Lagkahnya berderap memenuhi koridor yang sepi. Seperti biasa, ia akan diam disana sampai bel kembali berbunyi. Menandakan waktunya kembali ketempat.
Lama ia terdiam dalam sunyi sembari melahap makan siangnya.
Tak lama, ia mendengar sesuatuIa mendengar langkah kaki mendekat.
Langkah kaki linglung.
semenit selanjutnya, ia menolehkan wajahnya kesegala arah. Tetapi nihil, ia tak menemukan seorangpun disana.
karena rasa penasarannya. iyapun berjalan menelusuri koridor tersebut. Mencari asal langkah kaki yang didengarnya tadi.
Hingga ia menangkap sesosok hitam dihadapannya
×××
"Park jimin"
Seseorang memanggilnya saat ia hendak keluar kelas, dengan badan membungkuk karena langkahnya terhenti, ia menengokan wajahnya kebelakang dan melihat lelaki berbadan gempal terhalangi buku buku di depan wajahnya.
"Ya? " ucapnya menegakan badan dan menghadap lelaki itu.
"Bawa ini" lelaki itu memberikan setumpuk buku pada jimin. Hampir saja ia terjengkang kebelakang. Untung saja ia masih bisa menjaga keseimbangan.
"Ke perpustakaan, sekarang!" Lalu lelaki itu berjalan meninggalkan jimin seorang diri dengan wajah tak terima.
Sementara itu.
jihyun terus melangkahkan kakinya, tak peduli ia harus berlari kemana. Yang terpenting, ia harus lolos dari anak anak itu.
Hingga ia menabrak sesuatu dan terhempas kebelakang.
Buku buku yang dibawa pria itu berserakan, bahkan ada yang jatuh mengenai kepalanya.
"Aah!kepalaku"
jihyun mendongak dan mencari sumber suara tersebut, dan ia menemukan sesosok hitam dihadapannya.
Cahaya,
orang itu menghalangi cahaya dari lampu dan membuat dirinya tertutup bayangan.
"Oh kau!!apa kau tidak apa apa?" orang itu menyodorkan tangannya pada jihyun. Jihyun merasa harus mewaspadai orang ini, lalu berdiri dan melanjutkan jalannya meninggalkan orang itu seperti tak terjadi apa apa.
"Ya! Kenapa dengan orang orang ini! Kenapa mereka semua mengabaikanku!. Aigoo.. aku harus bagaimana"ucap orang itu frustasi
"Jimin hyung!" Seseorang memanggilnya.
"Oh!jungkook-ah" orang yg dipanggil jimin itu menolehkan kepalanya dan melihat jungkook sedang melambaikan tangan padanya.
Ia pun membalas lambaian tangan itu dengan wajah gembira dan segera menghampiri jungkook.
"Ya! Kau kemana saja?aku tersesat sampai kesini dan diberi tumpukan buku sialan itu gara gara mencarimu!" Jimin mulai angkat bicara setelah sampai dihadapan jungkook.
"Mian, aku juga mencarimu kemana mana hyung. Untung saja aku bertanya pada anak diujung koridor sana"
"Anak diujung koridor?" Jimin bertanya dengan wajah ditekuk.
"Iya! Tadi aku sedang berjalan di koridor, lalu melihat orang sedang duduk diujung koridor itu! Karena aku takut, aku berlari sedikit. Haih, kau harus tau betapa kagetnya aku melihatnya! Aku pikir dia hantu" ucap jungkook panjang lebar dengan tangannya menunjuk ujung koridor sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset In Seoul
FanfictionMenunggu bertahun tahun karena kesalahannya sendiri Entah terlalu bodoh atau tidak disengaja. Menunggu orang yang kau cintai kembali adalah pengorbanan yang menguras tenaga. Itulah jimin.