Chapter 1

74 7 3
                                    


Author POV

"ayolah buka mulutmu tuan" ucap wanita itu dengan wajah yang memelas. Entah sudah yang keberapa kali wanita itu terus membujuk sambil memelas.

"........." lelaki itu tidak bergeming sama sekali.

"hanya sesuap saja tuan, kau belum makan sama sekali hari ini" sambil menyodorkan sendok berisi makanan itu pada mulut tuannya.

Lelaki itu hanya menatap datar wanita dihadapannya. Lalu menepiskan sendok itu.

"enyahlah jalang"

Wanita itu mendengus kesal, dan menghirup udara disekitarnya dalam – dalam.

"MAUMU APA SIH? SELAMA INI AKU SUDAH BERUSAHA UNTUK SABAR MENGHADAPI PERILAKUMU YANG SEENAKNYA SAJA PADAKU! KESABARANKU SUDAH HABIS IDIOT! AND I'M SWEAR TO GOD KAU TIDAK AKAN PERNAH SEMBUH, HARRY!"

"bitch" jawab Harry datar tersenyum miring lalu mengatur remote control kursi rodanya dan pergi meninggalkan wanita itu sendirian.

"#*@! &%*$ F*CK" teriak wanita itu menarik rambutnya kebelakang dengan frustasi. Lalu berlari mencari keberadaan Louis.

.

.

"louis! I'm done! Aku keluar"

"huh... baiklah ini bayaranmu" menghela nafasnya dengan kasar lalu memberikan sejumlah uang itu kepada wanita frustasi dihadapannya.

"thanks" mengambil sejumlah uang tersebut lalu wanita itu pergi meninggalkan kediaman Harry.

Louis menghembuskan nafasnya lelah apa lagi yang dia lakukan - ucapnya dalam hati - seraya menggelengkan kepalanya.

Louis menghampiri Harry yang sedang berdiam diri dipinggir kolam.

.

.

"harry apa lagi yang kau lakukan pada pelayan ke-69 mu itu?" tanya Louis pasrah.

"aku hanya menyebutnya jalang"

"jesus! Kalau kau terus begini, kapan ini akan berakhir?!"

Harry hanya mengangkat bahunya tak peduli dan tertawa meremehkan.

*****

Elenka POV

"HEELLPPP MEEE ANYONE!!!" teriakku sekencang mungkin.

"nobody can hear you little girl" sambil mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya.

"don't please..." ucapku lirih yang masih bersikukuh menahan tasku dari si pencuri sialan itu.

"lepaskan tanganmu atau kau kubunuh!" sambil menempelkan pisaunya ke leherku.

Seketika tenggorokanku tercekat, tubuhku melemas tak berdaya. Dan tanpa kusadari tasku sudah dibawa lari oleh pencuri keparat itu. Aku membiarkan tubuhku yang lemas terjatuh duduk ditepi jalan. Menekuk lutut dan memeluknya membiarkan kepalaku menunduk dan menangis sejadi – jadinya.

Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?

"nona? Apa kau baik – baik saja?" ucap seorang lelaki dihadapanku.

Mendongak kan kepala aku terkejut dan menatapnya nanar sembari sedikit menjauhkan badanku dari lelaki asing itu. Aku masih takut dengan orang asing. Tidak ada yg aku kenal di Kota ini.

"hey? What happen to you miss?" ucap lelaki itu menghampiriku sembari menjulurkan tangannya ingin menyentuhku.

"stop! Jangan mendekat!" ucapku lantang dan menahan lelaki itu agar tidak mendekat dan menyentuhku.

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang