AUTHOR POV
Bara duduk di samping rania menatap sendu gadis riang yang sedang terbaring lemah
Bara tersenyum menautkan jarinya dengan jari rani,yang tak pernah ia lakukan dengan rania selama ini di usapnya pelan punggung tangan tersebut
"Nia,lo tidur mulu gak bangun bangun"ujar bara tersenyum sendu
"Nia,kapan lo bangun? Bentar lagi kita ujian bangun dong,ntar kita holiday bareng ni"
"Lo ngambek ya sama gwe?gwe janji deh gaakan gitu lagi sama lo suwer tekewer kewer deh"ucap bara masih mencoba berbicara dengan rania meski tak direspon
Bara tersenyum seraya meremas lembut tangan rania
"Yaudah deh gwe pulang dulu ya ni?cepet bangun okeyy?"
Bara berdiri mengelus lembut puncak kepala rania tanpa melepas genggamannya.
Baru saja bara akan beranjak tetapi terasa seperti ada yang bergerak di genggamannya di tatapnya rania matanya mengerjap dan terbuka"Bar..ra"ucap rania tertatih seraya mengerjapkan matanya
"Rania?lo udah bangun?gwe panggilin dokter dulu ya?"ujar bara
Bara keluar dari ruangannya memanggil dokter dan memberi kabar kepada keluarga rania dan teman temannya,rania masih diam di tempatnya memandangi punggung bara
Dalam pikirannya mengapa bara terus mengunjunginya? Bukannya bara sama sekali tidak pernah perduli dengannya?
Meskipun dia koma dia tau siapa orang yang sering mengajaknya berinteraksi dia dapet mendengar tapi susah untuk bangun dari komanyaBeberapa menit kemudian bara datang bersama dokter yang akan memeriksa rania
"Rania,kamu tidak boleh banyak bergerak harus banyak istirahat total lukanya belum kering nanti takutnya terjadi pendarahan"nasehat dokter
"Iya dok" jawab rania
"Ya sudah,kamu istirahat dan jangan lupa diminum obatnya,saya permisi dulu ya"ujar dokter
Bara mengantarkan dokter sampai ke pintu kemudian berbalik menuju rania
Bara duduk di samping rania dia tersenyum manis
'Gak salah nih?'batin rania
"Akhirnya lo bangun juga,gak cape apa tidur melulu"ujar bara
"Ya kan gwe juga ga mau tidur mulu pumpkin itu udah kehendak allah tauuu"ucap rania
"Ya,Maafin gwe ya"ujar bara tulus
Rania tersenyum"Bukan salah lo kok,gwe yang minta turun bukan lo yang nurunin ini"
"Ya tapi kan gwe juga udah keterlaluan sama lo ni,sorry yah kalo sikap gwe ke lo selama ini gak ngenakin hati lo"ujar bara tulus
'Wahh,napa ni orang jadi gini ya?Jadi manis banget sama gwe?'
Rania meminta bara mendekat dan mengecek dahi bara dengan tangannya
"Gak panas"ujar rania heran
Bara mendecak"Ck,lo tuh ya gwe baik salah jahat salah maksud lo apaan sih?" Ujar bara melengos
Rania tersenyum"heheh,ya maap pumpkin abis gak biasanya lo kaya gini"
Bara hanya mendelik kesal
"Dihh ngambek" ujar rania
"Siapa?"
"Lo pumpkin"
"Gak tuh"
"Diihh ko cemberut gitu?"
"Biarin"
"iihhh pumpkin kalo kesel gitu unyu banget cihhhh"ujar rania menoel pipi bara
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema [REVISI]
Teen FictionNavisha zaumil sandria:Raf,sampe kapan kita kaya gini?gwe juga cewe yang butuh kepastian lo ga mikirin perasaan gwe lo selalu mikirin perasaan orang Rafian pratama:gwe juga gak tau maaf ya gwe gak bisa tegas jadi cowo,kalo lo udah cape gwe ikhlas lo...