3 Wishes

461 18 0
                                    


Angin berhembus pelan seakan mengajak daun daun di sekitarnya ikut menari bersamanya menikmati irama dengan mentari yang perlahan kembali keperaduan

Di taman yang sepi dengan bangku taman yang mulai usang, wanita itu terlihat bersantai sambil memejamkan kedua kelopak matanya membiarkan angin yang menusuk kulitnya, dan memainkan rambutnya lembut

20 menit, wanita itu masih duduk disana menikmati indahnya lembayung senja

40 menit, wajahnya mulai terlihat kesal, ia mulai berdiri dan melipat tangannya didada

50 menit, kini wajahnya benar benar kesal, dan mulai berjalan mondar mandir menghentak hentakkan kaki nya seperti bocah berumur lima tahun yang tidak diberikan permen

1 jam, ia kembali duduk sambil terus menggerutu kesal, mungkin bila ada seseorang disana ia sudah dikatakan gila

"Dimana lelaki menyebalkan itu?!" Teriaknya frustasi sambil mengacak rambutnya kesal, terlihat seperti orang tidak waras yang kehilangan anaknya

"Akan kucekik jika aku bertemu dengannya nanti " ucap wanita itu sambil melenggang pergi meninggalkan taman dengan pohon rindang disekitarnya

Lelaki itu hanya tersenyum dari balik pohon maple memperhatikan wanita yang terlihat frustasi dan berlalu pergi karna kesal akan sesuatu

"Kurasa besok aku tidak akan selamat" ucap lelaki itu tanpa adanya nada penyesalan di suaranya, ntah mengapa wajahnya terlihat bahagia dan sesekali tersenyum senang

Lelaki itu berlalu pergi setelah melihat wanita itu tidak dapat terlihat lagi oleh mata elangnya karna hilang ditelan pepohonan rindang

♡♡♡

Aku menatap lama wajahku di pantulan cermin, terlihat aneh dengan rambut basah sehabis mandi namun mukaku masih terlihat baru bangun tidur

"Aku benci senin, aku benci senin " ucapku berkali kali seperti merapalkan mantra, dengan gerakan cepat aku mengeringkan rambutku dan bersiap untuk berangkat ke tempat terkutuk yang orang sebut sekolah

Aku menuruni tangga dan tak ada yang ku temukan, hanya aku sendiri , kedua orang tuaku terlalu sibuk bekerja, mereka selalu berangkat saat pagi buta dan pulang saat larut malam, bahkan di hari liburpun mereka tetap terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka, jangan lihat aku seperti itu!, aku tidak suka dikasihani

Jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh, aku memutuskan untuk berjalan kaki menuju sekolah lagipula banyak murid lainnya yang berjalan tidak jauh dariku

Aku menatap lurus kedepan dan aku melihatnya, lelaki menyebalkan itu, oh kalian dapat meyebutnya Aaron, tapi aku akan tetap kepada pendirianku untuk menyebutnya lelaki meyebalkan, bodoh, tidak waras dan hal buruk lainnnya yang ia miliki

Lelaki bodoh itu terlihat sedang berjalan santai tanpa memperdulikan orang disekitarnya, terlihat seperti orang sombong tidak tahu malu, dengan kesal aku berlari kecil mendekatinya dan memukul kepalanya kencang agar otak lelaki itu bekerja lebih baik

"kenapa kau tidak datang huh? Kau sendiri yang menyuruhku menemuimu" kesal ku berteriak tepat di depan wajahnya yang sedang mengaduh kesakitan

"Aku datang" ucapnya dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum seperti orang kehabisan akal

Ia kembali berjalan meninggalkanku setelah ucapan bodohnya tersebut, aku menatap punggungnya kesal seakan ingin mengeluarkan laser dari mata ku dan melubangi punggungnya yang terlihat kokoh tersebut

♡♡♡

Aku memasuki kelas dan kulihat lelaki menyebalkan itu tertidur di mejanya

"pemalas" gumamku pelan saat melewati mejanya dan duduk tepat dibelakangnya, mengeluarkan buku kecil untuk menulis sesuatu di dalamnya, lebih tepatnya aku mencari kesibukan untuk menghilangkan rasa bosanku karna kelas yang masih sepi

Amour GranditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang