DARK

2K 59 11
                                        

Chapter 2

Missing nin
.
.
.
.
Diruangan tertutup yang amat luas, kini duduk delapan sosok figur yang tengah saling pandang dengan ekspesi serius di wajah mereka. Sosok dengan topi berwarna putih merah dilengkapi dengan tulisan kanji api khas Hokage yang duduk di kursi paling depan nampak mengeratkan genggaman tangannya. Membentuk sebuah kepalan tangan yang terlihat amat keras dari warna kuku jarinya yang memutih.
Brakkkk
Sosok dengan julukan Kiiroi Senko menggebrak keras meja di ruangan ini, ia tatap tajam para manusia kolot yang ada dihadapannya. "Jangan bercanda! Dia masih kecil, bahkan belum menjadi seorang Genin, dan kalian akan menjadikannya Miss-Nin dengan Rank-A? Kalian bodoh atau apa?!." Tukasnya geram. Ia tidak habis fikir bagaimana pola fikir para tetua desa bau tanah yang seenak bokongnya menjadikan anak yang bahkan belum genap dua belas tahun menjadi seorang Missing-Nin?.
Ya, Yondaime Hokage bersama para tetua klan besar dari yang diketahui dan juga para tetua desa kini tengah membicarakan Naruto pasca keluarnya anak dari Yondaime Hokage dari desa. Bukan kemauan Hokage untuk melakukan rapat yang mengesalkan ini. Tapi, perbuatan anak sulungnya memang telah masuk dalam pelanggaran peraturan desa.
Di dalam peraturan jelas tertulis, dimana seseorang warga maupun shinobi yang telah terikat dengan desa dan pergi meninggalkan desa tanpa izin dan mencederai penghuni desa maka harus diberi sanksi yang berlaku sesuai dengan tingkatan orang tersebut. Masalahnya, disini Naruto masih dalam tahap Academy dan tetua tetua desa ini mengusulkan anak itu menjadi Missing-Nin? Jangan bercanda!.
"Dia monster Yondaime!." Minato menatap tajam sosok dengan mata dan setengah badan yang diperban, dapat dirasakan bahwa ada aura permusuhan di dalam sosok tersebut.
"Anakku bukan Monster, Danzo!." Desis pria pirang tersebut diikuti dengan Killing Intens yang mulai menguar.
"Hoaaam... merepotkan." Sosok pria dengan luka di wajahnya nampak menguap bosan. Kepala klan Nara yang dikenal dengan nama Shikaku mulai menatap penghuni ruangan ini dengan tatapan serius. "Menurutku, Naruto-kun tidak pantas di cap sebagai Missing-Nin A-Rank mengingat statusnya yang masih dalam tahap Academy. Perat-"
"Katakan itu pada sekumpulan Anbu khusus Hokage yang pulang tanpa membawa apapun. Dan yang lebih mengejutkan adalah mereka dapat dengan mudah dikalahkan dengan seorang yang kalian anggap, BOCAH!..." Semua terdiam dengan penuturan yang di keluarkan Danzo, mata mereka beralih menatap Minato, menuntut sebuah penjelasan dari sang Yondaime.
Pria pirang tersebut tidak dapat menahan kekesalan melihat dirinya kalah telak. Memang sebelumnya ia telah mengirim sebuah pasukan khusus yang terdiri dari Anbu terbaiknya untuk menjejar sang anak. Namun, ia amat sangat terkejut melihat Anbu yang dipimpin Muridnya pulang dengan tangan kosong, bahkan ada beberapa Anbu yang terluka karena terkena sebuah jutsu. Minato terdiam, membuat pria bernama Danzo itu menyeringai puas.
"Tidak ada pilihan lain, Mulai saat ini, Namikaze Naruto akan kita masukkan ke dalam list Missing-Nin dengan status A-Rank!." Suara Koharu selaku tetua desa menggema diruangan ini. Minato menggeram kesal pada dirinya dan juga para tetua kolot itu.
"Kalian para tetua tidak bisa memutuskan tanpa seizin Hokage!." Ujar Minato kembali membuka suara, mencoba menyelamatkan sang anak dari status yang membahayakan dirinya. Karena dengan Status A-Rank Missing-Nin pasti akan ada banyak Hunter Nin yang akan memburunya. Dan dia tidak ingin semua itu terjadi.
"Dan kau tidak bisa memutuskan berdasarkan ego mu, Yondaime-Sama. Kau tau sendiri anak itu meninggalkan desanya sendiri dan menghianatinya, belum lagi ia yang menyerang Shinobi Konoha." Pria pirang tersebut mendecih kesal. Lagi lagi... ia kalah.
"Baiklah... Dengan ini, Namikaze Naruto, putra dari Yondaime-Hokage mendapatkan status A-Rank Missing-Nin dari Konoha... Rapat dibubarkan." Minato berdecih kesal. Ia tidak bisa menjadi ayah yang baik dan sekarang? Sekarang mau tak mau ia harus membiarkan sang anak dianggap menjadi seorang penghianat.
"Sialan!." Para sahabat Hokage sendiri sebenarnya tidak tega melihat keterpurukan Minato. Namun, mereka bisa apa?. Semua bukti ada di depan mata. Mereka juga tidak menyangka hal ini akan terjadi, mereka tahu, mereka sangat tahu tentang siksaan batin anak dari Yondaime yang setiap harinya di jauhi, dicaci maki dan di hina hampir seluruh penghuni Konoha hanya karena sebuah perbedaan kecil.
"Tenanglah, Minato. Semua pasti ada jalan keluarnya." Ujar Inoichi memberikan dukungan pada sahabatnya ini. Kepala klan Yamanaka itu memegang bahu kiri sang Hokage mencoba menenangkan sahabatnya ini.
"Inoichi benar Minato. Kita akan membantumu mencari jalan keluarnya." Minato menatap sahabat sahabatnya ini dengan senyum getir yang ia tunjukkan.
"Terima kasih, Minna." Ujarnya singkat.
Dan entah kenapa, ia malah mengingat sahabat Uchihanya. "Kadang aku masih tidak percaya bahwa kau merencanakan kudeta, Fugaku." Dan saat inilah penyesalan datang, penyesalan yang selalu hadir di akhir pemikiran mereka.
"Maafkan aku, Naruto."

TBC
.

.
Review

Evenger Dark Uzumaki NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang