Malam menelusup melalui celah jendela,
Derap langkah mengalun pasti di ujung indera,
Angin sendu menggelitik relung yang gelap,
Dingin membekukan, mengeraskan kemudian retak dan berserakan,
Sepi dan sunyi, luka dan membekas,
Itulah hadirmu. . .
Malam menelusup melalui celah jendela,
Derap langkah mengalun pasti di ujung indera,
Angin sendu menggelitik relung yang gelap,
Dingin membekukan, mengeraskan kemudian retak dan berserakan,
Sepi dan sunyi, luka dan membekas,
Itulah hadirmu. . .