part lanjutan: mereka ?!

75 4 3
                                    

"Cherly sama Dezar kemana sih ?" Meyda mengangkat bahu pertanda tidak tahu, mereka sudah terlebih dahulu sampai, namun Cherly dan Dezar belum sampai "lo gak bareng ?biasanya juga bertigaan mulu !" Sungguh Meyda tak tahu bahwa Randy ternyata bawel "ntar gue Line dulu !".

Via Line

"Cher, lo dateng gak ?"
"Cher, penting !!"

"???"

"Cher lo gak dateng ?"

"Kalo gue dateng, gue bakal disamping lo kali !!"

"Serius Randy gak sama Dasha !"

"Telat kali si Dasa !"

"Dasha kali !"

"Maaf 'h' gue gak bisa disentuh."

"-_-, lo mau datng gak sih ?!"

"GAK !!!"

"Ayolah, gue gak ada tmen !"
"Uang gue abis buat naik taksi"

"Ywdh, kita kesana !"

"Kita ??"-Read-

"Noh udah gue suruh Cherly kesini" Ucap Meyda menopang dagunya "thanks !" Jawab Randy dengan cengirannya.
***
Ka Azra dan Cherly sedang berada di Caffe Coffee Cup, setelah berlatih cukup lelah ka Azra mengantar Cherly pulang namun Cherly meminta untuk ditemani minum Cappuccino.

Cherly menyeruput Cappuccino-nya hingga suara seruput terdengar begitu jelas ditelinga ka Azra, ka Azra hanya tersenyum melihat Cherly seperti itu "haus banget ya ?" Ucap ka Azra sedikit mencondongkan kepalanya ke depan "eh, iya nih ka !".

Tringg...
Notif Line muncul di handphone Cherly tanpa menunggu lama Cherly membuka Line itu dan ternyata Meyda.

"Cher, lo dateng gak ?"
"Cher, penting!! "

"???"

"Cher lo gak dateng ?"

"Kalo gue dateng, gue udah disamping lo kali !!"

"Serius Randy gak sama Dasha !"

"Telat kali si Dasa !"

"Dasha kali !"

"Maaf 'h' gue gak bisa disentuh "

"-_-, lo mau dateng gak sih ?!"

"GAK !!!"

"Ayolah, gue gak ada tmen !"
"Uang gue abis buat naik taksi "

"Ywdh, kita kesana !"

"Kita ?"-read-

Cherly menggigit bibir bawahnya dan menatap ka Azra seperti meminta sesuatu, ka Azra hanya mengernyit bingung.

"Hm, ka mau gak temenin aku ke Cafe Akasia ?gak jauh kok dari sini, mau ya ?" Pinta Cherly memohon sambil memegang tangan ka Azra spontan "boleh, ada apa emang disana ?" Tanya ka Azra membuat Cherly bingung menjawabnya "ya...gitudeh pokoknya, ywdh sekarang aja kak, aku takut kesorean pulangnya " ka Azra beranjak dari duduknya, dan mengeluarkan beberapa lembar uang yang ia letakkan diatas meja Cafe. Lalu pergi bersama Cherly dengan menggenggam tangannya "kenapa harus pegangan ?" Batin Chery berbicara.
***
"Maaf kita telat " Suara Cherly terdengar jelas ditelinga Randy "Sekarang yang penting apa ?" Meyda dan Randy menatap Cherly yang membawa seorang kakak kelas, dengan santai Cherly dan ka Azra duduk dihadapan mereka berdua "Dia siapa ?" Tanya Randy menunjuk cowok disebelah Cherly, yang sedari tadi menggenggam tangan Cherly "Pacar !kenapa ?" Alis Randy bertautan "Pacar ?gak salah ?" Dengan cepat Cherly mengangguk, membenarkan bahwa ka Azra adalah pacarnya mulai dari sekarang !.

"Tapi, baru aja, gue, mau nembak lo !"

Degg..

Apakah Randy serius dengan perkataannya, lalu dikelas tadi siang bukankah Randy telah resmi menjadi pacar Dasha ?. Batin Cherly berbicara.

"Lo mau nembak gue, Dasha siapa lo !" Sungguh Cherly tak percaya dengan apa yang baru saja Randy ucapkan.

Sebenarnya jika Cherly tau yang sebenarnya, dengan sangat yakin ia akan menerima Randy. Namun karena kejadian dikelas itu membuat Cherly kesal dan akhirnya ia berusaha untuk mencintai orang lain. Yaitu, ka Azra.

"Dasha, cuman tantangan gue waktu main ToD, dan akhirnya gue kena Dare. Trus semuanya pada nyuruh gue buat pura-pura nembak Dasha, ywdh gue lakuin Dare itu dan gak disangka ternyata Dasha juga suka sama gue. Tapi gue sama Dasha gak jadian, soal traktiran itu, sebenernya gue mau nembak lo tapi, terlanjur lo udah milik ka Azra. Jadi gue gak tau harus gimana lagi !".

Demi apapun Cherly baru mengerti semuanya, kenapa harus seperti ini jadinya ?tapi ia sudah berjanji akan membalas rasa cinta dan sayang ka Azra suatu saat nanti. Dan tidak mungkin ia mengingkari janjinya itu.

Dengan perasaan yang kacau, Randy beralih pergi dari Cafe Akasia itu. Menurutnya AC yang dipasang di cafe ini sudah berubah menjadi panas.

Cherly hanya bisa terdiam dengan seribu pertanyaan memenuhi otaknya.

Kenapa ?! Kenapa ?! Kenapa harus seperti ini ? Kenapa baru sekarang ?. Itulah pertanyaan yang sangat ingin mendapat jawaban pasti.
***
Yeayy..akhirnya lanjut juga, maaf kalo ceritanya gak sebagus yang pernah kalian baca di wp orang lain, gue cuman baru nyoba soalnya gue mau jadi penulis. Tol9ng fong Vote dan Vommentnya !!

Thank's :****
Love
Sasikirana

Ketika Kau Memilih DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang