First & End

66 5 4
                                    

Ini cerita cerpen lo!
Jadi cuman satu halaman ceritanya

:::sekalian follow aku ya:::

"Hoam..."
Pagi ini begitu dingin.Jam menunjukkan pukul 04.00,aku bangkit dari kasur empukku dan melipat selimut hangatku. Berjalan malas ke kamar mandi dan berwudhu.Hari sabtu pagi ini aku awali dengan kelemasan dan kepasrahan seakan ada hal buruk yang akan menghampiriku.Padahal hari ini adalah hari ulang tahunku,dan aku terdiam dan berfikir sejenak kemudian berlalu,hilang begitu saja.
Di atas meja makan telah tersedia sup jagung,bubur ayam,dan roti tawar serta selai coklat.Baguslah,setidaknya dipagi yang redup ini ada sarapan lezat yang bisa mengisi perutku.
"Pagi cahaya,ayo makan!!!",bunda menuju meja makn.Akupun memulai sarapan pagiku.Tapi sayang,pagi itu lagi lagi aku harus berjumpa dgn sosok wajah tersenyum yang sekarang di tuntun ayah menghampiriku.Dan seketika pula gairah sarapanku.
"Cahaya,bunda,makan bersama yuk!ada bintang juga nih..."Ayah menuntun bintang sampai duduk di kursi.Bintang adalah adikku yang cacat mental.Dia mulai bersikap aneh sejak umur dua tahun.Dan sungguh aku membencinya,dan tak pernah aku menginginkan adik yang cacat sepertinya.
"I-i-ini,bu-at ka-kakak..."Bintang membuat roti selai dan memberikannya untukku.Aku diam,berpura pura tidak melihatnya dan melanjutkan sarapanku. Aku benci,aku tak suka dan aku tak peduli.
"Kak!!!diterima donk rotinya,itu kan bintang yang membuat sendiri untk kakak..."Bunda menegurku halus,tapi sama saja aku tak peduli.
"Kakak,terima rotinya!!!kasihan Bintang menunggu!!!...giliran ayah menegurku.
"Argghhh...mana sini rotinya..."jawab ku kesal sembari mengambil roti dari tangannya paksa.
"Masyaallah kakak!kalau begitu kita berangkat sekarang dan bintang harus ikut"Ayah berdiri dari kursi kesal dan menggendong bintang.
"Hahhh...?Bintang ikut?tidak!tidak mau!Protesku.
"Bintang tetap ikut.Karena tadi kakak sudah membuatnya sedih.ayo cepat dari pada terlambat"ayah bersikeras

**********

"Aku pulang dulu ya sharon..." pamitku kepada temanku di depan gerbang,saat mobil ayah sudah menunggu di tepian jalan.Karena sekolah ku adalah sekolah muhammaddiyah tak jarang aku pulang malam karena banyak kegiatan di sekolah.Aku bergegas menuju mobil,aku ingin segera pulang dan menyantap makan malam lezat dari bunda dan merebahkan badan ku diatas kasur empukku.
"Sudah siap sayang"tanya ayah tersenyum
"Yaaapp!"

**********

"Ahh...akhirnya sampai juga...rasanya langsung ingin tidur saja"...aku berjalan memasuki rumah.
"Eh kok!!!kakak sini dulu!"Ayah memanggilku,saat aku hendak membuka pintu rumah.Aku berlari menghampiri ayah,tiba tiba mataku ditutupi kain hitam oleh ayahku.
"Aduh!Ayah...kenapa sich?kok mata ku ditutup begini!"...aku kaget seketika,dan sekarang mutlak aku tak bisa melihat apa apa.
"Ayo masuk dalam rumah"ayah menuntunku di gelapnya mata ku.
"Clik"suara pintu terdengar terbuka, dan kami memasuki rumah.Tangan ayah nelepas pundakku.
"Ayah,ayo dilepas tutup matanya" seperti terdengar suara bunda,akupun melepas tutup mataku.
"Selamat ulang kakak!!!ayah dan bunda bersorak.Kulihat sekelilingku. Balon,kertas warna,dan kue ulang tahun yang ada di atas meja.Rasa bahagiaku buncah gembira demi melihat semua ini, sangat bahagia.
"Kaa-kaak...ini unt-ntuk kak-kakk..."
Terlihat bintang mendatangiku dengan jalan yang tertatih.
"Sela-mmat ull-aang ta-tahun kakak"
Bintang mengangkat kadonya kepadaku.
Seketika itupulah segala kebahagian ku runtuh dan hancur.Rasa benci itu tiba tiba melumuri hati yang gembira ini
Aku bingung dan tak tau harus bagaimana.
"Enggakkkk...!!!kulangkahkan kakiku mundur perlahan,menjauh dari bintang,ayah dan bunda.Dan rasa itu meluap dahsyat dalam diriku.Aku berlari ke kamar.Aku bingung dan menangis tersedu.Aku bingung akan rasa ini,aku tak suka padanya namun aku juga terharu saat dia tertatih membawa kado itu padaku.Aku sadar,
seharusnya aku tidak boleh membencinya karena dia adikku.Aku terus berpikir,namun badan ini terlau lelah hingga mataku terkantuk dan aku tertidur.Biarlah esok hari aku menemuinya.

**********

Lorong rumah sakit terlihat lenggang,
hanya terlihat satu dua perawat keluar masuk ke kamar didepanku.Ayah dan bunda duduk cemas disana,terlihat sangat lelah wajah mereka.Mungkin semalaman mereka tidak tidur.Aku sendiri duduk membeku disamping tante Rika uang dari tadi sibuk menelpon beberapa keluarga untk mengabari kabar terakhir bintang

*3 jam yang lalu*

3 jam yang lalu tante Rika datang kerumah dan membangunkan tidurku.
"Sayang,sekarang kamu harus cepat mandi ya...kita harus pergi sekarang!"
"Kan masih pagi tante,masak udah jalan jaln?"
"Bukan sayang,pagi ini kita tidak akan pergi jalan jalan..."
"Lalu?"Tante Rika menjelaskan apa yang terjadi,jika Bintang divonis kangker stadium 4.

*Rumah Sakit*

Jarum jam seakan berputar lambat dan lama.Bintang terkulai di ruang itu. Air mataku mulai jatuh membasahi pipi.
Rasa sesal dihatiku menusuk tajam di fikiranku.Aku merasa akulah penyebab ini semua,akulah yang telah mendatangkan penyakit itu untuk adikku.Karena sikap kulah,adikku sakit.
Aku menyesal,aku benci dgn diriku.Aku tidak kuat melihat dia terbaring di atas kasur putih itu dengan tak bersuara seperti akan ada hal buruk yang akan menghampiri kami semua.

"Kak cahaya"
______________

"Bintang!aku terkejut ketika ku mendengar suaranya sangat lancar memanggilku"apa ka-ukau bisa berbicara dengan lancar bintang?tanyaku senang bercampur bahagia
"Iya kak,saat aku memanggil kakak suaraku lepas begitu saja,ini sebab kakak menyayangiku bukan?"
"Iya bintang kakak sangat menyayangi-
mu sangat!ucap ku sembari memeluk badan bintang yang terkulai lemas sedangkan bunda yang mendengar ikut menangis.
"Tapi kak bintang capek,bintang ingin istirahat kak,kakak bisa kan menemani ku tidr?"
"Ya bintang,tentu saja bisa mengapa tidak,kakak akan terus disamping mu,tapi saat bintang bangun kita harus main ya,nanti kak cahaya beliin bintang mainan,ya!"ucap ku sambil mengeluarkan air mata perlahan,bunda juga ikut menangis ketika bintang mulai menutup matanya

"Bintang,bintang,bintang bangun bintang bunda cepat panggilkan dokter bunda!

Hiks...hiks...

Seketika keadaan di rumah sakit mulai dipenuhi oleh kesedihan.

15 tahun kemudian

Malam ini purnama bersinar terang. Bintang bintang tersenyum ceria di langit yang cerah.Malam ini pula akhirnya aku bisa menjadi seorang dokter yang bisa menyelamatkan orang dari penyakit kangker.15 tahun yang laluaku kehilangan orang yang paling aku sayangi karena kangker,tapi sekarang aku akan menyelamatkan 100 orang dari penyakit itu.Aku tak mau melihat penyakit itu meredupkan jutaan bintang di dunia,karena kangker tidak bisa membuatBINTANG MENJADI
REDUP

YUHUU....ini cerita pertamaku yang selesai...semoga suka ceritaya

GOD BYE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Bintang yang RedupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang