3-Ternyata

755 40 3
                                    

cerita sebelumnya....

disana terlihat seseorang yang berdiri membelakangiku.

"siapa kamu?? apa yang kamu lakukan malam-malam begini di rumahku??"

orang itu hanya diam dan tak berkutik.

.
.
.

NORMAL POV

"he.. hey... apakah kau ti.. tidak bisa mendengarku?"

perlahan aku mendekati sosok misterius didepan rumahku itu. lalu dengan perasaan yang ketakutan aku mencoba untuk menepuk pundak orang yang memakai hoodie itu.

perlahan-lahan dia membalikkan badannya sambil melepaskan kupluk hoodienya.

deg...

deg...

deg...

ah... jantungku bedetak semakin kencang.

"hai hina.."

BUAAGGGGHHHHHHHH

dengan reflek tanganku ini langsung melayangkan sebuah tinju kearah muka orang itu.

"ahhh... heii hinata ini aku, Naruto" ucap Naruto kesakitan.

"haaa?? Naruto?? benarkah itu kau??"

"iya ini aku, memangnya siapa lagi...." *ugghh

"ohhh... ya ampun maafkan Naruto, kupikir kamu penjahat, ma..maaf ya Naruto.. maaf.. maaf" ucapku agak kikuk :v

"ah iya tidak masalah kok" balas Naruto dengan senyum diwajahnya

"ta... tapi i.. itu hidungmu berdarah apakah tidak apa-apa?? masuklah dulu kerumahku Naruto... aku akan mengobatimu"

"ohhhh" kata Naruto sambil memegangi hidungnya.

.
.
.

(di dalam rumah)

"heii.. kau tadi ketakutan ya?" tanya Naruto sembari menggoda.

"ahh... tadi itu kupikir kamu penjahat Naruto." balasku sambil mengelap darah yang bercucuran dari hidung Naruto.

"hahahaha.. ada-ada saja kau ini, masa orang seganteng dan sekece aku ini kau bilang penjahat." kata Naruto dengan bergaya ala-ala anak alay.

"hehehe... tadi kan agak gelap, jadi mukamu yang ganteng itu nggak keliatan. Lagi pula kamu tadi juga nutupin kepalamu pakai hoodiekan." jelasku berbelit-belit.

"hahaha.. kenapa nggak nanya dulu sih? main pukul-pukul. Memangnya aku ini samsak?" balas Naruto tidak mau disalahkan.

"ya ampun.. tadi itu aku udah nanya kali." suaraku tardengar agak kesal dan marah.

"iyakah?" ucap Naruto.

"udah kalii... situ belum bersihin kuping ya." -_-

"ohhhh..." jawab Naruto singkat.

Ugghhhh... dasar ya.. bikin kesel aja sih. Untung aja dia Naruto. Kalo orang lain udahku pukul lagi+kuusir dari rumahku deh.

.
.
.

"akhirnya dia pulang juga... Tapi ngapain ya Naruto malem-malem kesini?" gumamku heran.

drrtt
drrtt
drrtt

ehh.. siapa nih yang telepon? kok nomer doang..

"hallo?" tanyaku halus.

"hallo.. Hinata?" tanya si penelepon.

"iya, dengan saya sendiri. Ini siapa ya?" tanyaku lagi.

"ohh.. iyaa.. ini aku Naruto" balasnya

"Naruto? ada apa? kenapa? kamu baik-baik sajakan?"

kok dia bisa tau nomorku sih?

"ahh aku baik kok Hinata, emmm... bisakah kita bertemu besok?" pinta Naruto

"haaaa? ket.. ketemuan? de.. denganmu? besss.. sok?" tanyaku dengan kikuk dan kaget.

"iya besok, besok pas kamu pulang sekolah aku akan menjemputmu." ujar Naruto.

"apa? tapi...."

tut.. tut.. tut...

Yah.. kok dimatiin sih, aku kan belum selesai ngomong *huffttt

"ehh... tapi kenapa ya dia tiba-tiba pengen ketemu. Tadikan udah ketemu dirumah? hmmm..
tapi akkkhhhh... rasanya seneng deh bisa ketemu lagi sama dia" gumamku dalam hati.

Jadi nggak sabar buat besok deh.. hihihihi..


***tbc***




FIRST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang