Menjauhkan Diri

239 7 0
                                    


Sekarang aku sudah SMA, mulai menjalani kehidupan dengan bebas tanpa harus diawasi. Semenjak SMA, Joshua tidak tinggal bersamaku lagi. Senangnya hatiku. Lebih senangnya lagi Jeonghan dan Aku satu sekolah. Kami pergi sekolah bareng lagi, rambut kami pun sudah sedikit berbeda. Rambutnya gak begitu panjang lagi, Cuma sampai bahu saja. Tapi aku masih memanjangkan rambutku, mungkin kini sudah sampai pinggang. Sudah selama ini kami berteman, kami gak pernah ada kata perkelahian. Kalo ada pun selalu aku yang salah, tapi dia yang selalu minta maaf duluan. Aku benar-benar menyukainya. Aku selalu menantikan Jeonghan menyatakan cinta kepadaku tapi kapan ya.

Hari ini tidak seperti biasanya, Jeonghan tidak pulang sekolah bareng sama aku. Dia menyuruhku untuk pulang duluan katanya ada janji dengan temannya setelah pulang sekolah. Tapi aku gak srek aja kalo gak liat buktinya. Jadi aku ngintipin dia setelah pulang sekolah. Aku mulai lihat dia keluar dari sekolah sendiri, terus dia jalan kepohon besar tepat disebelah sekolah. Dia sepertinya menunggu seseorang, hatiku mulai deg-degan. Tiba-tiba seorang anak peempuan mendatanginya dan dia menyapanya. Gadis itu berbicara dengan wajah tertunduk kebawah, terlihat seperti..seperti mengungkapkan perasaan kepada Jeonghan. Gak lama setelah itu gadis pergi meninggalkannya. Setelah itu, Jeonghan pulang.

Besoknya, lagi aku tidak berangkat dengannya karena dia menyuruhku untuk pergi aja duluan. Dia membuatku sedih yang selalu ingin bersamanya. Aku berpikir kalo Jeonghan sudah memiliki kekasih. Melihatnya kemarin bersama gadis lain membuatku cemburu dan berpikir untuk mulai menjauhinya.

Aku pun mulai hari ini akan selalu pergi dan pulang sendiri. Aku memang sensi kalo sudah diginikan. Namanya juga cewek, aku juga gak bisa mengabaikan perasaanku begitu aja. Tapi seperti udah keduluan ama gadis lain. Setiap kali Jeonghan lewat atau menyapaku, aku akan selalu berusaha menghindar. Takut nantinya ada yang tidak senang dengan perbuatanku. Ada satu hari, Jeonghan selalu menyapaku bahwa menegurku dari kejauhan, aku sering cepat-cepat menghilang.

Sudah seminggu aku selalu menghilang tiba-tiba didepan Jeonghan, aku mulai merasa kalo aku terkena penyakit yang lagi nge-trend akhir-akhir ini, Jones. Jones sudah membuatku nyaman saat ini. Tapi lebih enak kalo bilang single daripada jones. Jeonghan pun mungkin sudah lelah dengan sikap ku yang berubah. Kadang-kadang, aku selalu membuntutinya sampai pulang sekolah, dan lagi dia bersama gadis lain. Aku kira kisahku akan seperti di komik-komik atau anime, jika selalu bersama berarti jodoh. Tapi nyatanya tidak. Ternyata ada kelebihannya juga selama aku tidak bersama Jeonghan. Salah satunya, aku lebih dekat dengan teman yang lain. Aku jadi gak kudet lagi. Aku juga berencana akan memotong rambutku dengan model trend masa kini. Yang lebih segar dan cantik. Sekarang bulan februari, bulan dimana aku selalu tukaran coklat ama Jeonghan. Tapi kali ini gak lagi semenjak dia..yah gitulah. Aku males ngingatnya. Ternyata sakit hati itu gak enak, untung aja aku gak berpikiran untuk bunuh diri. Dibulan ini, entah kenapa berat badanku bertambah. Apa karena aku stress atau masakan ibuku tambah enak? Entahlah yang penting aku bahagia.

Tanggal 14 februari, tepat hari ini, aku gak sekolah. Tanggalnya orang jones harus stay dirumah. Kalo ada yang kasih coklat palingan hanya khayalan semata. Aku pun teridur di kegelapan sambil mendengarkan lagu "Mansae – Seventeen" agar duniaku gak begitu menyeramkan. Mansae!!!! Sendiri dirumah!!

*Tok tokAku : ya..tunggu.. (ku buka pintu rumahku)Seseorang : apa benar ini rumah dek Sasa (nama yang telah ku ubah)

Aku : ya benar?

Seseorang : ini ada paket buat anda..

Aku : oh iya.. dari siapa ya?

Seseorang : anda akan mengetahuinya setelah membukanya..silahkan tanda tangan disini (sambil menunjukan nota). Terima kasih, semoga hari valentine anda menyenangkan..

Aku : menyenangkan endas mu!! (batinku)

Aku pun mulai membuka paket yang dikirimkan padaku. Bungkusan nya besar dan berwarna pink. Uh..hatiku mulai deg-degan. Berharap ini hadiah dari Jeonghan . Ya Tuhan.. terima kasih. Setelah aku membukanya terdapat surat yang tertulis..

"cie..yang sendiri dirumah. Dasar Jones. Kasihan ya.. semoga harimu mengenaskan. Btw, ini gue kasi coklat buatan gue sendiri.. terimalah. Kan sudah lama kita tidak bercanda ria.

Si Tampan Joshua "


Anjir, canda ria paan? Batinku. Aku pun mencoba coklat yang dia berikan walaupun cuman sebungkus.... Anjir pahit!!! Rasanya kayak kotoran ayam. Ada tulisan dibungkus coklatnya yang bertuliskan "cukup mengenaskan ya,jones"

ANJIR!!!!!

****

>.<

DEVIL AND ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang