Hari itu hujan turun deras sangat deras, cahaya matahari tidak keluar bahkan pagi yang biasanya terang kita gelap berembun. Pukul 04.30 aku bangun dari tidur ku melaksanakan sholat subuh sebelum itu merapikan tempat tidur ku, setelah selesai sholat aku beranjak pergi menuju kamar mandi setelah mandi selesai pakaian ku hari ini ku kenakan. Menuruni tangga satu demi satu melihat semuanya baik-baik saja seperti biasa, ayah yang sedang baca koran ibu dan bibi yang sedang menyiapkan sarapan adik yang sedang minum susu dan kakak ku yang baru turun dari tangga. Roti berwarna coklat yang aku ambil dan selai berwarna merah yang oleskan, setelah semua selesai aku pergi bersama paman ku (supir). Aku duduk di kelas 7 smp sudah 4x aku berpindah-pindah sekolah selama 1 semester ini dan aku ingin ini yang terakhir, sampai aku di sebuah sekolah besar sama seperti sekolah-sekolah ku yang lama global islamic shocol berjalan santai dan anak-anak sekitar memandangi ku,aku tetap berjalan menuju ruang guru. Sampai di sana aku di mohon menunggu sampai bel berbunyi aku hanya melihat-lihat foto-foto yang di panjang di sana 'kamu pindahan dari mana?' suara itu mengagetkan ku 'ah.. itu saya pindahan dari al-azar bekasi bu' kata ku, bel berbunyi guru yang tadi ngajak ku berbicara mengajak ku menuju kelas ku ternyata dia adalah wali kelas ku [Bunda Sri] iya di sekolah ini baru kali ini aku memanggil guru dengan kata bunda. 'Anak-anak kita kedatangan teman baru, ayo kamu masuk dan kenalkan dirimu' katanya sambil terseyum manis, aku mendekat tidak tau kenapa rasanya hati ini gemetar dan... OMG banyak sekali murid di kelas ku 'hem.. iya nama ku Karina Bellien panggil ajh Bellien aku pindahan dari al-azar bekasi aku sudah pindah-pindah sekolah selama 1 semester sudah 4 kali aku harap ini yang terakhir dan salam kenal' terlihat semua anak sepertinya sudah menyukai ku tetapi.... tidak dengan wanita yg duduk di pojok paling depan menatap laki-laki yg duduk di bagian tengan-tengah dengan sangat antusias menyambutku. 'Baik lah.. kenalannya nanti lagi ya,Bellien boleh duduk samping Adnin' Adnin melambaikan tangannya tepat di tengan bagian tiga aku berjalan menuju nya anak-anak masih memperhatikan ku dengan mata mereka. Pelajaran di mulai IPA pelajaran kesukaan ku Adnin hanya berkata 'kamu suka pelajaran IPA? Huh-,- aku si lebih baik pelajaran matematika sekalian' aku hanya tersenyum dan aku melihat laki-laki yang duduk tepat di samping barisan duduknya sejajar dengan bangku dan bagian depan dengan wanita yg duduk di pojok tadi menatap ku seperti menatap mangsanya. Bel istirahat berbunyi Adnin mengajak ku ke kantin melewati lapangan basket dan bola 'bellien....' tiba-tiba ada yang memanggil ku kepalaku refleks menoleh dan dari dalam lapangan basket dia keluar menghampiri ku 'hai.. nama ku Muhammad Zubair Ramadhan panggil ajah Zubair' katanya sambil ngos-ngosan 'iya.. nama yang panjang oke, mau ke kantin dulu bye' 'eh... udah tau ada orang yang ngos-ngosan ajak ke mau minum nih' deg... selama aku pindah ke sekolah 4x aku belum pernah berteman dengan cowo apa lagi berbicara ini untuk pertama kalinya bayang-bayang yang menyeramkan datang perasaan eneh berdatangan apa ini artinya? Aku tidak memperdulikannya tetap berjalan di susul oleh Adnin. 'Eh... kamu gimana si Bell kamu tau gak Zubair itu laki-laki yang di kejar-kejar oleh wanita-wanita di sini selama ini hanya kamu yang dia tegor,selama 2 tahun ini ketika kerja kelompok ajah dia gak pernah negor wanita,aku kira dia beku perasaan ke cewe tapi... aku gak percaya dia negor kamu' aku hanya diam menatap rintik-rintik hujan yang turun dengan memegang teh hangat. Bel bernyi pelajaran bahasa indonesia,TIK, Seni Musik sikap Zubair benar-benar aneh dan 'eh.. lu anak baru ajah pake sok-sokan deket-deketin Zubair' katanya dengan nada kasar aku diam lalu membalas dengan halus 'emang kalau boleh tau kamu siapanya? Aku tidak ada apa-apa dengannya jadi tidak perlu susah-susah memarahi ku' wanita itu hanya diam aku pergi meninggalkannya entah kenapa rasanya aku ingin berteriak karna baru kali ini aku di bentak-bentak. Bel pulang berbunyi paman sudah menunggu ku di parkiran tiba-tiba 'bellien... tunggu....' Adnin memanggil ku sambil berlari 'iya kenapa? Kamu tidak perlu lari kok aku juga bisa berdiri di sini selama 1 jam menunggumu hahaha' Adnin terdiam sejenak mengatur nafasnya aku memberikan air padanya 'huh... apa yang Dira katakan pada kamu?' Aku terdiam sejenak Dira? Siapa dia? Aku teringat 'owh... dia Dira, tidak dia hanya berkata hal tidak penting sudah lah.. paman ku sudah menunggu aku duluan ya' aku berbalik dan memasuk ke dalam mobil ku.
Sampainya di rumah belum memasuki kamar mamah dengan senangnya menanya-nanya kan semua hal di sekolah aku hanya menjawab seadanya karna lelahnya hari ini, tidak banyak berbicara aku langsung pergi menaiki anak-anak tangga menuju kamar ku. Sedikit cahaya matahari masuk ke dalam kamar ku, aku duduk di kursi dekat jendela memandang langit sore azan ashar terdengar aku bergegas mengambil hudu dan sholat selesai itu aku melihat rak-rak buku menacari-cari buku yang waktu itu aku lihat namun sedang malas membaca, Ketemu! Judul buku yang ku suka (sikap mengahadapi lawan jenis) aku berfikir panjang apa maksud dari Adnin dan sikap Zubair bahkan perkataan Dira ah.. sudah lah aku baca hingga mata ku tertutup jam 20.06 aku terbangun terburu-buru mengambil hudu dan sholat lalu pergi menuju ruang makan sudah tidak ada orang semua sudah pergi ke kamar mereka masih-masing,perutku sangat laparr dan aku mengambil nasi goreng yang ada di meja. Setelah selesai aku beranjak pergi menuju kamar dan siapa-siapa untuk tidur menyambut hari esok.
☀ seperti biasa jam weker ku berbunyi dan aku menjalan kan hari-hari ku seperti biasa saat menuruni anak tangga rumah ku terlihat sepi yang biasanya ayah duduk menbaca koran ibu memasak kini mereka tidak ada hanya ada kakak dan adik yang ada di meja sedangkan bibi sedang menyiapkan sarapan sendiri 'ibu sama ayah kemana bi?' Kata ku 'kakak si tidur ke marin sore bibi udh bangun kakak tapi kakak gak bangun jadi kami pergi mengantar ibu dan ayah tanpa kakak,katanya mereka akan kembali 2bulan lagi' kata adik ku dengan nada yang semakin lama semakin rendah. Selera makan ku hilang aku langsung pergi menuju mobil dan hanya memakan roti shanwec yang ada di mobil, aku terlalu pagi untuk berangkat sekolah sampai akhirnya paman mengajak ku ke taman dan menceritakan kehidupannya aku sangat bersyukur mempunyai ayah dan ibu yang sayang pada kami sampai mereka rela meninggalkan kami untuk membahagiakan kami,lalu aku dan paman beranjak pergi menuju sekolah jam 06.15 aku sampai sekolah dan pergi menuju kelas. Dira bersama dengan 9teman lainnya sedang berbincang entah apa yang mereka bincang yang pasti aku tidak peduli Adnin yang sudah menunggu ku langsung memanggil ku 'Bellien...' semua anak-anak menoleh ke arah ku dan langsung menuju ku bertanya banyak hal, Dira hanya melihat sinis tidak lama kemudian Zubair datang Dira menghampirinya yang ketika itu Zubair hendak mendekati ku menarik tangan Zubair dan menanyakan tugas kelompoknya. Zubair hanya diam tidak ada kata satupun yang keluar dari mulutnya untuk Dira dan melepas genggaman Dira dan menghampiri ku 'migir! Hai bellien sudah 2 hari kamu sekolah di sini maaf teman-teman di sini memang seperti ini' aku tidak mengerti hanya dia laki-laki yang menghampiri ku dalam 2 hari ini yang lain tidak berani mendekat entahlah aku tidak mengerti. Aku pergi meninggalkan semua anak-anak dan Zubair mengejar ku dan memegang tangan ku 'bellien apa si yang membuat mu tidak mau membalas ucapan ku?' Aku terdiam dan hendak melepas genggamannya tetapi genggaman itu sangat erat dan aku hanya berkata tanpa melihat dirinya 'kita belum mukhrim jaga sikap mu Zubair' dia melepas genggaman ku dan diam tanpa berkata apapun aku tidak tau apa yang dia fikirkan yang aku tau dia salah dengan sikap yang baru saja dia lakukan, aku pergi meninggalkannya menuju kamar mandi aku hanya bertanya-tanya kepada cermin apa istimewanya aku?? Ya tuhan maafkan perbuatan Zubair dan aku akan tetap berusaha menjaga jarak dengan laki-laki siapapun itu.
Bel berbunyi aku bergegas menuju kelas murid-murid sudah duduk di tempatnya termasuk Zubair dengan muka yang di tundukkan tidak lama Bunda sri masuk 'ptsss Bellien apa yang kamu lakukan dengan Zubair? Tiba-tiba dia datang dengan wajah yang merah dan diam seperti itu sejak tadi' suara Adnin yang membisik aku tidak menjawab apapun dan aku memperhatikan Zubair tertunduk pada jam pelajaran 1 sampai bel istirahat berbunyi, dia pergi dengan tidak menoleh ke siapapun aku bersyukur dia tidak mendekati ku lagi karna aku tidak mau berbuat zina apa pun padanya termasuk zina mata pada saat berbicara padanya.