Lari, Kapten Hidung Panjang! Lari!

12.2K 361 104
                                    

Hutan ini masih saja bergerak.


Sial...sial...sial. Kenapa aku harus terjebak di sini?

Hutan ini masih terus bergerak. Pohon-pohon berbuah daging harum nan sedap ini kian menggodaku untuk mengambilnya. Namun dia selalu menariku kembali.

Hutan ini hidup!

Dan kali ini aku tidak berbohong! Sumpah!

Mereka biasa mengenalku dengan Usopp si Pembohong. Sebagian memanggilku Usopp si Pemberani.

Oke yang terakhir itu bohong.

"LUFFFFFYYYYYYYYY...." teriakku tak karuan. Air mata masuk ke mulutku saking aku ketakutan. Rasanya kian asin setelah ingusku juga masuk kedalam.

Untuk pertama kalinya sejak aku di lautan, aku sendiri.

Tidak ada Luffy, Zoro maupun Sanji yang akan datang menolongku. Tidak ada! Aku sendiri.

Membayangkannya saja membuatku takut hingga ingin muntah.

Dan aku muntah beneran. Dan aku juga takut. Aku berada dalam dilema antara muntah dan takut.

"Lari, Kapten Hidung Panjang!" teriak sebuah suara di atas kepalaku. Dia masih mengikutiku. Dia semacam bodyguard-tanpa-honor yang terus menerus datang. Aku jengkel. Tapi aku juga lega.

Dia Heraclesun, orang hutan ini. Dia seperti manusia-serangga, eh, atau serangga berbentuk manusia, atau eh, MASA BODOH!! Aku tidak tahu dia itu apa!!!

Tapi kuturuti perintahnya, lari.

Kupaksakan lagi perutku yang mulai gendut ini. Lelah memang, dan juga panas banget. Sepertinya aku harus minum es loli.

Tidak! Kau harus fokus!

Betul! Kurasa Cola lebih enak!

Tidak! Kau bukan Franky!

Betul! Kurasa es jeruk lebih pas!

Tidak, eh iya juga, kurasa es jeruk....TIDAK BISA!!! Hutan ini membuatku Gila.

"LUFFFFFYYYYYYYYY......" teriakku lagi. Kali ini agak melengking dan aku malu mengakuinya.

Suara gemuruh terdengar di belakangku. Kupaksakan menoleh kebelakang dan ternyata keputusan itu salah.

Seekor Kairoui badak masuk kedalam hutan.

Aku mau kencing.

Dan selamat datang di Stomach Baron.

Lalu aku pingsan.

...xxx...

Kurasakan sinar matahari menghangatkan kelopak mataku. Kubuka perlahan dan tercium bau sedap daging bakar. Aku jadinya lapar.

Heraclesun sedang memanggang daging. Dia tidak melihatku tapi kurasa dia menyadari aku bangun.

"Pagi, Kapten Hidung Panjang" sapanya.

"Namaku Usopp!" jawabku, yang disusul bunyi kruyuk perutku yang lapar.

"Sudah, kau boleh makan dulu." kata Heraclesun. Dia menyodorkan piring dari sebuah batu pipih, yang langsung kuterima. Aku lapar dan berat badanku akan bertambah.

"Kurasa aku menjadi gemuk" kataku, tidak kepada siapa siapa. Heraclesun menoleh.

"Kan kau sendiri yang ingin menambah massa otot milikmu" katanya. Aku hanya menghembuskan nafas.

"Ya, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi" kataku jujur, waw hebat yah aku.

Heraclesun masih menyodok-nyodok api. Dia nampaknya tidak makan.

One Piece Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang