Part 5

278 28 0
                                    

aku, harry, kendall, mom and dad lagi makan bersama.

lihat, dad ku tertawa keras sampe terbatuk batuk karena lelucon yang di bikin harry.

apa yang lucu

daritadi harry hanya ngoceh, membuat lelucon yang tidak jelas sama sekali, tertawa, makan, minum, tertawa.

itu terulang ulang terus dari tadi.

dan sekarang

aku jadi nyamuk

karena kendall sudah ikut masuk ke lelucon konyol yang dibuat harry.

bahkan kendall tertawa paling keras.

oh god

ini hari ulang tahun ku tetapi kenapa harry yang tergila gila.

damn it,

harry menoleh ke arah kiri, dan dia sekarang menatap ku sambil tersenyum tulus dan senang.

mati

mati

mati.

bagaimana tidak mati, ditatap oleh pria yang mempunyai mata berwarna hijau, rambut curly seperti habis di catok, dan ketampanannya itu.

i'm already death now.

kendall pun mengetuk kepala ku bersama harry secara bersamaan.

'sudah kali tatap tatapannya, kan gue mom and dad jadi nyamuk' ucap kendall, mom and dad pun terkekeh

kau tau dengan ku?

sekarang kurasa pipi ku sudah seperti kepiting rebus.

'oh noo, now ale is blushingg' ucap kendall sok sok di dramatis

'harry lihatlah cewe mu ini, pipinya merah seperti kepiting rebus yang dikasih saos sambel' ucap kendall tertawa keras

'hahaha, lucu sekali kau ale' ucap harry tertawa dan itu membikin matanya menyipit

'damn it kendall, apa yang kau bilang? cewe nya? aku bukan cewe siapa siapa dan itu tidak akan pernah terjadi' ucap ku sambil menatap kendall tajam

'woo, tidak akan atau belum mrs.styles' ucap kendall lagi

sialan.

aku merasa terpojok sekarang.

dan sekarang mereka semua tertawa keras.

aku pun melipat kedua tangan ku didepan dada, yang bisa kulakukan hanya bungkam.

ya bungkam.

bukan karena aku takut diejek lagi oleh kendall

tetapi aku takut salah ngomong

aku takut kalau aku kelepasan ngomong kalau aku menyukai harry.

dan tidak hanya itu,

jika aku salah ngomong pasti mom and dad menghujat pertanyaan pertanyaan yang tidak tidak.

lebih baik bungkam bukan(?)

'fine terserah apa yang kau omongkan kendall. aku balik kekamar' ucap ku sambil berlalu jauh dari halaman belakang rumah

'woo ale baper woo ale baper' teriak kendall

aku berhenti dan berbalik badan untuk melihatnya, aku pun memberi nya jari tengah ku dan kembali berjalan ke kamar.

ku dengar samar samar dari dalam rumah kendall masih tertawa keras.

apa ia tidak memikirkan pendengaran tetangga tetanggaku karena mendengar tawanya yang sangat keras?

sudah ku tebak kendall tidak akan peduli dengan tetangga tetanggaku.

The Power of Love // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang