang deh (?) gatau menurut kalian panjang atau engga. Tapi kalo gue sih seneng baca yang panjang-panjang... Kkkkk~ (kenapa jadi kesini, emang kalian perduli?) ( ̄▽ ̄)
Yaudah, yaudah , ini lewatin aja.
Tapi!!!!!!! Cuma mau ngingetin, kalo semua player disini tuh milik abang Masasih-- maksut saya Masashi Kishimoto.
Terus, terus cerita saya ini mungkin masih abal, dan saya minta maap. Hontou Gomennasai! sayakan penulis abal.. Baru pertama kali nulis cerita. soalnya biasanya saya ini orang biadap, yang biasanya baca cerita orang tapi kaga nge-vote... (GOMENNASAIIIIIII) SAYA BAKAL BERUBAH. ehe.
Oke, lewatkan basa-basi ini...
Lets goooow !
------DARK CHAIN------
PRAANG! PRANG!
Suara pecahan kaca yang amat memekakan telinga dilanjut dengan suara pilu kesakitan seseorang membuat Shikamaru terjaga dari tidurnya. Ia bangun terduduk saat bunyi pecahan kaca terdengar lagi.
Shikamaru memegang pelipisnya memijatnya pelan. Rasanya ia tidak akan bisa tidur malam ini, pikirnya kesal. Tiba-tiba suara bedebuk benda terjatuh sampai ditelinganya, dan tanpa pikir panjang Shikamaru berlari menuju tempat dimana suara itu berasal.
Shikamaru sampai didepan kamar. Suara rintihan dari dalam terdengar dari luar kamar tempat ia berdiri. Pintu itu bercat merah. Warna yang dia benci, tanpa terasa keringat dingin telah mengalir ditubuhnya dan susah untuk digerakkan. Shikamaru menjadi takut untuk membuka pintu kamar itu. Tetapi saat Shikamaru mendengar bunyi retakan dari dalam, tanpa ragu ia membuka pintu.
Mata Shikamaru tak bisa berkedip saat ia melihat sosok itu terduduk menyandar ketembok dengan darah disekujur tubuhnya. Seorang lelaki dengan rambut merah menatap Shikamaru dalam keheningan.
"Sedang apa kau disini?" tanya lelaki berambut merah pada Shikamaru, suara dingin itu meluncur bagai pistol ditelinganya. Shikamaru menunduk tak dapat menatap wajah lelaki itu. Keringat dingin membanjiri seluruh wajahnya dan Shikamaru merasa telapak tangannya mendingin. Tiba-tiba ia merasa bisu.
"Jawab aku, Shikamaru." kata lelaki itu lagi. Lelaki berambut merah itu menjauh dari sosok berlumuran darah yang masih dengan keadaan mengenaskan tadi dan berjalan kearah Shikamaru.
Suara langkah kaki itu memecah keheningan malam. Membuat Shikamaru tersadar. "Ja..jangan terlalu kasar padanya." pinta Shikamaru dengan tergagap. Shikamaru menelan ludahnya saat suara langkah kaki itu berhenti tepat didepannya.
"Apakah itu perintah? Hm?"
Cepat cepat Shikamaru menjawab "bu-bukan!"
Sosok berambut merah itu masih berada didepan Shikamaru dan hanya diam disana. Shikamaru hanya makin menunduk dalamkan kepalanya dalam kewaspadaan. Tiba-tiba sebuah tendangan sampai diperut Shikamaru membuat pria itu terlempar kebelakang dan membuat punggungnya menabrak tembok dibelakangnya. Shikamaru terbatuk dan memegang perutnya merasakan sakit yang luar biasa.
"Guh..Akh!"
Tangan dingin dan pucat memegang leher Shikamaru, jari jari dingin itu mencekik lehernya. Tubuh Shikamaru perlahan terangkat dan ia mulai kehabisan nafas.
Tapi tiba-tiba seseorang mencengkram lengan pria berambut merah yang mencekik Shikamaru dan lelaki itu melepaskan cekikannya pada Shikamaru.
Shikamaru jatuh terduduk sambil terbatuk ia memegang lehernya yang terasa panas. Tubuh Shikamaru bergetar akan hawa dingin yang menyeruak dari lelaki didepannya dan tanpa ia tahu ia telah mendorong tubuhnya menjauh dari lelaki itu secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Chain
FanfictionKehidupan setiap manusia itu dibelenggu. Dibelenggu oleh sebuah rantai. Rantai yang telah terikat dengan sesuatu. -sasunaru-