bab tiga

41 1 0
                                    

Semenjak hari itu, hari di mana ia mendapatkan luka memar, ia lebih memperketat dirinya agar tidak terlau banyak bekerja berat apalagi banyak pikiran. Dan juga semenjak hari itu ia lebih rutin pergi ke dokter, meminta solusi dan  meminum obat agar reaksi nya diperlambat. Karena ia mempunya penyakit yang berbahaya tidak seperti orang normal lainnya
◐∽◐∽◐∽◐∽

"Hei," Tiba-tiba Samuel datang dengan kopi ditangannya, seperti biasa saat di kampus.

"Eh ya...hei." Jawab Apryl gelagapan, karena ia terkejut saat Samuel menyapanya yang sedang mengerjakan tugas, apalagi ia duduk di sebelah Apryl.

Ia takut akan dicemooh oleh gadis-gadis di sana karena Samuel itu termasuk pemuda yang terkenal di kampusnya, bagaimana jika ada orang yang melihat?uhhh.

"Ada apa?" Lanjut Apryl lagi.

"Oh..tidak ada, hanya ingin menikmati santainya duduk di sini."

Alasan apa itu?. Batin Apryl.

Ketika ia merasakan hawa yang mulai tidak mengenakan disekitarnya, cepat-cepat ia mengatakan, "maaf aku harus pergi!Liza sudah menunggu."

"Tak apa."

Tidak menunggu waktu yang lebih lama lagi Apryl dengan cepat pergi dari sana.

"Alibi saja perempuan itu." Ucap Samuel ketika Apryl sudah pergi menjauhinya.

◐∽◐∽◐∽◐∽

Saat sampai di kelas, Apryl menemui Liza yang sedang memainkan ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri tidak menyadari adanya Apryl yang berjalan mendekat ke arahnya.

Plok
"Hah...!?" Pukulan kecil yang tepat mengenai punggungnya. Tapi dijawab berlebihan.
Lalu setelah Liza terlepas dari keterkejutannya didapati Apryl duduk di depannya dengan keringat mengucur deras." Kenapa kok keringat mu banyak sekali?"

"Ti...dak," Jawabnya ada sedikit jeda disana .

"Tahu tidak?" Kata Liza cepat.

"Apa?" Tanya Apryl tak ingin tahu.

"Tempat yang kau duduki itu tempat Dona si Primadona kelas kita."

"Memang kenapa?"

"Kalau kau tidak ingin mendapatkan masalah sebaiknya get out dari tempat itu,"

Karena tidak ingin memperpanjang masalah ia segera pergi dari tempat duduk itu ke tempat yang lain.

"Eh iya baru ingat, semalam Samuel nanya nanyain kamu terus lho, terus aku jawab gak tau. Aku kesel deh sama dia bukannya langsung ketemu sama orangnya." Tiba-tiba Liza berbicara di hening nya kelas

"Bener?"

"Iya bener!"

"Oh." Suatu jawaban yang mengejutkan dengan hanya menjawab 'oh'

"Ah sudahlah lupakan."

∽◐∽◐∽◐∽◐

"Hei Sam." Seorang laki-laki  menyapa Samuel ternyata dia adalah sepupu nya yaitu Jared

"Untuk apa kau kesini?" Tanya Samuel ketus tanpa berusaha menjawab pertanyaannya tadi.

"Aku ingin menyapamu. Apa salah?"

Tanpa disangka-sangka Samuel hanya membuang mukanya sambil berdecih, lalu berdiri dan pergi dari sana.

Memang Samuel membenci Jared karena ia termasuk bagian dari masa lalunya.

Samuel pun berjalan dengan pikiran kosong. Tiba-tiba ia teringat akan sesuatu yaitu ia tidak tahu kelasnya hari ini berada di mana. Ia merogoh sesuatu di saku celananya yaitu secarik kertas bertuliskan jadwal-jadwal pelajaran, diamati olehnya sebentar dan ia langsung menaruh secarik kertas tadi kembali ke saku celananya.

Sesampainya disana ia langsung disambut oleh wajah seseorang yang sangat dikenalnya . Apryl Harys.
Ternyata jadwalnya sama dengan Apryl .

"Hai." Sapa Liza saat Samuel berjalan masuk ke kelas.

"Ya." Jawab Samuel dengan disertai senyum tipis.

Ternyata Samuel lebih memilih tempat duduk di depan Apryl. Lalu Samuel menaruh tas nya di kursi setelah itu mengambil sesuatu dari dalam tasnya, ternyata itu adalah sebuah coklat putih yang mungkin tadi dibelinya di supermarket dekat kampus.

Tanpa disangka-sangka Samuel memberikan coklat putih tersebut kepada Apryl." Ini untukmu." Katanya ramah.

"Untukku?" Tanya Apryl lebih terhadap dirinya sendiri.

"Iya untukmu." Jawab Samuel.

"Oh. Terimakasih."

"Hei..hei.. tidak ingatkah kalian ada seseorang lagi disini?" Sela Liza cepat sambil memanyunkan bibirnya.

"Hehe..maaf!" Kata Apryl.

"Cepatlah makan, limited edition loh ini haha." Ucap Samuel dengan tawanya membuat ia semakin lebih tampan. Dan dijawab dengan senyum oleh Apryl. Lalu tiba-tiba ada seseorang lagi masuk dengan santainya dia adalah Jared sepupu Samuel.

Seketika wajah Samuel memerah menandakan ia sedang dilanda emosi tetapi cepat-cepat ia mengendalikan emosinya dengan memejamkan matanya.aku bisa mengatasi ini.. aku bisa. Kata Samuel dalam hati. Selepas kedatangan seorang yang bernama Jared ia begitu saja keluar ruangan tanpa mengatakan sepatah katapun.

Melihat itu Apryl dan Liza menjadi bingung tapi segera dihilangkan kebingungan mereka dengan menyapa orang yang baru saja masuk. Liza lah yang pertama menyapanya, "kamu baru disini, atau sudah lama tapi kita gak pernah lihat?"

"Aku baru disini perkenalkan namaku Jared Kade." Tangannya terulur kepada Apryl terlebih dahulu karena ia merasa penasaran dengan gadis satu ini yang hanya diam saja semenjak ia masuk kelas. Dibalasnya uluran tangan itu oleh Apryl dan kemudian Jared berpindah mengulurkan tangannya kepada Liza yang sedari tadi menatap lelaki itu tak percaya karena ketampanannya yang sepertinya keturunan Spanyol dilihat dari matanya.

Lalu Jared segera mengambil tempat duduk di belakang Apryl,
Jadilah sekarang dengan Samuel yang berada di depan Apryl dan Jared di belakangnya.

**

Pelajaran dimulai sejak dua jam yang lalu dengan ditekuni oleh anak-anak yang serius dengan materi di depan nya. Tapi beda halnya dengan Apryl ia merasa dirinya terlalu letih untuk mengikuti pelajaran hari ini. Dengan tangan yang ditelungkupkan ia pun menaruh kepalanya dia atas tangan tersebut, tidak peduli dengan materi yang sedang diajarkan.

Dengan bersusah payah akhirnya ia meminta Izin untuk segera ke toilet. Dengan jalan tertatih-tatih akhirnya ia sampai di pintu toilet wanita. Dibukanya pintu itu

Braaak..

Apryl jatuh pingsan tepat di pintu toilet. Tetapi dengan segera seseorang membawanya pergi dari sana.

**

Perlahan tapi pasti diusapnya pelan pipi itu oleh Samuel  sambil menatap orang didepannya. Apryl. Yang sedang tertidur pulas di atas ranjang berwarna serba putih dan kamar yang bernuansa serba putih. Dengan ditemani selang infus di sampingnya.

" hufff, hufff," Dengan jahil Samuel meniup seluruh permukaan wajah itu dengan lembut. Dan akhirnya disambut dengan lenguhan pendek milik Apryl. Perlahan terbuka nya mata itu dan menatap wajah di depannya yang sedang tersenyum senang.

"Heh!!ngapain?" Apryl mengambil selimut di kakinya menutupi wajah cantiknya, Salah paham pada  orang di depannya ingin berbuat senonoh." Oh sudah bangun rupanya," Kata Samuel santai.

"Kenapa aku bisa di rumah sakit?"

⊙⊙

Akhirnya jadi part ini...

Beautiful TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang