Prolog

14.3K 734 8
                                    

Dua orang pemuda bersama tiga orang gadis berjalan beriringan menuju sebuah gedung besar yang didominasi oleh warna putih di hadapan mereka.

Langkah mereka terhenti ketika melihat betapa ramainya gedung tersebut saat ini. Dalam waktu yang bersamaan, mereka melepaskan kacamata hitam yang sedari tadi bertengger indah di hidung lancip kelimanya.

Pandangan mereka menyapu bersih seluruh halaman gedung. Menatap semua orang yang berlalu lalang dengan tatapan tajam yang mereka miliki. Sepersekian detik kemudian, seulas senyuman miring terukir di bibir mereka.

" Kalian yakin bakalan lulus disini?" tanya Geo penasaran yang lebih mengarah pada sindiran kepada teman-temannya yang hanya dibalas anggukan singkat oleh mereka.

Rena menoleh ke arah Geo dengan sedikit mendongakkan kepalanya ke atas. " Lo sendiri?"

Geo menoleh ke arah Rena dengan senyuman miring yang sedari tadi tidak lepas dari bibirnya. " Gue gak pernah seyakin ini."

Pandangan mereka kembali menyapu halaman gedung tersebut. Seorang gadis diantara mereka juga kembali mengulas sebuah senyuman yang tadi sempat pudar dari bibir-bibir mereka.

" Gue yakin banget kalo gue bakalan lulus di sekolah ini," ucap Sisi dengan senyumannya yang semakin lebar dengan penuh keyakinan.

" Oh, ya? Gue gak yakin tuh," balas Revan sarkastik. Sisi mencebikkan bibirnya kesal. Sedetik kemudian muncullah ide gila di otaknya. Senyumannya kembali terukir.

" Lo gak yakin? Gue bakalan tunjukin sesuatu buat lo sebagai bukti kalo gue bakalan lulus disini," ucap Sisi dengan senyum kecutnya. Revan dan yang lainnya mengernyitkan dahi bingung. Apa yang akan dilakukan oleh Sisi?

" Lo gak bakalan ngelakuin hal-hal yang aneh lagi, kan, Si?" tanya Asha khawatir. Mengapa tidak? Sisi dikenal dengan ide-ide gilanya untuk membuktikan sesuatu yang diragukan orang-orang terhadap dirinya.

Sisi mendongakkan wajahnya ke atas dan menatap langit yang tampak sedikit mendung lalu tersenyum getir. Ia menurunkan wajahnya kembali ke posisi semula dan maju tiga langkah dari tempatnya berdiri. Ia menoleh sedikit ke belakang dan menatap teman-temannya yang masih bingung dengan apa yang akan ia lakukan. Sedetik kemudian, ia bergumam lirih, " Lihat dan dengarkan baik-baik apa yang akan gue katakan."

Sisi kembali mendongakkan wajahnya ke atas lalu merentangkan tangannya lebar-lebar. Revan, Asha, Rena, dan Geo semakin bingung melihat aksi Sisi. Terbesit rasa khawatir di benak mereka apabila mengingat bahwa Sisi memiliki banyak ide gila yang tidak masuk akal bila sudah seperti ini.

" TUHAANN..!! GUE BERSUMPAH!! KALAU GUE GAK LULUS DI SEKOLAH INI, GUE RELA PETIR-PETIR YANG ADA DI LANGIT SEKARANG INI MENYAMBAR GUE DENGAN SELURUH TENAGA YANG MEREKA PUNYA!! GUE RELA, TUHANN..!! TOLONG BERI GUE JAWABAN SEKARANG, TUHAN..!!"

Teriakan nyaring Sisi sukses menyedot seluruh perhatian orang-orang yang ada di halaman sekolah tersebut. Mereka menatap aneh Sisi yang masih setia merentangkan tangannya dengan kepala yang didongakkan ke atas dan mata yang terpejam.

Sedangkan teman-teman Sisi membelalakkan matanya melihat aksi nekat tersebut. Bagaimana kalau Sisi akan benar-benar disambar oleh petir yang sedikit demi sedikit mulai menampakkan kilatannya tersebut?

Lima menit berlalu. Semua orang masih setia dengan posisinya masing-masing, termasuk Sisi. Perlahan ia menurunkan tangannya dan menundukkan kepalanya dalam-dalam. Beberapa detik kemudian, ia berbalik dan melempar tatapan dinginnya ke arah orang-orang yang masih menatapnya bingung sekaligus khawatir. Sepersekian detik kemudian, ia memfokuskan pandangan ke arah teman-temannya. Seulas senyuman tersungging di bibir mungilnya.

" See? Itu berarti Tuhan menjawab bahwa gue lulus disini," ujarnya dengan penuh kelegaan dan kepuasan. Kemudian ia berbalik dan berlalu dari hadapan orang-orang yang menatapnya aneh seolah tidak terjadi apa-apa.

###############

Haii haii...!!!
Finally, published jugaa prolog cerita ini.
Gimana? How do you think about this story? Apa nampak jelek? Ngebosenin? Atau gimana?? Maklumin aja yaa kalau jelek. Kan aku masih amatir.. hihi.. :D
Boleh dong yaa aku minta apresiasi nyaa. cuma vote dan comment doang kok. Gak susah juga kan? Cukup sentuh tanda bintang di pojok kiri kalian, trus komen deh. Biar aku makin semangat gitu lhoo. Hihi..
Makasih juga buat yang udah baca ceritaku.. laff laff for you, my lovely readerss... :* :* ^v^

31 Januari 2016

3 Months (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang