Lima

0 0 0
                                    

Sudah sekitar 2 bulan lebih mereka sekolah tidak banyak yang berubah memang tetapi setidaknya reya, sofva dan nadil semakin akrab dan sedikit demi sesikit mulai mengetahui sifat masing-masing temannya.

The calf semakin dekat dengan para pria sengklek yaitu adit, harris dan denis. Dan kayanya sih ada yang lagi deket juga sama redinal tapi ya mereka berdua hanya menerka saja. Ya. Redinal teman satu kelas mereka juga.

"Eh gue kapok ikutan basket. Udah ah ue keluar. Hayati tidak biasa diseperti itukan mass"

"Emangnya kenapa rey kok bisa kapok"

"Jadi gini nih..."

Flashback on

"Masa cuman gue sih hen cewenya"

"Nanti juga ada yang lain rey santai. Lu dari dubelkan?"

"Iya emang kenapa?"

"Kita latihan basket sama anak dubel juga loh"

"Iya tah malu amat atuh ya"

"Baik baik kok anak cewenya ade kelas lu dulu ge"

"Tetep weh atuh gue ga deket mah beda"

"Yakan kenalan rey"

"Iya juga sih. Kita latihan dimana emang?"

"Di lapangan badak. Taukan"

"Oh tau tau yang deket underpass kan?"

"Iya"

"Yuk tuh udah ada beberapa"

"Ciye bawa siapa hen"

"Ini temen gue mau latihan baru pertama kali"

"Oh oke oke. chris kak" menjabat tangan reya.

"Reya gausah pake kak" menyambut jabatannya dan senyum malu. Maklum lah ade kelas dia dulu berasa masih smp dia.

"Rian"

"Reya"

"Duduk rey nunggu yg lain dulu"

"Iya hen" ucapnya sambil duduk.

"Tuh udah pada dateng"

"Oy kak"

Mereka semua berjabatan dan ada yang kenalan dengan reya.

"Yaudah ayo kita mulai. Pemanasan pemanasan"

"Satu dua tiga empat..."

Mulai latihan.

"Nanti kalian lari ya sekitar satu meter dari sini terus balik lagi ulang sampai 5 kali. Abis itu jarak 1 setengah meter itu sama balik lagi ulang sampe 5 kali terus jarak 2 meter terus balik lagi sama 5 kali juga. Gantian ya dan tangan harus nyentuh lantai" ucap sang pelatih panjang lebar dan sedikit memperagakan.

"Siap"

"Yaudah siap mulai"

Semua mulai dilakukan tak terkecuali reya. Satu meter pertama reya masih sanggup. Satu setengah meter juga ia masih sanggup. Mulai dua meter kedua ia sebenarnya sudah tidak tahan namun ia terus paksakan. Dan alhamdulillah selesai walaupun ia paksakan kakinya sebenarnya gemetaran karna ia belum terbiasa.

"Udah istirahat dulu 5 menit ya"

"Bang po*ari dong" *jangan nyebut merek ya hahaha*

"Bang sama dong 2 ya"

"Oke neng apa?"

"A*ua jangan yang dingin ya bang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True Friend[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang