Teror

1.8K 25 6
                                    


MALAM PERTAMA

Malam itu hujan turun dengan derasnya, kau terbangun dari tidurmu. Ah sial kenapa harus turun hujan, kau mengumpat kesal.
"masih jam 1 malam." kau melihat jam yang bertengger di dindingmu. Kau mencoba untuk kembali tidur, tapi nihil. Sia sia.

'Krek krek' suara itu terdengar dari dalam lemari mu. Ada apa dalam lemarimu, huh? Kau terdiam, berpikir sejenak. Ah sudahlah, lupakan saja-kau mengabaikannya dan mencoba untuk kembali tidur.

Suara itu semakin menjadi, membuatmu enggan untuk tidur. Kau menatap lemarimu yang tepat berada di depanmu dengan sangat lekat. Kau kaget, kau hendak lari tapi sayang kakimu terlalu enggan untuk melangkah. Kau melihat 'nya' melihat sosok 'nya'. Ya, sekarang kau sedang terpojok diatas kasur.

Rambut sosok itu menjulur keluar dari dalam lemari, hitam panjang dan sangat berantakan-kau tersengal. Kepalanya menunduk seperti duduk dan dia bergerak keluar lemari. Dia memakai baju putih panjang yang bersimbah darah-kau benar benar ketakutan sekarang. Wajahnya mendongak kearahmu secara tiba tiba. Wajahnya hancur, bola matanya hampir terlepas. 'CLEK' Gelap, seketika gelap.

MALAM KEDUA

Kejadian kemarin malam selalu mehantuimu, kau berharap kejadian itu tidak akan terulang. Salah, kau salah besar. Teror itu akan kembali menghantuimu.

Kau mencoba memejamkan matamu. Sial, tidak bisa. Samar samar kau mendengar suara derap kaki dari luar kamarmu. "apa lagi sekarang?" kau mulai frustasi. Kau bersembunyi di balik selimut. Aneh, kenapa hawanya mendadak dingin.

Kau merasa ada yang menyingkap selimutmu. Tuhan tolong aku, itu yang kau ucapkan dalam hati. Sekarang kau merasa ada yang meraba kakimu. Kau terbangun tapi apa yang kau lihat, kosong tidak ada siapa siapa.
Malam ketiga

MALAM KETIGA

Kejadian aneh yang sudah berlalu dua hari berturut-turut itu pun malam ini kembali menghantuimu. Sosok yang pernah kau lihat itu selalu teringat dan terlihat dalam benakmu. Sosok dengan wajah dan pakaian yang penuh darah. Menakutkan! Sial! Ini sungguh menakutkan! Teriakmu dalam hati sambil meremas erat guling yang kau dekap. Kau berusaha untuk memejamkan matamu, mata yang bahkan tidak mempunyai alasan untuk tidur.
kau mendengarnya, lolongan anjing. Kau teringat mitos jika anjing melolong tengah malam berarti ada sosok mereka sedang gentanyangan disekitar rumahmu. Dugaanmu benar, sesaat kemudian kau merasakan dingin di tengkukmu. Kau mencoba menggerakkan badan tapi tidak bisa, tubuhmu kaku.

Perasaan ganjil itu selalu membayangimu, membayangimu setiap malam. Sejak itu malam mu berubah, tidak lagi sama seperti malam sebelum kau mendapat teror ini.

****

Kalian sudah membacanya? Selamat teror sesungguhnya akan dimulai. Aku hanya ingin berbagi, berbagi pengalaman burukku. Kalian menyesal? Penyesalan selalu ada diakhir. Aku sudah memperingatkannya, tapi kalian malah membacanya.
Takut? Kau ketakutan sekarang? Sstt..jangan takut, mereka sekarang sedang memperhatikanmu. Mereka tau kau ketakutan, dan mereka akan mempermainkan rasa takutmu.
Tidurlah secepatnya, karna jika tidak teror akan menghantuimu. Tepat tengah malam ini.


Ditulis oleh:

Arka Wendy

Midnight Horror StoriesWhere stories live. Discover now