-
Chelin's POV"CHELIN! Ya ampun anak gadis mama jam berapa ini? Eh bangun kamu dasar pemalas." Teriak mama, mengacaukan mimpi indahku-mimpi? MIMPI? aku mengerjapkan mata ku beberapa kali.
Jadi semua itu hanya mimpi? Aku tidak mengerti.
Dunia sangat sulit dimengerti, percayalah.
"Yaampun kamu ini ya malah bengong begitu! Ampun deh mama sama kamu. Mandi gih sana liat udah jam berapa ini?" Teriak mama-lagi.
"Berisik." gumamku, memang nya sudah jam berapa ini, ingat ya seorang Chelin anti sama yang namanya telat.
Dengan malas aku mengambil iPhone ku yang berada di nakas, sebelah tempat tidurku, tanpa berniat mengubah posisiku sama sekali.
Kulihat iPhone ku menunjukkan jam 06.30, hm ya 06.30. APA?!?!?! Aku. Dalam. Masalah.
Dengan segera aku bangkit dari tempat tidurku dan langsung menyambar handuk Hello Kitty ku dan masuk kekamar mandi.
Tidak sampai 5 menit aku selesai mandi dan langsung berpakaian.
Segera aku turun keruang makan, kulihat mama, papa, dan abangku-bang Dimas, yang tengah menyantap sarapannya.
"Mama jahat! Kok baru bangunin Chelin jam segini, telat kan tuh." Ucapku sambil membenarkan letak dasi ku.
"Apa sih kamu,dateng-dateng malah marah-marah. Tanya Papa sama abang mu tuh, mama udah teriak-teriak dari tadi keleus, kamu aja kebo banget." Balas mama.
Kejam, memang. Dia bilang aku anak kebo, orang tua macam apa hh.
"Terserah deh aku telat! Bang, ayo Chelin telat nih!" Ucapku.
"Siapa suruh kebo. Motor gue masih dibengkel, lo bareng papa atau naik angkutan umum aja deh." Ucap bangdim yang langsung mendapat tatapan tajam dari ku.
"Eh, kok jadi papa? Papa buru-buru mau ada meeting penting. Maaf ya Chelin anak papa sayang." Ucap papa dengan senyuman lembut.
Aku mendengus sebal dan langsung menyambar tas canvas pink ku sambil sedikit berlari meninggalkan rumah. Sekali lagi, aku. dalam. masalah.
"Chel gak makan dulu kamu?" Teriak mama yang masih bisa ku dengar. "Gak ada waktu!" Balasku cepat.
-
Sekarang aku harus naik apa? Angkot? Ah tidak itu memakan banyak waktu.Bis umum? Sama. Taksi? Yang benar saja, komplek ku kan jarang dilewati taksi. Ojeg? Ah iya ojeg!
Dengan senyum sumringah aku sedikit berlari ke pangkalan ojeg dekat rumah ku.
Sepertinya demi fortuna berpihak padaku, masih tersisa satu tukang ojeg disana.
"Bang, sini!" Teriak ku pada si tukang ojeg. "Eh, iya neng." Balas si tukang ojeg.
"Ke SMA Dwi Pratama ya bang. Ngebut kalo bisa, udah mepet banget nih!" Ucapku sambil mengecek jam tangan ku yang menunjukan pukul 06.45. Sial.
Memang sih jarak dari rumahku kesekolah memang dekat tapi tetap saja, hari Senin bu Susi-yang terkenal dengan ke-killeran nya, yang bakal menjaga pintu pagar! Mati lah aku.
Oh iya, sampai lupa memperkenalkan diri, hehe aku memang pelupa.
Hm, baiklah nama ku Chellina Zayra Suyanto. Nama yang indah bukan? Ya aku tau, memang indah sama seperti wajah ku.
Bilang aku ke-pedean tapi itu memang benar. Bukan nya pamer ya tapi aku adalah salah satu most wanted girl di SMA Dwi Pratama.
Ke asyik an berkhayal sampai gak sadar kalau aku sudah berada di depan gerbang. "Makasih ya bang." Kataku sambil memberi uang sepuluh ribuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I in love with you?
Teen Fiction- Pilihan nya hanya tinggal jatuh atau berdiri sendiri. Sementara tanah yang ada, belum siap diterjang rasa. Jika rasa telah punah. Ia memfosil dalam nadi. Bersemayam tanpa nafas dan akan susah digali.