2

15.8K 1K 105
                                    

Pagi ini menjadi istimewa untuk ryouma karena saat dia membuka mata ada malaikat manis disampingnya. Dengan memeluk sebelah lengan nya erat erat, bibir sedikit mengerucut, dan dahi berkerut. Dia mengenakan piyama kesayangannya yang berwarna biru itu.

Ryouma POV

"Sampai kapan kau mau pura-pura tidur hm?" Tanyaku sambil mengelus pipi nya lembut. Aku lihat dia sedikit kaget tapi tetap mempertahankan tidur pura-puranya. Dia sering begitu kalau aku tidak menuruti keinginannya. Kita sudah bersama selama dua bulan, dan dia sudah menunjukan sikap nya yang sebenarnya itu, manja.

"Kalau kau tidak mau ke dokter gigi, gigi mu akan terus sakit, dan tidak bisa makan makanan kesukaan mu itu. Kau mau seperti itu?" Tanyaku masih mencoba sabar. Aku tidak suka dibantah. Tapi, aku lebih tidak suka lagi kalau melihat izumi menangis jika aku memakai suara keras.
Oh akhirnya dia membuka matanya "A... aku takut, dokter gigi itu seram. Shena bilang dokter gigi akan mencabut semua gigi ku. Aku tidak mau" dia berkata sambil berkaca-kaca. Huh jadi ini kerjaan bocah nakal itu. Shena adalah sepupuku yang seumuran dengan izumi, otaknya sangat racun. Aku harus memperingatinya nanti.

"Dia itu hanya berbohong supaya kau tidak bisa makan makanan manis lagi, sekarang ayo bangun dan mandi" aku bangkit duduk dan otomatis izumi ikut duduk karena dia masih memeluk lengan ku kuat.
"Aku takut" matanya makin berkaca-kaca. Imut sekali izumi ku.

"Baiklah baiklah, aku buat penawaran. Kalau kau mau ke dokter gigi, aku akan belikan boneka besar yang kau inginkan itu, bagaimana?
Izumi tampak berpikir, astaga dia seperti sedang memecahkan masalah yang sangat sulit.

"Emm.. dan coklat?" Dia bertanya penuh harap. Matanya itu seperti berkata say yes! say yes! say yes!
"Kalau dokter mengijinkan, akan ada coklat" dia berpikir lagi, oke sebenarnya ini sudah telat dari waktu perjanjian dengan dokter gigi, tapi tidak masalah karena dokter itu teman ku. Aku tidak mau sembarang dokter yang memeriksa izumi.
"Em..Baiklah" akhirnya dia menyetujuinya.

"Kalau begitu, mandi dan bersiaplah"
Aku hendak beranjak tapi izumi masih memeluk lengan ku erat
"Ada apa hm?"
"Cium"
Ah aku lupa, aku belum menciumnya. Entah bagaimana dia sangat senang berciuman semenjak kita berciuman panas di mobil. Saat itu aku sudah tidak tahan melihatnya merajuk. Sangat bagus bukan?. O o o dan kita hanya baru sampai ciuman panas, aku belum menyentuhnya. Dia masih kecil, aku tidak mau dia terluka. Mungkin kalau aku sudah menyentuhnya dia juga akan kecanduan dengan itu.

Aku mendekatkan bibir ku ke bibirnya, tidak ada kata pelan-pelan karena izumi langsung menyambar bibir ku. Izumi itu agresif jika masalah ini. Kami berciuman panas, saling melilit lidah, dia sangat menggairahkan, tangan ku kemana-mana, meraba di setiap tempat.
"A.. enghh" sampai erangan izumi menyadarkanku. Aku segera menjauhlan wajah kami.
"Oke sudah cukup, cepatlah mandi aku menunggumu dibawah"
Dia merengut, aku harus segera keluar kalau tidak aku tidak akan bisa menahan diri lagi.

Normal POV

Sekarang mereka sudah sampai di rumah sakit elite yang hanya orang berada lah yang memeriksakan diri kesana. Izumi terlihat kagum dengan bangunan itu, ini pertama kalinya dia masuk ke gedung yang sangat besar. Kepala nya tidak berhenti melihat ke kiri dan kekanan dengan mulut menganga. Membuat ryouma terhibur sendiri dengan tingkat imut istri nya.

Tok tok tok cklek

Ryouma mengetuk pintu didepannya yang berisi tulisan Pol Gigi. Tanpa menunggu jawaban, dia langsung membuka pintu. Terlihat ada seorang dokter yang masih memeriksa seorang pasien.

"Ah... ryouma dan izumi, ku kira kalian tidak jadi datang. Duduk lah dulu di sofa disana, setelah ini aku akan memeriksamu izumi."
Tanpa menjawab ryouma langsung duduk di sofa bersama izumi.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang