Dark of Ken

19.9K 849 6
                                    

Malam ini kuputuskan menghabiskan malamku bersama daniel and frans di club. Salah satu anak buahku yang menjaga apartement aikko baru saja melaporkan hal yang membuatku gusar. Aikko tidak pernah menentangku, dia selalu mematuhiku bahkan setelah aku menikah dengan rossaly. Aku mulai merasa ada yang berbeda dari aikko dan jelas itu membuatku sangat tidak suka. Perisai yang kulatih telah sukses membuktikan kesetiaannya dengan berbagai macam tugas yang tidak pernah gagal dilaksanakannya.
"Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya daniel yang kemudian memberikan intruksi kepada para jalang itu untuk keluar
"Ya, bertahun-tahun tidak ada yang pernah bisa menyentuh tingginya gunung es, tetapi aku mulai merasa kehadiran matahari perlahan mencairkan gunung es tertinggi yang selalu ku banggakan" ucapku sambil menerawang dan menyeruput minumanku
"Sebelum gunung es itu menyadarinya, kau harus bertindak, jika tidak kau akan kehilangan gunung es kebanggaanmu" ucap frans diiringi seringainya yang mengejek
"Kau benar, aku tidak suka kehilangan sesuatu yang sudah menjadi milikku, sampah sekalipun tidak akan kubiarkan orang lain mengambilnya sebelum aku yang membuangnya" ucapku tajam
"Bertindak bijak, jangan mengikuti emosimu, orang-orang seperti kita terlahir untuk bermain dengan cara yang indah" nasehat daniel
"Aku tidak akan seceroboh itu" ucapku menyeringai
"Tentu saja tidak, tapi jika ada cinta didalamnya, kau bukan hanya jadi ceroboh tapi bodoh" ledek frans
"Tidak mungkin ada cinta, bagiku dia hanya salah satu senjata kesayanganku" ucapku santai
"who knows??" lirih frans

**********
"Ay, ke ruanganku sekarang!!" perintah ken di telpon
"Baik pak" jawabku sigap

Dengan cepat aku melangkah masuk ke ruangan ken yang tidak jauh dari ruanganku. Ku ketuk pintu perlahan lalu masuk ke dalam ruangannya.
Tok...tok...
"Masuklah..." ucap ken
"Ada yang harus saya kerjakan pak?" tanyaku sigap
Ken langsung melemparkan sebuah amplop di meja kerjanya, dengan cepat aku ambil amplop yang dilemparkan oleh ken ke atas meja tadi.
"Aku tidak melarangmu berkencan, tapi aku tidak suka ada orang lain yang kau bawa masuk ke dalam apartement kita" ucap ken santai sambil menatapku
Setelah membuka isi amplop tersebut, aku mengerti yang dimaksud oleh ken, disana jelas ada foto-fotoku bersama shawn kemarin.
"Baik pak, maafkan aku" ucapku singkat
"Kau tidak akan menjelaskan apapun?" tanya ken lagi
"Dia orang yang waktu itu aku temui di club, karena terlalu lama menungguku diluar, dia meminta secangkir kopi" jelasku singkat
"Hanya itu?" tegas ken lagi
"Ya pak, hanya itu saja" jawabku tegas
"Baiklah, kembali ke pekerjaanmu" perintahku pada aikko.

*******
Drrrttt....Drrrttt
"Koko, aku sudah di depan kantormu, keluarlah" ucap shawn riang di telpon
"Apa yang kau lakukan didepan kantorku?" ucapku panik
"Kita akan makan siang bersamaaa..." ucap shawn senang
"Aku tidak bisa, pulanglah" usirku kasar
"Jahat...padahal aku ingin memberikan kejutan untukmu...koko kejaaammn" rengek shawn manja
"Terserah, aku sangat sibuk saat ini" ucapku kesal
"Baiklah, kalau kau sibuk, aku akan membawakan makan siang untukmu lalu kita makan bersamaaa.." ucap shawn tanpa merasa berdosa
"Apaaa??? Kau ingin aku dibunuh oleh bosku?? Kau sudah gila" makiku di telpon
"Ya, aku gila karena selalu ingin bersamamu" rayu shawn
"Baiklah 20 menit lagi aku akan keluar, jangan coba-coba masuk ke kantorku" ancamku lalu mematikan sambungan telpon
Aku kesal juga sedikit senang, sikap kekanak-kanakkannya selalu saja berhasil membuatku tersenyum, mungkin itu hanya rayuan tapi cukup membuatku senang karenanya. Belum Pernah ada laki-laki yang memperlakukanku seistimewa ini, walaupun hanya sementara, aku tak peduli, akan aku nikmati saat-saat manis ini.

*********
Setelah merapihkan pekerjaanku dikantor, aku langsung bersiap keluar kantor menemui shawn si makhluk aneh, kupandangi diriku di cermin sekali lagi sebelum meninggalkan ruanganku, memastikan saja tidak ada yang salah dengan wajah dan pakaianku. Hanya karena seorang shawn yang akan aku temui membuatku memastikan penampilanku berkali-kali, aku khawatir dia akan menertawakanku kalau sampai ada cela pada wajah dan pakaianku, mengingat betapa seringnya dia menertawakan hal-hal disekelilingnya.
"Belahan jiwakuuuu..." sambut shawn sambil berusaha memelukku begitu melihatku
"Hei...hentikan itu, atau kau ingin ku patahkan kedua tanganmu hah??" ancamku saat berhasil menghindar dari tangkapan kedua tangan shawn
"Dinginnya wanitaku...silahkan masuk my queen..." ucap shawn sambil membuka pintu mobilnya
"shawn, berhenti mengatakan hal-hal yang tidak berguna..." ucapku datar saat shawn akan menyalakan mesin mobilnya
Shawn tampak berpikir keras, tidak mengerti maksudku.
"Belahan jiwaku, wanitaku, my queen, koko dan sebagainya...membuatku jijik saja, panggil aku aikko bukan koko" tegasku
"Itu panggilan sayangku untukmu, lagipula kau memang wanitaku sejak kita menghabiskam malam bersama" ucap shawn sambil mengedipkan sebelah matanya
Aku hanya terdiam karena malas membahasnya lagi, Shawn selalu punya kata-kata yang tepat untuk menjawab semua protesku, berpura-pura tidak suka tapi dalam hatiku ingin rasanya menari-nari karena bahagia disanjung oleh makhluk aneh seperti shawn.

AIKKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang