Sudah hampir 3 bulan pernikahan ken dengan puteri dari carmbridge itu, ken tampak lebih tertekan dari biasanya, kami tidak pernah bertemu sekalipun sejak pernikahannya. Perutku pun mulai membuncit, tiada hari kulalui tanpa memperhatikan kehamilanku, meskipun melelahkan namun terasa menyenangkan. Jack tidak pernah membiarkanku sendiri sedetikpun, dia hanya membiarkanku sendiri saat berada di kamar dan toilet, itupun selalu waspada didepan kamarku, suara bising sedikit saja membuat jack mengetuk pintuku berkali-kali. Sebelum menikah, ken memastikan jack menjagaku dengan nyawanya, mengancamnya untuk tidak mengalihkan pandangannya dariku sedetikpun.
"Jack, duduklah...kau pasti lelah" ucapku sambil menepuk-nepuk bangku disebelahku dan dijawab dengan gelengan kepala dari jack
"Maafkan aku...aku harus menjagamu, aku tidak diperbolehkan duduk disampingmu" tulis jack di catatan handphonenya yang kemudian diperlihatkan padaku
"Demi Tuhan jack, aku ini bukan nyonyamu, kita kan berteman sejak lama, tidak perlu sungkan padaku" ucapku lagi dengan nada sedikit memaksa
"Kau masih ingin aku hidup kan? Akhir-akhir ini ken sangat posesive padamu, dia bahkan menyuruhku bersumpah untuk menjagamu dengan nyawaku, padahal tanpa bersumpah pun aku pasti akan melindungimu" tulis jack lagi
"Baiklah, kau benar-benar patuh pada ken" ucapku dengan nada mengejek
"Aku tidak pernah mematuhi si brengsek ken, tapi sejak malam itu aku telah berjanji mengabdikan diriku padamu, Nyonya Aikko" tulis jack lagi tapi kali ini disertai dengan senyuman yang menyebalkan
"Terserahlah, berdebat denganmu bisa-bisa bayiku mirip denganmu" ucapku asal***********
"Aaaaauuuukkkkhhh....Jaaaacccckkkkk!!!!! Aaaaauukkkhhhh.....!!!!!" erangku saat bokongku mendarat sempurna di lantai toilet dalam kamar tidurku.
Sakit yang teramat sangat menderaku hingga aku tak merasakan apapun lagi, seakan membebaskanku dari semua rasa sakit yang tadi kurasakan.*********
"Bereskan dengan cepat putri carmbridge itu, sial!!! gara-gara mereka aku harus kehilangan ahli warisku" suara ken terdengar saru saat aku perlahan membuka mataku.
"Keennn..." ucapku masih setengah sadar
"Ku hubungi kau lagi nanti!!!" ucap ken mengakhiri telponnya
"Ya sayang..." jawab ken yang telah beralih menatapku
"Ke-kenapa ka-kau ada di-disini?" tanyaku dengan susah payah
"Hei, pertanyaan macam apa itu? Kau sedang terbaring disini, bagaimana mungkin aku tidak datang kesini?" tanya ken kembali
"Astaga...dimana jack??? Demi Tuhan ini bukan salahnya, jika kau menghukumnya, lebih baik kau hukum aku saja, aku yang salah, katakan padaku ken, dimana jack??" yang aku sambil menahan rasa sakit di kepalaku
"Aku hanya memberinya sedikit pelajaran, tenanglah sayang, istirahat dulu, besok ku pastikan kau melihat jack kesayanganmu itu" ucap ken dengan nada sedikit kesal
"Maaf, aku sudah menganggap jack sebagai saudaraku, aku merasa bersalah karena selalu membuatnya dalam kesulitan" ucapku sedih
"Tenanglah ay, aku tidak mungkin membiarkan jack berkeliaran disekitarmu kalau aku tidak percaya padanya, cepat sembuh ay, aku janji akan menyelesaikan semua ini agar selalu ada didekatmu" ucap ken sambil mengelus puncak kepalaku lembut.***********
"Jack ada apa ini sebenarnya??" tanyaku cemas
"Sepertinya rencana ken berantakan, puteri carmbridge itu sedang sekarat, semua tuduhan mengarah pada ken" tulis jack
"Ya Tuhan, jangan katakan ken yang membuat puteri carmbridge itu sekarat" pekikku tertahan
"Rencananya seperti itu, tapi ken telah didahului oleh orang lain, sepertinya orang itu tahu rencana ken lalu memanfaatkannya untuk menjadikan ken sebagai kambing hitamnya" tulis jack
"Oh...shittt!!! Kita harus menyelamatkan ken, jack bantu aku!!!" perintahku
"Maaf ay, kau tidak bisa, kau baru saja keluar dari rumah sakit, kau harus istirahat total, kemarin ken menelponku untuk memastikan aku mengurungmu disini, tidak ada upaya penyelamatan ay, ken akan menyelesaikannya masalahnya sendiri" tulis jack
"Sialan kau jack, kenapa tiba-tiba kau jadi seperti anjing penurut ken???!!!Damn it!!!!" umpatku kesal
"Maaf ay, kau lebih dari sekedar teman bagiku, aku melakukan ini bukan karena menuruti perintah si sialan ken tapi karena aku tidak ingin terjadi hal yang buruk padamu" tulis jackMeskipun aku tidak mencintai ken, namun dia tetaplah tuan yang harus kulindungi, tidak ada lagi hal yang kutakutkan sejak kehilangan janin yang kukandung. Kusiapkan senjata api dan peluru lalu memasukkannya ke dalam tas, beberapa benda tajam juga kuperlukan untuk kemungkinan terjadinya sesuatu diluar rencanaku. Kuganti pakaianku agar memudahkanku beraksi, sangat merepotkan bila menggunakan gaun ataupun dress, meskipun terkadang pekerjaanku dulu mengharuskan aku berubah disaat aku menjadi gadis manis. Penjagaan yang ketat bukanlah hal yang sulit kutangani, aku perisai ken, jadi sangat bodoh bila tidak bisa lolos dari penjagaan yang dibuat ken. Aku sedikit kesulitan menghindari pengawasan para penjaga, namun bukan aikko namanya bila gagal melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIKKO
RomanceNamaku Aikko Wazh, aku bekerja sebagai asisten pribadi Kenneth Raad, banyak hal-hal kotor yang telah kulakukan demi mewujudkan ambisinya. Aku mencintai ken sejak kami high school, aku masih bisa tersenyum dan merasa bahagia sebelum aku mengetahui k...