" Malam tadi Maya jumpa Adif mana ? Suspen betul ibu ! " Puan Sofiya memecah kesepian di pagi hari .
Maya hanya memuncungkan bibirnya . Baginya , kejadian semalam sangat memalukannya . Rupanya , Adif yang dia jumpa semalam bukan lah Adif yang mama maksudkan , entah Adif mana mana entah .
Setelah lama menyepi Maya akhirnya membuka mulut
" Malu la Maya , Ma . Mati mati Maya ingatkan lelaki tu Adif , dah la Maya tak kenal muka , Maya belasah je la panggil mamat tu "
" Itu la kamu , nak berdebar debar sangat la kannnnn " Puan Sofiya tertawa .
" Ish Mama ni , tak sangka pulak Adif yang mama kenen kenen kan tu , awal sungguh ajalnya " Maya terkenangkan arwah bakal suaminya yang belum sempat dia berjumpa itu .
" Ye la Maya , kita ni kena selalu beringat , bila bila masa saja boleh kita ni boleh mati " Puan Sofiya mengingatkan anak dara tunggalnya itu .
Bagi Puan Sofiya , Maya adalah harta paling berharga dalam hidupnya , cukuplah dia kehilangan suaminya tercinta 18 tahun lalu , Maya membesar tanpa kasih sayang seorang ayahnya .
Kejadian tragis itu takkan dia ceritakan kepada Maya . Sukar sekali baginya untuk menjelaskan segalanya kepada Maya .
" Maaa , Maya masuk bilik dulunya "
" Ok , "
YOU ARE READING
Ops
Short Story" Kahwin pilihan keluarga ni bahagia tau Maya " " Kahwin muda muda ni bagus la Maya " " Alaaaa kahwin boleh sambung belajar apa " " Alaaaa Maya mungkin ini terbaik untuk kau " " Hey Maya , bukan memang dari dulu berangan nak kahwin muda kannnnn , e...